Mengklaim sebagai Nahdliyin, Abu Janda Dinilai Rugikan Citra NU

Sabtu, 30 Januari 2021 - 14:03 WIB
loading...
Mengklaim sebagai Nahdliyin,...
Pegiat media sosial (medsos) Arya Permadi atau yang lebih populer disebut Abu Janda selalu mengklaim bahwa dirinya sebagai warga nahdliyin. Hal ini dinilai merugikan NU. FOTO/IST
A A A
JAKARTA - Pegiat media sosial (medsos) Arya Permadi atau yang lebih populer disebut Abu Janda selalu mengklaim bahwa dirinya sebagai warga nahdliyin. Bahkan, dia sering menunjukkan embel-embel sebagai aktivis Nahdlatul Ulama (NU), organisasi masyarakat (ormas) keagamaan terbesar di Indonesia. Seperti berpakaian loreng ala Banser.

Baca Juga: Senin Depan, Israel Jalin Hubungan Diplomatik dengan Kosovo yang Mayoritas Muslim

Namun, apa yang selama ini dilakukan dan ditunjukkan Abu Janda dinilai tidak mencerminkan ajaran atau nilai-nilai dan visi NU. Wakil Ketua MPR yang juga tokoh NU, Jazilul Fawaid mengatakan, jika selama ini Abu Janda selalu mengatasnamakan dirinya sebagai nahdliyin, namun suara yang disampaikan tidak sesuai dengan visi nahdliyin, maka hal itu jelas merugikan NU sebagai ormas keagamaan Islam terbesar.

"Ya pasti (NU) rugi dong. Apalagi kalau mengatakan Islam arogan, apalah, itu pasti merusak citra NU, makanya PBNU kemudian mengklarifikasi karena diminta, apakah Abu Janda ini kader atau tidak," katanya dalam Diskusi Polemik Trijaya bertema Buzzer, SARA dan Ancaman Disintegrasi Bangsa secara virtual, Sabtu (30/1/2021).
Baca Juga: Hidayat Nur Wahid Sebut Ada Jaringan Orang Gila Peneror Ulama

Wakil Ketua Umum DPP PKB ini mengatakan, di NU ada pengkaderan melalui Madrasah Kader Nahdlatul Ulama (MKNU), namun juga ada anggota biasa. "Mungkin Abu Janda tidak pernah ikut pengkaderan. Mungkin dia anggota biasa, kalau toh dia memang mengaku NU. Buktinya karena visinya itu tidak menunjukkan dia mengerti NU. Maksud saya, apa yang disampaikan Abu Janda itu sangat tidak NU," katanya.

Baca Juga: Pesan Menteri Basuki Soal Relief Bersejarah Warisan Soekarno di Gedung Sarinah

Gus Jazil yang sejak kecil aktif di keorganisasian NU mengaku tidak pernah melihat atau mengetahui bahwa Abu Janda adalah aktivis NU. "Saya juga kader NU sejak kecil. Saya aktif di PMII, juga di GP Ansor. Mungkin kalau dari sisi umur, seandainya dia aktif di Ansor, dia di bawah saya. Tapi saya juga tidak penah melihat ada dia. Cuma kalau orang mengaku NU itu biasa, atau mungkin Abu Janda punya tanda pengenal NU, saya tidak tahu," kata mantan Ketua Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam (PMII) Cabang Jakarta Selatan ini.

Baca Juga: PTPN III Ngaku Punya Utang Rp45,3 Triliun, Berasal dari 23 Bank dan Surat Utang

Menurutnya, NU memang terbuka dan tidak membatasi siapa pun untuk menjadi anggotanya. "Cuma kalau dia menyampaikan sesuatu, menyampaikan ujaran yang tidak selaras dengan NU, ya pasti NU akan bilang itu bertentangan dengan NU. Kalau soal status keanggotaan ya nanti dilihat saja, seniornya dia itu siapa sih? NU di mana? Kita ini kan senior. Kalau kita nggak tahu, ya bisa jadi NU-nya baru," katanya.
Baca Juga: Polemik RUU Pemilu, Perlukah Hak Politik Eks Anggota HTI dan FPI Dihapus?

Namun, Gus Jazil menegaskan bahwa proses hukum terhadap Abu Janda yang dilaporkan oleh Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) atas pernyatannya yang menyebut Islam sebagai agama, harus tetap dilanjutkan.

"Biarkan proses hukum jalan. Kalau dia NU, ya tunjukkan keanggotannya. Kalaupun dia NU, ya NU tidak akan melindungi (terhadap proses hukum yang dijalani Abu Janda)," katanya.
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1240 seconds (0.1#10.140)