BPKH Bantu 2500 Paket Sembako untuk Masyarakat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Guna membantu beban masyarakat dalam musibah Convid-19, Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) memberikan bantuan 2500 paket sembako kepada karyawan mitra yang terkena dampak Convid 19.
Bantuan secara simbolis diberikan oleh Kepala Badan Pelaksana Harian Anggito Abimanyu kepada para mitranya di Graha Himpuh, Jumat (15/05/2020).
Dalam program bantuan ini, BPKH mengeluarkan anggaran dari hasil pengelolaan dana haji. "Jadi kami tidak mengambil dana haji yang diberikan oleh para jamaah," ungkap Anggito Abimanyu.
Perwakilan dari Asphurindo merasa senang dengan adanya perhatian dari BPKH untuk membantu karyawan yang terkena musibah pademi convid 19 ini, karena selama ini mereka tidak beroperasi dalam penyelenggaraan perjalanan haji dan umroh.
Eko Kusmawan dari Kesthuri juga merasa lega dengan adanya bantuan yang diberikan kepada seluruh karyawannya, karena mereka mang sangat membutuhkan, karena sejak bulan lalu mereka sudah tidak bekerja.
Selain memberikan bantuan sembako, Abimanyu mengungkapkan juga memberikan peralatan kesehatan untuk memerangi pademi virus convid 19 bermintra dengan kemaslahatan seperti BAZNAS dan Dompet Dhuafa. Bantuan-bantuan ini diberikan ke beberapa rumah sakit.
Salah satunya ke RS UNHAS Makassar dan RS Wahidin Sudirohusodo, Sulawesi Selatan, masing-masing senilai Rp 2 Miliar dan Rp1,150 Miliar untuk penyediaan alihfungsi ruang isolasi, ventilator, hepafilter dan X-Ray portable melalui BAZNAS.
Bantuan diserahkan di Rumah Jabatan Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan oleh Abdul Hamid Paddu Anggota Dewan Pengawas BPKH Bersama Syamsuniang Anggota Komisi VIII DPR RI kepada Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah disaksikan Direktur RS Unhas Makassar dan RS Wahidin Sudirohusodo.
Anggota Dewan Pengawas Badan Pengelola Keuangan Haji, Abdul Hamid Paddu mengapresiasi tinggi tenaga medis yang menjadi garda terdepan dalam menanggulangi penyebaran COVID-19.
Abdul berharap agar semua pihak disiplin dalam menjalankan arahan pemerintah, seperti pembatasan sosial berskala besar (PSBB), penerapan menjaga jarak, serta berperilaku hidup bersih dan sehat.
"Bekerja, beribadah, dan belajar dari rumah saja, sebab tingkat keterpaparan masyarakat terhadap COVID-19 masih tinggi,” ucapnya.
Pemberian bantuan ini merupakan bagian dari Program Kemaslahatan BPKH untuk membantu menanggulangi COVID-19. Sebelumnya BPKH juga telah memberikan bantuan senilai Rp6,5 miliar yang diberikan kepada dua RS yakni RS Haji, Jakarta dan RS Syarif Hidayatullah, Tangerang, Banten. [syarif wibowo]
Bantuan secara simbolis diberikan oleh Kepala Badan Pelaksana Harian Anggito Abimanyu kepada para mitranya di Graha Himpuh, Jumat (15/05/2020).
Dalam program bantuan ini, BPKH mengeluarkan anggaran dari hasil pengelolaan dana haji. "Jadi kami tidak mengambil dana haji yang diberikan oleh para jamaah," ungkap Anggito Abimanyu.
Perwakilan dari Asphurindo merasa senang dengan adanya perhatian dari BPKH untuk membantu karyawan yang terkena musibah pademi convid 19 ini, karena selama ini mereka tidak beroperasi dalam penyelenggaraan perjalanan haji dan umroh.
Eko Kusmawan dari Kesthuri juga merasa lega dengan adanya bantuan yang diberikan kepada seluruh karyawannya, karena mereka mang sangat membutuhkan, karena sejak bulan lalu mereka sudah tidak bekerja.
Selain memberikan bantuan sembako, Abimanyu mengungkapkan juga memberikan peralatan kesehatan untuk memerangi pademi virus convid 19 bermintra dengan kemaslahatan seperti BAZNAS dan Dompet Dhuafa. Bantuan-bantuan ini diberikan ke beberapa rumah sakit.
Salah satunya ke RS UNHAS Makassar dan RS Wahidin Sudirohusodo, Sulawesi Selatan, masing-masing senilai Rp 2 Miliar dan Rp1,150 Miliar untuk penyediaan alihfungsi ruang isolasi, ventilator, hepafilter dan X-Ray portable melalui BAZNAS.
Bantuan diserahkan di Rumah Jabatan Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan oleh Abdul Hamid Paddu Anggota Dewan Pengawas BPKH Bersama Syamsuniang Anggota Komisi VIII DPR RI kepada Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah disaksikan Direktur RS Unhas Makassar dan RS Wahidin Sudirohusodo.
Anggota Dewan Pengawas Badan Pengelola Keuangan Haji, Abdul Hamid Paddu mengapresiasi tinggi tenaga medis yang menjadi garda terdepan dalam menanggulangi penyebaran COVID-19.
Abdul berharap agar semua pihak disiplin dalam menjalankan arahan pemerintah, seperti pembatasan sosial berskala besar (PSBB), penerapan menjaga jarak, serta berperilaku hidup bersih dan sehat.
"Bekerja, beribadah, dan belajar dari rumah saja, sebab tingkat keterpaparan masyarakat terhadap COVID-19 masih tinggi,” ucapnya.
Pemberian bantuan ini merupakan bagian dari Program Kemaslahatan BPKH untuk membantu menanggulangi COVID-19. Sebelumnya BPKH juga telah memberikan bantuan senilai Rp6,5 miliar yang diberikan kepada dua RS yakni RS Haji, Jakarta dan RS Syarif Hidayatullah, Tangerang, Banten. [syarif wibowo]
(ars)