Tim PMI dan IRFC Berjibaku Bantu Korban Gempa di Sulbar

Sabtu, 23 Januari 2021 - 21:47 WIB
loading...
Tim PMI dan IRFC Berjibaku Bantu Korban Gempa di Sulbar
Personel dari PMI memeriksa kesehatan korban bencana alam di Sulawesi Barat. Foto/dok PMI
A A A
JAKARTA - Ambulans dan petugas kesehatan Palang Merah Indonesia (PMI) terjun langsung menangani masyarakat yang terdampak gempa bumi di Sulawesi Barat, Indonesia.

Bantuan berupa makanan, air bersih, serta tarpaulin atau terpal telah didatangkan bersama dengan kebutuhan lainnya untuk membantu ribuan warga yang mengungsi akibat gempa bumi.

Sejak Jumat 15 Januari lalu, tim pencarian dan penyelamatan Palang Merah Indonesia (PMI) bersama dengan beberapa instansi pemerintah berupaya untuk membantu dan menemukan para warga yang terjebak di bawah reruntuhan.

“Tujuh unit ambulans, P3K beserta tim medis siap untuk memberi pelayanan kesehatan kepada warga yang terdampak gempa bumi. Bantuan ini tentunya dapat menunjang kapasitas rumah sakit dan personel Palang Merah di tengah pandemi Covid-19. Tim spesialis dan relawan kami berhasil menyelamatkan banyak warga yang terjebak di reruntuhan serta korban yang meninggal dalam kurun waktu tiga hari terakhir,” ujar Sekretaris Jenderal PMI, Sudirman Said dalam siaran pers International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies (IFRC) kepada SINDOnews. Baca juga: Personel Polres Minahasa Bantu Evakuasi Lokasi Bencana Banjir di Tenga dan Sinonsayang

Sekitar 19.000 orang terpaksa mengungsi akibat bencana ini. PMI menyiapkan bantuan seperti tarpaulin dan perlengkapan tidur lainnya untuk keluarga dan bayi. Selain itu, 10 truk air juga disiapkan untuk memberi akses air bersih.

“Setiap menit sangat penting untuk menyelamatkan mereka yang terjebak di antara reruntuhan gedung yang hancur. Bantuan kepada warga yang terluka di tengah beberapa gempa bumi susulan merupakan suatu hal yang patut diapresiasi tertinggi,” tutur Head of the IFRC Indonesia Country Office, Jan Gelfand.

Menurut dia, dampak akibat bencana ini tidak hanya telah memporak-porandakan infrastruktur di wilayah tersebut melainkan dampak psikologis terhadap warga yang harus kehilangan tempat tinggal karena takut ancaman gempa susulan.
(dam)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2359 seconds (0.1#10.140)