Dunia Berebut Vaksin Covid-19, PKB Dorong Biofarma Kebut Vaksin Merah Putih

Kamis, 21 Januari 2021 - 17:01 WIB
loading...
Dunia Berebut Vaksin...
Anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Siti Mukarommah. DOK/SINDONEWS
A A A
JAKARTA - Di tengah kekhawatiran minimnya pasokan vaksin Covid-19 secara global, PKB mendorong PT Biofarma fokus kembangkan vaksin merah putih. Dengan jumlah penduduk terbesar ke-4 di dunia, Indonesia bakal kesulitan jika terus mengandalkan pasokan vaksin Covid-19 dari produsen luar negeri.

Baca juga: Ini yang Bikin Jokowi Yakin Vaksinasi COVID-19 Selesai Kurang dari Setahun

“Kami mendorong PT Biofarma, sebagai holding BUMN bidang farmasi untuk fokus dan mempercepat produksi massal vaksin merah putih. Selain itu kami juga mendorong pengembangan obat Covid-19, sehingga baik kebutuhan vaksin maupun obat corona di masa depan bisa kita produksi sendiri,” ujar Anggota Komisi VI dari Fraksi PKB Siti Mukoramah, Kamis (21/1/2020).

Baca juga : Wacana Vaksinasi Mandiri, ITAGI: Di Masa Pandemi Vaksin Harus Gratis

Dia menjelaskan dari rapat kerja bersama Menteri BUMN Erick Thohir, diketahui jika untuk memenuhi kebutuhan vaksin Covid-19 saat ini, setidaknya dibutuhkan anggaran sekitar Rp70 triliun. Padahal vaksin Covid-19, bukanlah vaksin yang bisa memberikan kekebalan seumur hidup. Artinya di masa depan kebutuhan vaksin Covid-19, seperti layaknya vaksin-vaksin lain juga masih tetap dibutuhkan. “Pengembangan vaksin merah putih akan memastikan jika kita tidak akan terus bergantung ke perusahaan farmasi dari luar negeri,” ujarnya. (Baca Juga : Ini Daftar Vaksin untuk Program Vaksinasi Mandiri, Menko Airlangga: Aturan Disiapkan)

Emma-sapaan akrab Siti Mukaromah-berharap BUMN bidang farmasi terus melakukan kerjasmaa dengan kampus maupun Lembaga penelitian di Indonesia untuk mengembangkan berbagai obat maupun kebutuhan vaksin di masa depan. Menurutnya pandemic global Covid-19 menunjukkan betapa rapuhnya sistem pelayanan Kesehatan di Indonesia, sekaligus betap tergantungnya Indonesia kepada negara-negara maju yang leading dalam penelitian dan pengembangan bidang farmasi. “Selama ini anggaran penelitian dari BUMN maupun APBN kita sangat minim. Kondisi ini membuat berbagai penelitian dan pengembangan kebutuhan farmasi kita kerap tertinggal. Kedepan BUMN Farmasi harusnya tidak hanya berpikir untuk produksi saja, tetapi juga fokus pada penelitian dan pengembangan dengan mengandeng Lembaga penelitian maupun kampus di tanah air,” katanya. (Baca Juga : Menkes Buka Peluang Pihak Swasta Lakukan Vaksinasi Mandiri)

Ketua Umum DPP Perempuan Bangsa tersebut juga meminta agar PT Biofarma selaku pihak pengimpor vaksin Sinovac terus melakukan edukasi akan keamanan dan efektivitas vaksin Covid-19 dari China tersebut. Saat ini tingkat resistensi masyarakat terkait keamanan dan efektivitas Vaksin Sinovac masih cukup tinggi. “Banyak isu-isu tak berdasar terkait bahaya vaksin Sinovac seperti adanya personel TNI meninggal usai divaksin, tingkat efikasi yang rendah, hingga kabar jika vaksin disisipi chip dari produsen. Kami berharap PT Biofarma juga Kementerian BUMN ikut aktif mengkampanyekan keamanan dan efektivitas Vaksin Sinovac ini karena sejauh ini vaksinasi massal lah yang menjadi solusi agar pandemic ini cepat berakhir,” katanya.
(war)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Peneliti Maarif Institute...
Peneliti Maarif Institute Jadi Doktor Administrasi Publik Pertama di UMJ
Positif Covid-19, Atalia...
Positif Covid-19, Atalia Minta Doa Supaya Ridwan Kamil Tak Tertular
Teliti Peran DPR di...
Teliti Peran DPR di Masa Pandemi, Misbakhun Raih Gelar Doktor Ekonomi
Waspadai Lagi Covid-19,...
Waspadai Lagi Covid-19, Kemenkes Imbau Tetap Prokes dan Hidup Sehat
AstraZeneca Tuai Polemik...
AstraZeneca Tuai Polemik Usai Kasus Pembekuan Darah, BPOM: Sudah Tak Beredar di Indonesia
Lewat Disertasi, Kombes...
Lewat Disertasi, Kombes Yade Setiawan Ungkap Keberhasilan Polri Tangani Covid-19
Hakim AS Perintahkan...
Hakim AS Perintahkan China Bayar Ganti Rugi Rp391 Triliun dalam Kasus Covid-19
Satu Lagi Varian Baru...
Satu Lagi Varian Baru Virus Corona Bikin Was-was Ahli Kesehatan
3 Proyek Kontroversial...
3 Proyek Kontroversial yang Dituding Dijalankan USAID, dari Senjata Biologis hingga Covid
Rekomendasi
Dibanderol Rp28 Juta,...
Dibanderol Rp28 Juta, HP Lipat Kelas Sultan Oppo Find N5 Ludes Bak Kacang Goreng, Apa Sebabnya?
Mau Jadi PNS BMKG? STMKG...
Mau Jadi PNS BMKG? STMKG Siap Buka Penerimaan Taruna Baru 2025
Kolaborasi Seru Ai-CHA...
Kolaborasi Seru Ai-CHA dan Honor of Kings Bawa Sensasi Heroik ke Dunia Minuman
Berita Terkini
TNI AD Bantu Proses...
TNI AD Bantu Proses Pemakaman Korban Ledakan Amunisi di Garut
4 Anggota TNI Korban...
4 Anggota TNI Korban Ledakan Amunisi di Garut Dibawa ke Kampung Halaman Masing-masing
TNI AD Lanjutkan Investigasi...
TNI AD Lanjutkan Investigasi Tragedi Ledakan Amunisi di Garut
Jenazah Kolonel Cpl...
Jenazah Kolonel Cpl Antonius Hermawan Korban Ledakan Amunisi Dimakamkan di Sleman
Suasana Rumah Duka Perwira...
Suasana Rumah Duka Perwira TNI Kolonel Antonius Korban Ledakan Amunisi di Garut
BMKG: Sebagian Besar...
BMKG: Sebagian Besar Wilayah Indonesia Masuk Musim Kemarau Periode April-Juni 2025
Infografis
5 Menteri Terkaya yang...
5 Menteri Terkaya yang Masuk di Kabinet Merah Putih
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved