LP3ES Sebut Demokrasi di Indonesia Alami Kemunduran Serius

Senin, 18 Januari 2021 - 19:27 WIB
loading...
LP3ES Sebut Demokrasi...
Director for media and democracy LP3ES, Wijayanto mengungkapkan bahwa demokrasi di Indonesia mengalami kemunduran yang sangat serius. FOTO/CAPTURE/SINDOnews/RAKA DWI NOVIANTO
A A A
JAKARTA - Director for Media and Democracy LP3ES , Wijayanto mengungkapkan bahwa demokrasi di Indonesia mengalami kemunduran yang sangat serius. Temuan-temuan itu dituliskannya dalam buku yang ditulis olehnya dan penulis lain berjudul Nestapa Demokrasi di Masa Pandemi.

"Nah temuan kita adalah bahwa demokrasi Indonesia mengalami kemunduran yang sangat serius," kata Wijayanto dalam diskusi secara daring, Senin (18/1/2021).

Wijayanto mengungkapkan ada beberapa faktor yang membuat kemunduran demokrasi Indonesia. Salah satunya adalah faktor struktural semakin terkonsolidasinya oligarki. Konsolidasi itu jauh lebih besar saat ini.



"Pada hari-hari ini telah membajak kebijakan di masa pandemi sehingga kita melihat krisis komunikasi yang buruk, di mana pemeritah ketika corona mau tiba seakan-akan kita abai mengatakan Indonesia kebal corona, karena doa qunut, ya karena banyak hal yang lain, lalu corona tiba dan pada saat itu juga pariwisata kita genjot dan kita tingkatkan," katanya.

Hal ini juga diperparah, kata Wijayanto, dengan istilah new normal yang hanya dilakukan demi ekonomi. Padahal, menurutnya, pada waktu itu curva kenaikan positif Covid-19 masih tinggi.

"Lalu kemudian omnibus law diberlakukan, Pilkada langsung di masa pandemi juga diberlakukan. Jadi kebijakan-kebijakan itu diambil meskipun sebenarnya publik melakukan kritisisme yang sangat kuat," katanya.

"Nah hal yang sama kita lihat pada hutan, saya pikir kebijakan pemerintah seharusnya melindungi hutan yang kita miliki di Kalimantan agar ia tetap terjaga tetap terpelihara. Namun yang terjadi adalah ahli lahan kita baca 50% telah beralih ke pertambangan, kelapa sawit," ungkapnya.



Mundurnya demokrasi menjadi bermasalah ketika warga negara Indonesia tidak lagi menjadi yang utama yang didengar aspirasinya dan munculnya kebijakan-kebijakan yang buruk.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1986 seconds (0.1#10.140)