Rapat Perdana dengan Risma, Komisi VIII: Kok Cuma Blusukan di Jakarta?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini melakukan rapat kerja (Raker) perdana dengan Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen Senayan. Dalam raker tersebut, sejumlah anggota Komisi VIII mempertanyakan bahkan mengkritisi soal aksi blusukan Risma di DKI Jakarta.
Baca Juga: Warga Malaysia Cemburu Indonesia dan Singapura Mulai Vaksinasi Covid-19
Anggota Komisi VIII DPR John Kenedy Azis mengkritisi soal masih banyaknya orang miskin di kolong-kolong jembatan kota Surabaya yang dipimpin oleh Risma selama 2 periode. Untuk itu, dia mempertanyakan gebrakan yang dilakukan oleh Risma di Kemensos, meskipun dia juga mengapresiasi aksi blusukan Risma sebagai Mensos.
Baca Juga: Cristiano Ronaldo Dulu Suka Cewek yang Usianya Lebih Tua
“Jadi gebrakan-gebrakan apa yang ibu lakukan di lapangan bertemu dengan pemulung itu merupakan suatu apresiasi. Intinya bagaimana orang-orang yang harus mendapatkan bantuan itu di seluruh Indonesia mendapatkan bantuan, kembali pada data base itu,” kata politikus Partai Golkar itu dalam Raker di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (13/1/2021).
(Baca: Tak Pernah Tersentuh Bantuan, Risma Siapkan Bansos Buat Pemulung)
Kemudian, anggota Komisi VIII lainnya, Rudi Hartono juga ingin memberi saran kepada Risma. Teman-teman Komisi VIII banyak yang menceritakan kinerja Risma yang banyak turun ke lapangan. Tapi, dia mempertanyakan kenapa hanya di Jakarta.
“Teman-teman cerita kinerja ibu yang baik banyak turun ke lapangan, ibu Risma jalan-jalan turun ke bawah tapi kenapa cuma di Jakarta, kenapa tidak seluruh Indonesia,” ujarnya dalam Raker.
Menurut politikus Partai Nasdem itu, pihaknya mendukung aksi Risma yang turun ke jalan, tapi Indonesia ini luas dan tidak hanya di Jakarta. Itu semua kritik dan masukan dari masyarakat.
“Masyarakat senang dengan kinerja ibu tapi telusurilah Indoensia yang penduduknya banyak, Jawa Timur tempat ibu, Jawa Tengah, Sumatera juga bu, Sulawesi, Irian, Aceh tempat pak Husni (anggota Komisi VIII). Itu masukan dari masyarakat ibu,” sarannya.
(Baca: Blusukan, Cara Risma Pinjam Tangan Anies untuk Dongkrak Popularitas)
Namun, Risma mendapatkan pembelaan dari anggota Komisi VIII DPR Samsu Niang. Dirinya sebagai pribadi dan juga fraksi PDIP menilai bahwa blusukan yang dilakukan Risma sangat baik, karena kalau tidak turun ke lapangan tidak bisa mengetahui kondisi yang sesungguhnya.
“Bagus mengetahui persoalan sosial di lapangan. Tetap blusukan dalam rangka menemukan yang tidak sesuai di lapangan,” ungkap politikus PDIP itu.
Baca Juga: Warga Malaysia Cemburu Indonesia dan Singapura Mulai Vaksinasi Covid-19
Anggota Komisi VIII DPR John Kenedy Azis mengkritisi soal masih banyaknya orang miskin di kolong-kolong jembatan kota Surabaya yang dipimpin oleh Risma selama 2 periode. Untuk itu, dia mempertanyakan gebrakan yang dilakukan oleh Risma di Kemensos, meskipun dia juga mengapresiasi aksi blusukan Risma sebagai Mensos.
Baca Juga: Cristiano Ronaldo Dulu Suka Cewek yang Usianya Lebih Tua
“Jadi gebrakan-gebrakan apa yang ibu lakukan di lapangan bertemu dengan pemulung itu merupakan suatu apresiasi. Intinya bagaimana orang-orang yang harus mendapatkan bantuan itu di seluruh Indonesia mendapatkan bantuan, kembali pada data base itu,” kata politikus Partai Golkar itu dalam Raker di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (13/1/2021).
(Baca: Tak Pernah Tersentuh Bantuan, Risma Siapkan Bansos Buat Pemulung)
Kemudian, anggota Komisi VIII lainnya, Rudi Hartono juga ingin memberi saran kepada Risma. Teman-teman Komisi VIII banyak yang menceritakan kinerja Risma yang banyak turun ke lapangan. Tapi, dia mempertanyakan kenapa hanya di Jakarta.
“Teman-teman cerita kinerja ibu yang baik banyak turun ke lapangan, ibu Risma jalan-jalan turun ke bawah tapi kenapa cuma di Jakarta, kenapa tidak seluruh Indonesia,” ujarnya dalam Raker.
Menurut politikus Partai Nasdem itu, pihaknya mendukung aksi Risma yang turun ke jalan, tapi Indonesia ini luas dan tidak hanya di Jakarta. Itu semua kritik dan masukan dari masyarakat.
“Masyarakat senang dengan kinerja ibu tapi telusurilah Indoensia yang penduduknya banyak, Jawa Timur tempat ibu, Jawa Tengah, Sumatera juga bu, Sulawesi, Irian, Aceh tempat pak Husni (anggota Komisi VIII). Itu masukan dari masyarakat ibu,” sarannya.
(Baca: Blusukan, Cara Risma Pinjam Tangan Anies untuk Dongkrak Popularitas)
Namun, Risma mendapatkan pembelaan dari anggota Komisi VIII DPR Samsu Niang. Dirinya sebagai pribadi dan juga fraksi PDIP menilai bahwa blusukan yang dilakukan Risma sangat baik, karena kalau tidak turun ke lapangan tidak bisa mengetahui kondisi yang sesungguhnya.
“Bagus mengetahui persoalan sosial di lapangan. Tetap blusukan dalam rangka menemukan yang tidak sesuai di lapangan,” ungkap politikus PDIP itu.
(muh)