Membaca Peluang Ridwan Kamil-Nurdin Abdullah di Pilpres 2024
loading...
A
A
A
JAKARTA - Beberapa pemilihan presiden dan wakil presiden ( pilpres ) terdapat pasangan calon yang mencerminkan representasi Jawa atau Indonesia bagian barat dengan timur. Bahkan, pasangan yang merepresentasikan dua wilayah itu di antaranya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Jusuf Kalla (JK) maupun Joko Widodo (Jokowi)-JK memenangkan kontestasi pilpres.
Terkait hal tersebut, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah mengakui tren ketokohan nasional dari wilayah timur masih cukup kuat dan cukup baik dalam regenerasi. Hanya saja, lanjut dia, belum terbaca siapa yang akan digadang untuk kontestasi Pilpres 2024 pasca JK. (Baca juga: Representasi Barat-Timur, Duet Ganjar Pranowo-Nurdin Abdullah Dinilai Potensial)
"Tetapi sekurangnya jauh lebih mudah menemukan tokoh timur dibanding barat yang didominasi Jawa, juga tengah yang belum mengemuka," ujar Dedi Kurnia Syah kepada SINDOnews, Minggu (10/1/2021).
(Baca Juga : PKS Calonkan Kader Sendiri di Pilpres 2024, Mungkinkah? )
Menurut dia, Pilpres 2024 masih memungkinkan adanya paduan Indonesia Timur, hal ini untuk mengambil ceruk pemilih yang besar. Terlebih, lanjut dia, di kabinet juga masih bertahan tokoh-tokoh timur yang bisa menjadi pemantik popularitas dan elektabilitas.
"Bahkan berkaca dari kemenangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin, suara dari Indonesia timur cukup besar berkontribusi," tuturnya.
Sekadar diketahui, dua kepala daerah yang acapkali masuk nominasi kandidat Pilpres 2024 di berbagai lembaga survei belakangan ini Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah . Seperti apa peluang Ridwan Kamil (RK)-Nurdin Abdullah di Pilpres 2024 mendatang? (Baca juga: Diduetkan di 2024, Ganjar-Risma Disebut Korban Eksperimen Politik Netizen)
"Komposisi itu akan sulit bahkan sejak kontestasi keterusungan, RK sendiri bukan tokoh politik berpengaruh, meskipun secara personal ia punya modal popularitas. Menghitung kalkulasi tokoh yang akan maju, dimulai dari kader parpol, dan barat dalam definisi ini masih didominasi suku Jawa, RK sendiri bukan," pungkas Dedi.
Terkait hal tersebut, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah mengakui tren ketokohan nasional dari wilayah timur masih cukup kuat dan cukup baik dalam regenerasi. Hanya saja, lanjut dia, belum terbaca siapa yang akan digadang untuk kontestasi Pilpres 2024 pasca JK. (Baca juga: Representasi Barat-Timur, Duet Ganjar Pranowo-Nurdin Abdullah Dinilai Potensial)
"Tetapi sekurangnya jauh lebih mudah menemukan tokoh timur dibanding barat yang didominasi Jawa, juga tengah yang belum mengemuka," ujar Dedi Kurnia Syah kepada SINDOnews, Minggu (10/1/2021).
(Baca Juga : PKS Calonkan Kader Sendiri di Pilpres 2024, Mungkinkah? )
Menurut dia, Pilpres 2024 masih memungkinkan adanya paduan Indonesia Timur, hal ini untuk mengambil ceruk pemilih yang besar. Terlebih, lanjut dia, di kabinet juga masih bertahan tokoh-tokoh timur yang bisa menjadi pemantik popularitas dan elektabilitas.
"Bahkan berkaca dari kemenangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin, suara dari Indonesia timur cukup besar berkontribusi," tuturnya.
Sekadar diketahui, dua kepala daerah yang acapkali masuk nominasi kandidat Pilpres 2024 di berbagai lembaga survei belakangan ini Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah . Seperti apa peluang Ridwan Kamil (RK)-Nurdin Abdullah di Pilpres 2024 mendatang? (Baca juga: Diduetkan di 2024, Ganjar-Risma Disebut Korban Eksperimen Politik Netizen)
"Komposisi itu akan sulit bahkan sejak kontestasi keterusungan, RK sendiri bukan tokoh politik berpengaruh, meskipun secara personal ia punya modal popularitas. Menghitung kalkulasi tokoh yang akan maju, dimulai dari kader parpol, dan barat dalam definisi ini masih didominasi suku Jawa, RK sendiri bukan," pungkas Dedi.
(kri)