Cari Bangkai Pesawat Sriwijaya Air dan Korban, Basarnas Tambah 7 Orang Penyelam
loading...
A
A
A
JAKARTA - Badan SAR Nasional ( Basarnas ) kembali menambah sejumlah personel ke titik koordinat yang diduga menjadi lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di Kepulauan Seribu, Jakarta. Bahkan, tercatat ada penambahan tujuh penyelam yang saat ini diberangkatkan ke titik operasi.
Kasi Operasi Basarnas Basri mengatakan, sebelumnya pihaknya telah mengirimkan sejumlah penyelam untuk melakukan operasi pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang diduga jatuh di perairan pulau seribu pada Sabtu 9 Januari 2020 kemarin. Dengan tujuan serupa, tim Basri juga akan melakukan pencarian terkait dengan bangkai pesawat dan korban (penumpang).
"Ada tujuh penyelam, tunggu saya cek data lagi. Iya, ini tim dan penyelam tambahan," ujar Basri seusai memberikan arahan kepada tim Basarnas, Minggu (10/1/2021).
Dia menyebut, peralatan yang dipergunakan untuk menyelam dan logistik sudah dipersiapkan. Barang-barang tersebut di antaranya tabung diving, scuba diving, gear. Sedangkan logistik yang dipersiapkan untuk 2-3 hari di atas laut.
Dalam pantauan MNC News Portal, Tim Basarnas bertolak dari Dermaga JICT 2 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, pukul 11:13 WIB dengan menggunakan Kapal Jenis Rescue Zone milik Basarnas.
Sebelumnya, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memimpin pasukan untuk melakukan operasi pencarian. Dalam kesempatan itu, Hadi mengatakan, tim penyelamat dari KRI Rigel menemukan sejumlah barang-barang yang didapat di titik koordinat yang diduga menjadi lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di Kepulauan Seribu, Jakarta.
Bahkan, KRI Rigel sudah menemukan sinyal dari jatuhnya pesawat Sriwijaya Air. Menindaklanjuti hal tersebut, Kopaska langsung melakukan penyelamatan, dan sudah ditemukan beberapa pecahan dari pesawat tersebut.
"Karena di sini terbukti ada life vest jacket, warna bagian dari pesawat ada, dan juga bagian dari ada registrasinya," kata Panglima dalam jumpa persnya di KRI John Lie, Minggu tadi.
Dia berharap, sejumlah barang-barang yang ditemukan ini bisa menjadi titik terang untuk menemukan keberadaan posisi dari Sriwijaya Air tersebut.
Kasi Operasi Basarnas Basri mengatakan, sebelumnya pihaknya telah mengirimkan sejumlah penyelam untuk melakukan operasi pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang diduga jatuh di perairan pulau seribu pada Sabtu 9 Januari 2020 kemarin. Dengan tujuan serupa, tim Basri juga akan melakukan pencarian terkait dengan bangkai pesawat dan korban (penumpang).
"Ada tujuh penyelam, tunggu saya cek data lagi. Iya, ini tim dan penyelam tambahan," ujar Basri seusai memberikan arahan kepada tim Basarnas, Minggu (10/1/2021).
Dia menyebut, peralatan yang dipergunakan untuk menyelam dan logistik sudah dipersiapkan. Barang-barang tersebut di antaranya tabung diving, scuba diving, gear. Sedangkan logistik yang dipersiapkan untuk 2-3 hari di atas laut.
Dalam pantauan MNC News Portal, Tim Basarnas bertolak dari Dermaga JICT 2 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, pukul 11:13 WIB dengan menggunakan Kapal Jenis Rescue Zone milik Basarnas.
Sebelumnya, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memimpin pasukan untuk melakukan operasi pencarian. Dalam kesempatan itu, Hadi mengatakan, tim penyelamat dari KRI Rigel menemukan sejumlah barang-barang yang didapat di titik koordinat yang diduga menjadi lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di Kepulauan Seribu, Jakarta.
Bahkan, KRI Rigel sudah menemukan sinyal dari jatuhnya pesawat Sriwijaya Air. Menindaklanjuti hal tersebut, Kopaska langsung melakukan penyelamatan, dan sudah ditemukan beberapa pecahan dari pesawat tersebut.
"Karena di sini terbukti ada life vest jacket, warna bagian dari pesawat ada, dan juga bagian dari ada registrasinya," kata Panglima dalam jumpa persnya di KRI John Lie, Minggu tadi.
Dia berharap, sejumlah barang-barang yang ditemukan ini bisa menjadi titik terang untuk menemukan keberadaan posisi dari Sriwijaya Air tersebut.
(zik)