SPI Ungkap Calon Kapolri Ideal Sesuai Kebutuhan Negara Saat Ini
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mengikuti dinamika jelang pergantian pucuk pimpinan Polri atau calon Kapolri , Sahabat Polisi Indonesia (SPI) tertarik untuk membahasnya, Sabtu (9/1/2021).
(Baca juga: Ini Profil Singkat 5 Calon Kapolri yang Diserahkan Kompolnas ke Presiden Jokowi)
Melalui diskusi publik yang bertemakan ‘Sosok Kapolri Baru, Negara Butuh Apa?’, SPI berupaya memberikan kontribusi, gagasan atau pemikiran tentang sosok calon Kapolri yang hingga hari masih misterius, meski sejumlah nama sedang santer dibicarakan di lini massa.
"Kami berharap bahwa forum dialog yang kami gagas ini bisa setidaknya memberikan kontribusi pemikiran dalam menentukan kriteria yang paling ideal sesuai kebutuhan negara saat ini," ujar Ketua Umum DPP SPI, Fonda Tangguh.
(Baca juga: Menebak Calon Kapolri Pilihan Presiden Jokowi)
Dalam pandangan SPI, lanjutnya, calon Kapolri yang dipilih Presiden Jokowi bukan karena faktor kedekatan emosional semata. "Tapi memilih tokoh perwira tinggi yang bisa memenuhi kebutuhan bernegara hari ini," tegas Fonda.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Fixpoll Indonesia Muhammad Anas, RA dalam forum diskusi tersebut menyatakan bahwa Kapolri yang dipilih Jokowi boleh jadi menyuguhkan keputusan politik sensasional.
"Di mana Kapolri baru, boleh jadi tidak populer atau sosok perwira tinggi yang jarang disebut di media dan kurang dikenal publik," ujar Anas.
Boleh jadi tambah dia, tidak seperti biasanya. "Yaitu bukan berasal dari Akpol atau bahkan tidak pernah menjabat posisi strategis selama masa dinas," sambungnya.
Anas menambahkan, yang menarik jika tradisi penentuan Kapolri ada perubahan, misalnya selama ini hanya satu nama yang dikirim ke DPR, sekarang lebih.
"Presiden Jokowi perlu membuat tradisi baru dengan mengundang semua Pati yang memenuhi syarat secara kepangkatan dan karir untuk mengikuti fit and proper test, agar presiden bisa menilai sendiri siapa sosok Kapolri yang sesuai visinya," pungkas Anas.
Selain Anas, diskusi publik yang digelar secara virtual juga menghadirkan narasumber beberapa tokoh, salah satunya Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin.
Seperti diketahui, Sahabat Polisi Indonesia adalah organisasi yang dibentuk sebagai sarana untuk menjembatani hubungan positif antara masyarakat dengan kepolisian. Muaranya demi menciptakan tatanan kehidupan yang aman dan damai.
(Baca juga: Ini Profil Singkat 5 Calon Kapolri yang Diserahkan Kompolnas ke Presiden Jokowi)
Melalui diskusi publik yang bertemakan ‘Sosok Kapolri Baru, Negara Butuh Apa?’, SPI berupaya memberikan kontribusi, gagasan atau pemikiran tentang sosok calon Kapolri yang hingga hari masih misterius, meski sejumlah nama sedang santer dibicarakan di lini massa.
"Kami berharap bahwa forum dialog yang kami gagas ini bisa setidaknya memberikan kontribusi pemikiran dalam menentukan kriteria yang paling ideal sesuai kebutuhan negara saat ini," ujar Ketua Umum DPP SPI, Fonda Tangguh.
(Baca juga: Menebak Calon Kapolri Pilihan Presiden Jokowi)
Dalam pandangan SPI, lanjutnya, calon Kapolri yang dipilih Presiden Jokowi bukan karena faktor kedekatan emosional semata. "Tapi memilih tokoh perwira tinggi yang bisa memenuhi kebutuhan bernegara hari ini," tegas Fonda.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Fixpoll Indonesia Muhammad Anas, RA dalam forum diskusi tersebut menyatakan bahwa Kapolri yang dipilih Jokowi boleh jadi menyuguhkan keputusan politik sensasional.
"Di mana Kapolri baru, boleh jadi tidak populer atau sosok perwira tinggi yang jarang disebut di media dan kurang dikenal publik," ujar Anas.
Boleh jadi tambah dia, tidak seperti biasanya. "Yaitu bukan berasal dari Akpol atau bahkan tidak pernah menjabat posisi strategis selama masa dinas," sambungnya.
Anas menambahkan, yang menarik jika tradisi penentuan Kapolri ada perubahan, misalnya selama ini hanya satu nama yang dikirim ke DPR, sekarang lebih.
"Presiden Jokowi perlu membuat tradisi baru dengan mengundang semua Pati yang memenuhi syarat secara kepangkatan dan karir untuk mengikuti fit and proper test, agar presiden bisa menilai sendiri siapa sosok Kapolri yang sesuai visinya," pungkas Anas.
Selain Anas, diskusi publik yang digelar secara virtual juga menghadirkan narasumber beberapa tokoh, salah satunya Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin.
Seperti diketahui, Sahabat Polisi Indonesia adalah organisasi yang dibentuk sebagai sarana untuk menjembatani hubungan positif antara masyarakat dengan kepolisian. Muaranya demi menciptakan tatanan kehidupan yang aman dan damai.
(maf)