Hindari Rivalitas dengan Anies, Risma Disarankan Blusukan ke Pedesaan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Langkah Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini melakukan blusukan ke sejumlah lokasi di Jakarta dinilai positif. Jika sebelumnya berdialog dengan para pemulung, kemarin Risma menyasar sejumlah gelandangan di wilayah Thamrin, Jakarta Pusat. Bahkan saat dialog, Risma menawarkan mereka untuk tinggal di Penampungan yang layak.
Menurut Direktur Eksekutif Sudut Demokrasi Riset dan Analisis (SUDRA) Fadhli Harahab, blusukan mantan Wali Kota Surabaya itu harus dimaknai sebagai upaya dalam rangka meningkatkan taraf hidup penduduk miskin kota di ibu kota negara.
"Terlepas dari adanya kesan pencitraan. Tetapi nampaknya Bu Risma sangat memahami ajaran agamanya, yaitu menebar kebaikan dimulai dari yang terdekat," ujarnya kepada SINDOnews, Selasa (5/1/2021).
(Baca: Lagi, Risma Temui Pengemis di Jakarta, Netizen: Mensos RI atau Mensos DKI? Bekal buat 2022 Ya Bu)
Fadhli berpendapat, tak ada aturan yang melarang seorang menteri untuk melakukan kunjungan dan blusukan ke satu lokasi tertentu. Apalagi terkait kewenangan Risma sebagai menteri sosial.
"Kenapa kolong jembatan di Jakarta? Ya kemungkinan Bu Risma ingin memulai dari yang terdekat, di sekitar tempat tinggalnya, tempat berkantornya. Dan aku pikir itu sah-sah saja," kata Fadhli.
(Baca: Anies Kembali Berkantor ke Balai Kota Pagi Ini, sang Istri Unggah Seragam PDH Gubernur DKI)
Namun demikian, analis politik Asal UIN Jakarta itu mengingatkan bahwa kemiskinan dan kemelaratan tidak hanya berada di kota-kota besar. Di desa-desa juga banyak. Selain itu, langkah Risma yang blusukan di Jakarta juga untuk menghindari pihak-pihak tertentu yang mengaitkan dengan kepemimpinan Anies Baswedan sebagai Gubernur Jakarta.
"Blusukan Risma adalah awal yang baik. Ke depan Bu Risma juga harus melihat sisi lain pedesaan. Ini penting supaya kesan rivalitas dengan pak Anies hilang. Melihat karakter kepemimpinannya, aku yakin Bu Risma juga akan melakukan itu," pungkasnya.
Lihat Juga: Pram-Doel Menang Pilkada Jakarta Satu Putaran, Jubir Anies Harap Bisa Diterima Semua Pihak
Menurut Direktur Eksekutif Sudut Demokrasi Riset dan Analisis (SUDRA) Fadhli Harahab, blusukan mantan Wali Kota Surabaya itu harus dimaknai sebagai upaya dalam rangka meningkatkan taraf hidup penduduk miskin kota di ibu kota negara.
"Terlepas dari adanya kesan pencitraan. Tetapi nampaknya Bu Risma sangat memahami ajaran agamanya, yaitu menebar kebaikan dimulai dari yang terdekat," ujarnya kepada SINDOnews, Selasa (5/1/2021).
(Baca: Lagi, Risma Temui Pengemis di Jakarta, Netizen: Mensos RI atau Mensos DKI? Bekal buat 2022 Ya Bu)
Fadhli berpendapat, tak ada aturan yang melarang seorang menteri untuk melakukan kunjungan dan blusukan ke satu lokasi tertentu. Apalagi terkait kewenangan Risma sebagai menteri sosial.
"Kenapa kolong jembatan di Jakarta? Ya kemungkinan Bu Risma ingin memulai dari yang terdekat, di sekitar tempat tinggalnya, tempat berkantornya. Dan aku pikir itu sah-sah saja," kata Fadhli.
(Baca: Anies Kembali Berkantor ke Balai Kota Pagi Ini, sang Istri Unggah Seragam PDH Gubernur DKI)
Namun demikian, analis politik Asal UIN Jakarta itu mengingatkan bahwa kemiskinan dan kemelaratan tidak hanya berada di kota-kota besar. Di desa-desa juga banyak. Selain itu, langkah Risma yang blusukan di Jakarta juga untuk menghindari pihak-pihak tertentu yang mengaitkan dengan kepemimpinan Anies Baswedan sebagai Gubernur Jakarta.
"Blusukan Risma adalah awal yang baik. Ke depan Bu Risma juga harus melihat sisi lain pedesaan. Ini penting supaya kesan rivalitas dengan pak Anies hilang. Melihat karakter kepemimpinannya, aku yakin Bu Risma juga akan melakukan itu," pungkasnya.
Lihat Juga: Pram-Doel Menang Pilkada Jakarta Satu Putaran, Jubir Anies Harap Bisa Diterima Semua Pihak
(muh)