Tokoh Nasional dan Internasional Doakan Pandemi Corona Cepat Berlalu
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pandemi virus Corona (Covid-19) masih melanda hampir seluruh belahan dunia termasuk Indonesia. Kondisi ini menimbulkan keprihatinan yang luas. Baik pemerintah maupun masyarakat berusaha saling tolong menolong dan mendoakan agar pandemi Corona cepat berlalu.
Sebagai rasa solidaritas antarsesama, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah menggelar doa untuk kemanusiaan yang dilakukan secara online, Kamis (14/5/2020). Doa bersama dimulai pukul 09.00-10.30 WIB.
Doa bersama menghadirkan sejumlah tokoh nasional dan internasional, baik kalangan tokoh agama, akademisi, maupun pejabat pemerintahan. Di antara tokoh nasional dan internasional yang tampil mengisi Doa untuk Kemanusiaan adalah Rektor UIN Jakarta Amany Lubis, Sekretaris Jenderal Komite Tinggi Ukhuwah Insaniyah Kairo M Abdussalam, Guru Besar Fakultas Ushuluddin UIN Jakarta Said Agil Husin Al Munawwar, Romo Simon PL Tjahyadi, Pendeta Alga Sarapung, Bhikkhu Dhammasubho Mahathera, KS Arsana, Uung Sendana, cendekiawan muslim Azyumardi Azra.
Adapula Ketua Dewan Pembina Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin, mantan Gubernur Nusa Tengga Barat TGB Muhammad Zainul Majdi, tokoh Islam Thailand Ahmad Omar Chapakia, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan mantan ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshiddiqie.( )
Jimly mengatakan, di tengah pandemi corona yang terjadi di dunia termasuk Indonesia, semua pihak harus bersatu dan saling berdoa meminta pertolongan tuhan. Jimly menyoroti soal perdamaian dunia yang harus dikedepankan dalam menghadapi pandemi global.
"Saya mengajak seluruh tokoh dunia bersatu untuk memberi ingat agar para pemimpin politik negara-negara dunia lebih mengutamakan dialog, dan kerja sama daripada perang, dan permusuhan yang akan menimbulkan korban jiwa. Perang dunia ketiga tidak boleh terjadi, karena dampaknya akan jauh lebih berbahaya dari perang mana pun yang pernah terjadi dalam sejarah umat manusia," tutur Jimly.
Rektor UIN Jakarta Amany Lubis yang juga selaku inisiator Doa untuk Kemanusiaan mengatakan, ajakan doa bersama digagas sebagai tindak lanjut dari seruan Grand Syaikh Al Azhar Ahmad Al Thayyib dan pemimpin Katholik Paus Fransiskus melalui Komite Tinggi yang dibentuk di Abu Dhabi Uni Emirat Arab (UEA).
Dalam seruannya, Komite Tinggi tersebut mengajak agar seluruh umat manusia di dunia melakukan doa bersama pada 14 Mei 2020 sesuai keyakinan masing-masing.
"Saya dan Sekjen Komite Tinggi M Abdussalam menggagas doa ini untuk dilakukan juga di Indonesia. Doa ini murni untuk tujuan kemanusiaan terkait pandemi Covid-19. Semoga dengan doa yang kita lakukan wabah Covid-19 dapat segera hilang dari muka bumi," tutur Amany dalam sambutannya.
Sebagai rasa solidaritas antarsesama, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah menggelar doa untuk kemanusiaan yang dilakukan secara online, Kamis (14/5/2020). Doa bersama dimulai pukul 09.00-10.30 WIB.
Doa bersama menghadirkan sejumlah tokoh nasional dan internasional, baik kalangan tokoh agama, akademisi, maupun pejabat pemerintahan. Di antara tokoh nasional dan internasional yang tampil mengisi Doa untuk Kemanusiaan adalah Rektor UIN Jakarta Amany Lubis, Sekretaris Jenderal Komite Tinggi Ukhuwah Insaniyah Kairo M Abdussalam, Guru Besar Fakultas Ushuluddin UIN Jakarta Said Agil Husin Al Munawwar, Romo Simon PL Tjahyadi, Pendeta Alga Sarapung, Bhikkhu Dhammasubho Mahathera, KS Arsana, Uung Sendana, cendekiawan muslim Azyumardi Azra.
Adapula Ketua Dewan Pembina Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin, mantan Gubernur Nusa Tengga Barat TGB Muhammad Zainul Majdi, tokoh Islam Thailand Ahmad Omar Chapakia, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan mantan ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshiddiqie.( )
Jimly mengatakan, di tengah pandemi corona yang terjadi di dunia termasuk Indonesia, semua pihak harus bersatu dan saling berdoa meminta pertolongan tuhan. Jimly menyoroti soal perdamaian dunia yang harus dikedepankan dalam menghadapi pandemi global.
"Saya mengajak seluruh tokoh dunia bersatu untuk memberi ingat agar para pemimpin politik negara-negara dunia lebih mengutamakan dialog, dan kerja sama daripada perang, dan permusuhan yang akan menimbulkan korban jiwa. Perang dunia ketiga tidak boleh terjadi, karena dampaknya akan jauh lebih berbahaya dari perang mana pun yang pernah terjadi dalam sejarah umat manusia," tutur Jimly.
Rektor UIN Jakarta Amany Lubis yang juga selaku inisiator Doa untuk Kemanusiaan mengatakan, ajakan doa bersama digagas sebagai tindak lanjut dari seruan Grand Syaikh Al Azhar Ahmad Al Thayyib dan pemimpin Katholik Paus Fransiskus melalui Komite Tinggi yang dibentuk di Abu Dhabi Uni Emirat Arab (UEA).
Dalam seruannya, Komite Tinggi tersebut mengajak agar seluruh umat manusia di dunia melakukan doa bersama pada 14 Mei 2020 sesuai keyakinan masing-masing.
"Saya dan Sekjen Komite Tinggi M Abdussalam menggagas doa ini untuk dilakukan juga di Indonesia. Doa ini murni untuk tujuan kemanusiaan terkait pandemi Covid-19. Semoga dengan doa yang kita lakukan wabah Covid-19 dapat segera hilang dari muka bumi," tutur Amany dalam sambutannya.
(dam)