Reshuffle Kabinet, Risma Dinilai Penuhi Dua Kriteria Menteri
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dikabarkan sudah berada di Jakarta. Isu pertemuan dengan Presiden Joko Widodo terkait posisi baru Risma menjadi salah satu menteri semakin menguat.
Nama Risma dalam sebulan terakhir terus santer terdengar menjadi salah satu pilihan mengisi posisi sebagai menteri. Apalagi posisi Risma di Kota Pahlawan akan habis seiring dengan jabatan dua periode menjadi wali kota.
Pakar Politik Universitas Airlangga Surabaya Hari Fitrianto menuturkan, menteri-menteri yang dipilih Jokowi memang dari berbagai latar belakang. Mulai dari partai politik, kalangan profesional, bisnis, serta dari mantan kepala daerah.
“Melihat latar belakang itu, Risma memenuhi dua kriteria tentunya, yakni dari unsur partai politik dan kepala daerah,” kata Hari, Selasa (22/12/2020).
Dia melanjutkan, pamor Risma tentu saja mengkilat selama menjadi wali kota. Keberhasilan Risma dalam mengelola Surabaya bisa menjadi modal politik untuk menjalankan amanah sebagai menteri.
Selain itu, katanya, untuk menyambut 2021 Jokowi perlu di-back-up para menteri yang memiliki visi kepemimpinan di saat krisis. “Mengingat tantangan 2021 nanti cukup berat, yakni penanganan Cpvid-19 dan juga resesi ekonomi,” ungkapnya.( )
Bagi Hari, untuk menjadi leader di kementerian hanya mengurusi satu sektor saja dengan wilayah kewenangannya satu negara. Kondisi ini tentu bisa diatasi oleh Risma yang sudah teruji di Surabaya. “Kalau kepala daerah yang diurusi semua sektor, hanya wilayah kewenangannya satu provinsi atau kabupaten kota,” jelasnya.
Selanjutnya, katanya, model kepemimpinan pada akhirnya yang akan menentukan apakah orang tersebut mampu memimpin organisasi pemerintahan di level manapun. Ini menjadi tantangan bagi Risma untuk bisa mencurahkan fokusnya.( )
Selain itu, Hari tak mau terlalu spekulatif kalau mengkaitkan posisi Risma di kementerian dengan agenda politik 2024. “Saya lebih suka melihat kondisi saat ini bahwa reshuffle sudah menjadi kebutuhan mendesak bagi Jokowi, bahkan fardhu ain untuk dilakukan segera mungkin,” katanya.
Nama Risma dalam sebulan terakhir terus santer terdengar menjadi salah satu pilihan mengisi posisi sebagai menteri. Apalagi posisi Risma di Kota Pahlawan akan habis seiring dengan jabatan dua periode menjadi wali kota.
Pakar Politik Universitas Airlangga Surabaya Hari Fitrianto menuturkan, menteri-menteri yang dipilih Jokowi memang dari berbagai latar belakang. Mulai dari partai politik, kalangan profesional, bisnis, serta dari mantan kepala daerah.
“Melihat latar belakang itu, Risma memenuhi dua kriteria tentunya, yakni dari unsur partai politik dan kepala daerah,” kata Hari, Selasa (22/12/2020).
Dia melanjutkan, pamor Risma tentu saja mengkilat selama menjadi wali kota. Keberhasilan Risma dalam mengelola Surabaya bisa menjadi modal politik untuk menjalankan amanah sebagai menteri.
Selain itu, katanya, untuk menyambut 2021 Jokowi perlu di-back-up para menteri yang memiliki visi kepemimpinan di saat krisis. “Mengingat tantangan 2021 nanti cukup berat, yakni penanganan Cpvid-19 dan juga resesi ekonomi,” ungkapnya.( )
Bagi Hari, untuk menjadi leader di kementerian hanya mengurusi satu sektor saja dengan wilayah kewenangannya satu negara. Kondisi ini tentu bisa diatasi oleh Risma yang sudah teruji di Surabaya. “Kalau kepala daerah yang diurusi semua sektor, hanya wilayah kewenangannya satu provinsi atau kabupaten kota,” jelasnya.
Selanjutnya, katanya, model kepemimpinan pada akhirnya yang akan menentukan apakah orang tersebut mampu memimpin organisasi pemerintahan di level manapun. Ini menjadi tantangan bagi Risma untuk bisa mencurahkan fokusnya.( )
Selain itu, Hari tak mau terlalu spekulatif kalau mengkaitkan posisi Risma di kementerian dengan agenda politik 2024. “Saya lebih suka melihat kondisi saat ini bahwa reshuffle sudah menjadi kebutuhan mendesak bagi Jokowi, bahkan fardhu ain untuk dilakukan segera mungkin,” katanya.
(dam)