SMRC: Tingkat Ketakutan Masyarakat Tertular COVID-19 Menurun Jadi 71%
loading...
A
A
A
JAKARTA - Peneliti Saiful Mujani Research & Consulting ( SMRC ), Tati Wardi membeberkan dari hasil survei yang dilakukan SMRC bahwa hampir satu tahun pandemi COVID-19 justru terjadi penurunan tingkat kepercayaan masyarakat bisa tertular virus ini.
Dimana dari hasil survei SMRC, pada Oktober lalu proporsi masyarakat takut tertular COVID-19 sebanyak 84%. Dan pada Desember ini, tingkat ketakutan masyarakat akan tertular COVID-19 menurun menjadi 71%. (Baca juga: Sri Mulyani Tingkatkan Kewaspadaan di Kuartal IV, Awas Gelombang Kedua Covid-19)
“Proporsi yang takut tertular menurun sebenarnya, dari 84% ketika bulan Oktober ya sekarang pada bulan Desember menjadi 71%. Ada penurunan sekitar 10% lebih ya, rasa takut terhadap Corona. Jadi itu data kami ya, ada penurunan,” ungkap Tati dalam rilis Survei SMRC "Vaksin dan Vaksinasi COVID-19: Sikap Publik Nasional, secara virtual, Selasa (22/12/2020).
Bahkan, masih ada sebanyak 28% warga yang pada bulan Desember ini tidak takut tertular COVID-19. “Ketika ditanya seberapa takut ibu atau bapak tertular virus Corona atau COVID-19? Apakah sangat takut, cukup takut, kurang takut, atau tidak takut sama sekali? Kalau kita perhatikan ada sekitar 28% warga yang tidak takut ya, 28% warga yang tidak takut tertular COVID-19. Terus yang takut sekitar 71% dari yang cukup takut sama yang sangat takut itu 71%,” jelas Tati.
“Jadi kesimpulannya warga pada umumnya 71% merasa sangat atau cukup takut tertular virus COVID-19. Tapi yang tidak takut cukup banyak jumlahnya yaitu 28%. Yang merasa takut tertular COVID-19 cenderung menurun dibanding dua bulan lalu survei Oktober yang mencapai 84%,” jelas Tati. (Baca juga:Varian Baru COVID-19 Muncul di Inggris Diklaim Lebih Menular, Begini Antisipasi Kemenkes)
Tati mengatakan penurunan proporsi warga yang takut tertular COVID-19 ini dipengaruhi oleh adanya penurunan tingkat keyakinan publik terhadap jumlah yang terinfeksi kasus COVID-19. “Penurunan proporsi warga yang merasa takut tertular COVID-19 ini konsisten dengan penurunan tingkat keyakinan publik tentang jumlah kasus yang terinfeksi virus Corona,” katanya.
Dimana dari hasil survei SMRC, pada Oktober lalu proporsi masyarakat takut tertular COVID-19 sebanyak 84%. Dan pada Desember ini, tingkat ketakutan masyarakat akan tertular COVID-19 menurun menjadi 71%. (Baca juga: Sri Mulyani Tingkatkan Kewaspadaan di Kuartal IV, Awas Gelombang Kedua Covid-19)
“Proporsi yang takut tertular menurun sebenarnya, dari 84% ketika bulan Oktober ya sekarang pada bulan Desember menjadi 71%. Ada penurunan sekitar 10% lebih ya, rasa takut terhadap Corona. Jadi itu data kami ya, ada penurunan,” ungkap Tati dalam rilis Survei SMRC "Vaksin dan Vaksinasi COVID-19: Sikap Publik Nasional, secara virtual, Selasa (22/12/2020).
Bahkan, masih ada sebanyak 28% warga yang pada bulan Desember ini tidak takut tertular COVID-19. “Ketika ditanya seberapa takut ibu atau bapak tertular virus Corona atau COVID-19? Apakah sangat takut, cukup takut, kurang takut, atau tidak takut sama sekali? Kalau kita perhatikan ada sekitar 28% warga yang tidak takut ya, 28% warga yang tidak takut tertular COVID-19. Terus yang takut sekitar 71% dari yang cukup takut sama yang sangat takut itu 71%,” jelas Tati.
“Jadi kesimpulannya warga pada umumnya 71% merasa sangat atau cukup takut tertular virus COVID-19. Tapi yang tidak takut cukup banyak jumlahnya yaitu 28%. Yang merasa takut tertular COVID-19 cenderung menurun dibanding dua bulan lalu survei Oktober yang mencapai 84%,” jelas Tati. (Baca juga:Varian Baru COVID-19 Muncul di Inggris Diklaim Lebih Menular, Begini Antisipasi Kemenkes)
Tati mengatakan penurunan proporsi warga yang takut tertular COVID-19 ini dipengaruhi oleh adanya penurunan tingkat keyakinan publik terhadap jumlah yang terinfeksi kasus COVID-19. “Penurunan proporsi warga yang merasa takut tertular COVID-19 ini konsisten dengan penurunan tingkat keyakinan publik tentang jumlah kasus yang terinfeksi virus Corona,” katanya.
(kri)