Kasus 6 Laskar FPI Tewas, Polri Bilang Selalu Kooperatif ke Komnas HAM
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bareskrim Polri menegaskan, akan selalu mebberikan akses bagi Komnas HAM terkait penyelidikan kasus tewasnya enam orang anggota laskar Front Pembela Islam ( FPI ).
(Baca juga: Kasus 6 Laskar FPI Tewas, Amien Rais: Kita Minta Waktu Sama Pak Jokowi)
Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Pol Andi Riyan mengatakan, dirinya sebagai penanggung jawab penyidikan dari kasus tersebut tidak ingin menutup-nutupi kasus tersebut.
(Baca juga: Terkuak Kasus 6 Laskar FPI Tewas, Komnas HAM Sebut Banyak Fakta Terungkap)
"Kami pastikan, sebagai tim penyidik akan selalu dan tetap kooperatif dengan semua pihak," kata Andi Riyan di Polda Metro Jaya, Senin (21/12/2020).
(Baca juga: Reshuffle Bisa Alihkan Sementara Isu Penembakan Enam Laskar FPI)
Andi menjelaskan, sebagaimana dapat dilihat secara terbuka akses secara terbuka diberikan kepada Komnas HAM dan juga langsung diperiksa terkait barang bukti mobil dan ini menjadi momen kalau pihak kepolisian sangat koperatif mengikuti permintaan dari komnas ham baik itu undangan wawancara dan menunjukan barang bukti.
"Tentu ini saya pastikan terlaksana ke depan tidak ada yang kami tutupi," tukasnya.
Seperti diketahui, anggota kepolisian dari Polda Metro Jaya menembak mati enam orang yang merupakan laskar FPI. Penindakan tegas itu dilakukan lantaran versi Polri adanya penyerangan terhadap anggota Polri di Tol Jakarta-Cikampek KM 50 pada Senin (7/12/2020) pukul 00.30 WIB.
Barang bukti yang diamankan berupa dua senjata api, peluru, sebilah katana, celurit dan beberapa senjata tajam lainnya. Polisi masih mendalami dugaan kepemilikan senjata api yang digunakan laskar FPI.
(Baca juga: Kasus 6 Laskar FPI Tewas, Amien Rais: Kita Minta Waktu Sama Pak Jokowi)
Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Pol Andi Riyan mengatakan, dirinya sebagai penanggung jawab penyidikan dari kasus tersebut tidak ingin menutup-nutupi kasus tersebut.
(Baca juga: Terkuak Kasus 6 Laskar FPI Tewas, Komnas HAM Sebut Banyak Fakta Terungkap)
"Kami pastikan, sebagai tim penyidik akan selalu dan tetap kooperatif dengan semua pihak," kata Andi Riyan di Polda Metro Jaya, Senin (21/12/2020).
(Baca juga: Reshuffle Bisa Alihkan Sementara Isu Penembakan Enam Laskar FPI)
Andi menjelaskan, sebagaimana dapat dilihat secara terbuka akses secara terbuka diberikan kepada Komnas HAM dan juga langsung diperiksa terkait barang bukti mobil dan ini menjadi momen kalau pihak kepolisian sangat koperatif mengikuti permintaan dari komnas ham baik itu undangan wawancara dan menunjukan barang bukti.
"Tentu ini saya pastikan terlaksana ke depan tidak ada yang kami tutupi," tukasnya.
Seperti diketahui, anggota kepolisian dari Polda Metro Jaya menembak mati enam orang yang merupakan laskar FPI. Penindakan tegas itu dilakukan lantaran versi Polri adanya penyerangan terhadap anggota Polri di Tol Jakarta-Cikampek KM 50 pada Senin (7/12/2020) pukul 00.30 WIB.
Barang bukti yang diamankan berupa dua senjata api, peluru, sebilah katana, celurit dan beberapa senjata tajam lainnya. Polisi masih mendalami dugaan kepemilikan senjata api yang digunakan laskar FPI.
(maf)