Siti Nurbaya Ingatkan Jajaran Kementerian LHK untuk Kuat di Segala Cuaca
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya melantik satu Pejabat Pimpinan Tinggi Madya (Eselon I) yaitu Inspektur Jenderal Kementerian LHK, dan lima Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama (Eselon II) lingkup Kementerian LHK di Jakarta, Jumat (18/12/2020).
(Baca juga: Kurangi Sampah Plastik di Laut, Luhut Gandeng Australia)
Menteri Siti berpesan para pejabat di KLHK dapat menjadi sosok yang kuat dan tahan banting. "Kita sudah harus segera kembali melakukan analisis cuaca, dan bersiap menghadapi kemungkinan terjadinya banjir, setelah lepas dari karhutla beberapa waktu lalu," kata Siti Nurbaya dalam sambutannya.
"Lingkungan hidup dan kehutanan sebagai lansekap dan ekosistem, harus kita ikuti di segala cuaca. Jadi kita juga harus kuat di segala cuaca," ujar tambahnya.
(Baca juga: Berkomitmen Terhadap Lingkungan dan Masyarakat, Pupuk Kaltim Raih Proper Nasional Emas ke-4 dari Kementerian LHK)
Siti mengingatkan agar jajarannya terus mengikuti perkembangan dinamika di tengah masyarakat. Selain itu, diperlukan kecepatan dan daya adaptasi yang tinggi, khususnya dari jajaran Eselon I dan II.
"Oleh karenanya, saya berharap pejabat yang dilantik pada hari ini, agar dapat segera menyesuaikan diri untuk langsung bekerja dengan segala kesungguhan hati," kata Siti.
Secara khusus, Siti meminta kepada Inspektur Jenderal yang dilantik yaitu Laksmi Wijayanti, untuk terus melakukan pengembangan, dan terobosan langkah dalam menghadapi berbagai tantangan, serta meningkatkan pengawasan.
Hal ini penting agar kemungkinan terjadinya pelanggaran dan kesalahan dalam pelaksanaan tugas dapat diminimalisir. "Sebagai Inspektur Jenderal harus mampu menjaga dan meningkatkan Indeks Integritas Kementerian LHK menjadi lebih baik," tegasnya.
"Jangan berikan ruang untuk kolusi, korupsi, dan nepotisme. Segala bentuk penyimpangan harus dapat dideteksi dini oleh Inspektorat Jenderal. Benahi dan terus perbaiki SPIP pada seluruh Satker lingkup Kementerian LHK," ujar Siti.
Dari sisi pengendalian DAS dan Rehabilitasi Hutan menurut Siti, pengelolaannya ke depan akan terkait langsung dengan persoalan kesejahteraan masyarakat, perhutanan sosial, dan nilai ekonomi karbon. Oleh karena itu, budaya kerja dengan interaksi yang terus menerus perlu dilanjutkan.
"Di sini tidak bisa kita bekerja sendirian, melainkan dengan melibatkan antar komponen di Kementerian LHK. Pola kerjanya harus satu arah vektor, agar maksimal, tidak malah saling menegasikan," tutupnya.
Adapun Pejabat Pimpinan Tinggi Madya (Eselon I) yang dilantik dan diambil sumpahnya yaitu Inspektur Jenderal Kementerian LHK Laksmi Wijayanti, dan lima Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama (Eselon II) yaitu Direktur Konservasi Tanah dan Air Muhammad Zainal Arifin, Direktur Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Tuti Herawati, Direktur Pengendalian Kerusakan Perairan Darat Sri Handayaningsih, Inspektur Wilayah IV Ade Tri Ajikusumah, dan Inspektur Investigasi Ardyanto Nugroho.
(Baca juga: Kurangi Sampah Plastik di Laut, Luhut Gandeng Australia)
Menteri Siti berpesan para pejabat di KLHK dapat menjadi sosok yang kuat dan tahan banting. "Kita sudah harus segera kembali melakukan analisis cuaca, dan bersiap menghadapi kemungkinan terjadinya banjir, setelah lepas dari karhutla beberapa waktu lalu," kata Siti Nurbaya dalam sambutannya.
"Lingkungan hidup dan kehutanan sebagai lansekap dan ekosistem, harus kita ikuti di segala cuaca. Jadi kita juga harus kuat di segala cuaca," ujar tambahnya.
(Baca juga: Berkomitmen Terhadap Lingkungan dan Masyarakat, Pupuk Kaltim Raih Proper Nasional Emas ke-4 dari Kementerian LHK)
Siti mengingatkan agar jajarannya terus mengikuti perkembangan dinamika di tengah masyarakat. Selain itu, diperlukan kecepatan dan daya adaptasi yang tinggi, khususnya dari jajaran Eselon I dan II.
"Oleh karenanya, saya berharap pejabat yang dilantik pada hari ini, agar dapat segera menyesuaikan diri untuk langsung bekerja dengan segala kesungguhan hati," kata Siti.
Secara khusus, Siti meminta kepada Inspektur Jenderal yang dilantik yaitu Laksmi Wijayanti, untuk terus melakukan pengembangan, dan terobosan langkah dalam menghadapi berbagai tantangan, serta meningkatkan pengawasan.
Hal ini penting agar kemungkinan terjadinya pelanggaran dan kesalahan dalam pelaksanaan tugas dapat diminimalisir. "Sebagai Inspektur Jenderal harus mampu menjaga dan meningkatkan Indeks Integritas Kementerian LHK menjadi lebih baik," tegasnya.
"Jangan berikan ruang untuk kolusi, korupsi, dan nepotisme. Segala bentuk penyimpangan harus dapat dideteksi dini oleh Inspektorat Jenderal. Benahi dan terus perbaiki SPIP pada seluruh Satker lingkup Kementerian LHK," ujar Siti.
Dari sisi pengendalian DAS dan Rehabilitasi Hutan menurut Siti, pengelolaannya ke depan akan terkait langsung dengan persoalan kesejahteraan masyarakat, perhutanan sosial, dan nilai ekonomi karbon. Oleh karena itu, budaya kerja dengan interaksi yang terus menerus perlu dilanjutkan.
"Di sini tidak bisa kita bekerja sendirian, melainkan dengan melibatkan antar komponen di Kementerian LHK. Pola kerjanya harus satu arah vektor, agar maksimal, tidak malah saling menegasikan," tutupnya.
Adapun Pejabat Pimpinan Tinggi Madya (Eselon I) yang dilantik dan diambil sumpahnya yaitu Inspektur Jenderal Kementerian LHK Laksmi Wijayanti, dan lima Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama (Eselon II) yaitu Direktur Konservasi Tanah dan Air Muhammad Zainal Arifin, Direktur Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Tuti Herawati, Direktur Pengendalian Kerusakan Perairan Darat Sri Handayaningsih, Inspektur Wilayah IV Ade Tri Ajikusumah, dan Inspektur Investigasi Ardyanto Nugroho.
(maf)