30% Masyarakat Belum Mau Divaksin, Perlu Pendekatan Persuasif

Kamis, 17 Desember 2020 - 16:26 WIB
loading...
30% Masyarakat Belum Mau Divaksin, Perlu Pendekatan Persuasif
Kebijakan Presiden Jokowi yang menggratiskan vaksin virus Corona untuk masyarakat, disambut baik Anggota Komisi IX DPR dari Partai Golkar, Yahya Zaini. Foto/SINDOnews/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menggratiskan vaksin virus Corona (Covid-19) untuk masyarakat, disambut baik Anggota Komisi IX DPR dari Partai Golkar, Yahya Zaini.

(Baca juga: Kalkulasi Kebutuhan Anggaran Vaksinasi Gratis, Kira-kira Butuh Berapa Ya?)

Yahya pun memberikan apresiasi yang luar biasa kepada Presiden Jokowi yang telah menggratiskan vaksin Covid-19 untuk rakyat itu. Apalagi Presiden Jokowi juga rela dan bersedia menjadi orang pertama yang divaksinasi.

(Baca juga: Vaksin Covid-19 Telah Disuntikan, 1.000 Kasus Infeksi Corona VUI - 202012/01 Muncul)

"Hal ini menunjukkan bukti komitmen beliau untuk mengutamakan keselamatan rakyat. Sebagaimana beliau pernah mengatakan keselamatan rakyat adalah hukum yang tertinggi (salus populi suprema lex esto)," ujar Yahya di Jakarta, Kamis (17/12/2020).

Dia selanjutnya meminta kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebagai instansi yang ditunjuk untuk melaksanakan vaksinasi untuk segera menyiapakan dua hal.

Pertama, Kemenkes segera melakukan sosialisasi secara intensif dan massif dengan melibatkan tokoh agama dan tokoh masyarakat agar masyarakat menerima secara suka rela untuk divaksinasi.

"Temuan kami di lapangan, masih ada sekitar 30 persen masyarakat yang belum bersedia untuk divaksinasi. Diperlukan pendekatan secara persuasif kepada mereka," ujar legislator dari Dapil VIII Jawa Timur tersebut.

Kedua lanjut Yahya, menyiapkan SDM atau nakes yang akan bertugas sebagai vaksinator, alat kesehatan, infrastrukur rumah sakit dan puskesmas serta logistik untuk mendistribusikan serta tempat penyimpanan vaksin sesuai dengan suhu yang diperlukan untuk vaksin yang akan digunakan.

"Saya berharap dengan adanya vaksinasi tersebut dapat memutus mata rantai penyebaran Covid-19 sehingga ekonomi bisa segera pulih dan rakyat hidup kembali dalam keadaan normal. Sementara menunggu, kita semua harus tetap menjalankan dan patuhi prokes secara ketat," katanya.

Ketika ditanya berapa anggaran yang diperlukan Yahya menjelaskan kurang lebih sekitar Rp60 Triliun untuk membeli vaksin dan biaya yang diperlukan untuk vaksinasi sebanyak 107 juta orang dengan dua kali vaksinasi.

"Soal anggaran, saya yakin pemerintah sudah menyiapkan anggaran yang dibutuhkan untuk itu," pungkasnya.
(maf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1634 seconds (0.1#10.140)