100% Vaksin Gratis, Spekulan Meringis
loading...
A
A
A
Soal kehalalan vaksin, menurut tokoh muslim paling berpengaruh peringkat 12 dunia tersebut, telah dikuatkab dari Kementerian Agama dan MUI dalam uji klinisnya. “Dan ini keadaan darurat yang kita semuanya tahu,” pungkasnya.
Lampu Merah Spekulan
Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) menyambut baik dan memberikan apresiasi atas keputusan Jokowi dalan menggratiskan vaksin bagi seluruh rakyat Indonesia. "Pernyataan tersebut sekaligus memupus harapan dan merupakan ‘lampu merah’ kepada para spekulan yang hendak bermain di bisnis vaksin yang menggiurkan tersebut," ujar Bamsoet. (Baca juga: 10 Video Paling Trending di YouTube Indonesia Sepanjang 2020)
Dalam hal penanganan Covid-19 , Bamsoet mendukung gagasan pengetatan kembali pembatasan sosial, baik berskala besar maupun berskala kawasan lebih kecil. Tujuannya agar laju penularan kasus Covid-19 dapat ditekan. "Saya juga mengajak seluruh masyarakat untuk menghormati dan mematuhi kebijakan tersebut," katanya.
Pihaknya juga mendesak pemerintah daerah bersama Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menyosialisasikan, mengedukasi, dan meminta masyarakat di setiap daerah untuk disiplin, memahami, serta mematuhi protokol kesehatan.
Wakil Ketua MPR Syarif Hasan juga mengapresiasi kebijakan tersebut, karena rakyat sedang kesusahan akibat pandemi Covid-19 dan perekonomian nasional pun tengah mengalami kontraksi. "Saya pikir bagus, rakyat kan sekarang lagi susah, ekonomi lagi kontraksi, jadi kalau pemerintah menggratiskan kita harus apresiasi, itu angkah yang paling bagus," kata Syarif di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, kemarin. (Baca juga: Juventus Mungkin Sedang Menghukum Paolo Dybala)
Menurut politikus Partai Demokrat ini, sejak awal dia menyarankan agar vaksin COVID-19 digratiskan untuk rakyat kecil, sementara bagi masyarakat yang mampu membayar secara mandiri. Soal keamanan vaksin, mantan Menteri Koperasi dan UKM ini menuturkan, masyarakat harus percaya dengan tes uji kelayakan vaksin yang dilakukan pemerintah. Apalagi, ini dilakukan demi keselamatan rakyat.
Di level global, selain Jokowi, kepala negara lain yang siap menerima vaksin Covid-19 adalah presiden terpilih AS Joe Biden. Dia bahkan akan melakukannya di depan umum untuk membantu meningkatkan kepercayadirian masyarakat. Vaksin yang akan digunakan di AS ialah Vaksin buatan Pfizer-BioNTech dan Moderna-NIH.
Mantan Presiden AS Barack Obama, George W. Bush, dan Bill Clinton juga turut mengantre di belakang Biden. Mereka mengaku siap menjadi role model dan mengatakan vaksin Covid-19 ditujukkan demi kebaikan dan kesehatan bersama, terutama jika sudah lolos pemeriksaan dan pengamatan para ahli kesehatan AS.
Begitu pun dengan Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae-in dan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu. Netanyahu bahkan mengatakan akan menjadi orang pertama yang disuntik Pfizer-BioNTech di Israel. “Saya berharap masyarakat Israel akan divaksinasi. Untuk menghilangkan skeptisme, saya siap menjadi role model,” ujar Netanyahu. (Lihat videonya: Menikmati Indahnya Taman Bunga Celosia di Banyumas)
Lampu Merah Spekulan
Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) menyambut baik dan memberikan apresiasi atas keputusan Jokowi dalan menggratiskan vaksin bagi seluruh rakyat Indonesia. "Pernyataan tersebut sekaligus memupus harapan dan merupakan ‘lampu merah’ kepada para spekulan yang hendak bermain di bisnis vaksin yang menggiurkan tersebut," ujar Bamsoet. (Baca juga: 10 Video Paling Trending di YouTube Indonesia Sepanjang 2020)
Dalam hal penanganan Covid-19 , Bamsoet mendukung gagasan pengetatan kembali pembatasan sosial, baik berskala besar maupun berskala kawasan lebih kecil. Tujuannya agar laju penularan kasus Covid-19 dapat ditekan. "Saya juga mengajak seluruh masyarakat untuk menghormati dan mematuhi kebijakan tersebut," katanya.
Pihaknya juga mendesak pemerintah daerah bersama Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menyosialisasikan, mengedukasi, dan meminta masyarakat di setiap daerah untuk disiplin, memahami, serta mematuhi protokol kesehatan.
Wakil Ketua MPR Syarif Hasan juga mengapresiasi kebijakan tersebut, karena rakyat sedang kesusahan akibat pandemi Covid-19 dan perekonomian nasional pun tengah mengalami kontraksi. "Saya pikir bagus, rakyat kan sekarang lagi susah, ekonomi lagi kontraksi, jadi kalau pemerintah menggratiskan kita harus apresiasi, itu angkah yang paling bagus," kata Syarif di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, kemarin. (Baca juga: Juventus Mungkin Sedang Menghukum Paolo Dybala)
Menurut politikus Partai Demokrat ini, sejak awal dia menyarankan agar vaksin COVID-19 digratiskan untuk rakyat kecil, sementara bagi masyarakat yang mampu membayar secara mandiri. Soal keamanan vaksin, mantan Menteri Koperasi dan UKM ini menuturkan, masyarakat harus percaya dengan tes uji kelayakan vaksin yang dilakukan pemerintah. Apalagi, ini dilakukan demi keselamatan rakyat.
Di level global, selain Jokowi, kepala negara lain yang siap menerima vaksin Covid-19 adalah presiden terpilih AS Joe Biden. Dia bahkan akan melakukannya di depan umum untuk membantu meningkatkan kepercayadirian masyarakat. Vaksin yang akan digunakan di AS ialah Vaksin buatan Pfizer-BioNTech dan Moderna-NIH.
Mantan Presiden AS Barack Obama, George W. Bush, dan Bill Clinton juga turut mengantre di belakang Biden. Mereka mengaku siap menjadi role model dan mengatakan vaksin Covid-19 ditujukkan demi kebaikan dan kesehatan bersama, terutama jika sudah lolos pemeriksaan dan pengamatan para ahli kesehatan AS.
Begitu pun dengan Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae-in dan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu. Netanyahu bahkan mengatakan akan menjadi orang pertama yang disuntik Pfizer-BioNTech di Israel. “Saya berharap masyarakat Israel akan divaksinasi. Untuk menghilangkan skeptisme, saya siap menjadi role model,” ujar Netanyahu. (Lihat videonya: Menikmati Indahnya Taman Bunga Celosia di Banyumas)