Bertemu Keluarga Korban Penembakan, DPR Pertanyakan Posisi Habib Rizieq
loading...
A
A
A
JAKARTA - Komisi III DPR mengundang keluarga dari enam orang Laskar Front Pembela Islam (FPI) yang menjadi korban penembakan polisi di KM 50 Tol Jakarta-Cikampek pada Senin 7 Desember 2020 dini hari dalam forum Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) Komisi III DPR, Kamis (10/12) tadi.
Dalam rapat tersebut, sejumlah anggota Komisi III DPR mendalami peristiwa tersebut dari sisi korban. Mereka mendalami berbagai hal yang selama ini berkembang di publik terkait insiden tersebut.
“Yang pertama untuk para keluarga korban, saya turut berduka cita yang dalam. Bapak Ibu perlu bersedih benar, bilamana ini terjadi dengan keluarga saya juga demikian. Tapi karena ini adalah negara hukum maka kita ikuti proses hukum yang dilakukan oleh kepolisian,” ujar Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni dalam RDPU, Kamis (10/11/2020). ( )
Dia juga sempat mengoreksi penggunaan kata pembantaian yang digunakan keluarga korban. Menurut dia, penggunaan kata tersebut tidak tepat karena hingga saat ini polisi belum menyampaikan secara lugas tentang insiden di jalan tol itu.
“Saya ingin mengkoreksi terkait bahasa 'pembantaian' yang tadi keluarga korban sampaikan, karena sampai hari ini, sampai detik ini, Polisi belum menyampaikan secara lugas tentang kejadian di jalan tol,” sambungnya.
Selain itu, legislator asal Tanjung Priok ini juga bertanya kepada para keluarga korban. Pertama, terkait informasi yang menyebutkan ada empat orang pengikut Habib Rizieq yang melarikan diri, dan yang kedua, terkait keberadaan Habib Rizieq saat ini.
“Pertanyaan saya, bapak, ibu keluarga korban, yang saya dengar ada 10 orang pendamping Muhammad Rizieq Shihab yang katanya, katanya yang empat orang kabur katanya mengamankan Muhammad Rizieq Shihab. Mungkin apakah Bapak-Ibu kenal? Dan pernah enggak komunikasi dengan keluarga atau memang bapak-ibu kenal juga? Mungkin ini bisa dijawab oleh keluarga atau lawyer,” tutur Sahroni.
“Kemudian pertanyaan saya selanjutnya, ke manakah Muhamad Rizieq Shihab berada?” lanjut Sahroni bertanya. (Baca juga: Habib Rizieq Tersangka, FPI Bilang Ini Kriminalisasi dan Ketidakadilan Terhadap Ulama)
Kemudian, pertanyaan tersebut dijawab oleh Wakil Sekretaris Umum FPI sekaligus kuasa hukum FPI Aziz Yanuar. Aziz menyebut bahwa hanya ada enam orang yang menjadi korban terkait insiden itu. Namun Aziz tidak menjawab pertanyaan terkait keberadaan Habib Rizieq.
“Menurut saya, menurut info, hanya enam orang yang syahid, dan memang enam orang dalam satu mobil, kalau dalam informasi dalam satu mobil ada 10 orang, tidak benar, itu saja,” jawabnya.
Selanjutnya, Sahroni juga menegaskan bersama Komisi III akan terus berupaya menyampaikan aspirasi dari keluarga korban untuk mencari keadilan. Karena, informasi yang beredar sangat berantakan dan berbeda-beda.
“Kita enggak mau negara ini porak poranda, pecah belah atas informasi yang belum tepat untuk disampaikan. Kita memahami kesedihan, kepedihan yang Bapak Ibu rasakan, tapi minimal kita dalam konteks Komisi III akan menerima keluhan Bapak Ibu untuk mencari keadilan dan kami akan terima dengan sangat luas dan kita akan sampaikan itu nanti setelah polisi menyampaikan transpransi tentang kasus yang ada,” tuturnya. ]
Dalam rapat tersebut, sejumlah anggota Komisi III DPR mendalami peristiwa tersebut dari sisi korban. Mereka mendalami berbagai hal yang selama ini berkembang di publik terkait insiden tersebut.
“Yang pertama untuk para keluarga korban, saya turut berduka cita yang dalam. Bapak Ibu perlu bersedih benar, bilamana ini terjadi dengan keluarga saya juga demikian. Tapi karena ini adalah negara hukum maka kita ikuti proses hukum yang dilakukan oleh kepolisian,” ujar Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni dalam RDPU, Kamis (10/11/2020). ( )
Dia juga sempat mengoreksi penggunaan kata pembantaian yang digunakan keluarga korban. Menurut dia, penggunaan kata tersebut tidak tepat karena hingga saat ini polisi belum menyampaikan secara lugas tentang insiden di jalan tol itu.
“Saya ingin mengkoreksi terkait bahasa 'pembantaian' yang tadi keluarga korban sampaikan, karena sampai hari ini, sampai detik ini, Polisi belum menyampaikan secara lugas tentang kejadian di jalan tol,” sambungnya.
Selain itu, legislator asal Tanjung Priok ini juga bertanya kepada para keluarga korban. Pertama, terkait informasi yang menyebutkan ada empat orang pengikut Habib Rizieq yang melarikan diri, dan yang kedua, terkait keberadaan Habib Rizieq saat ini.
“Pertanyaan saya, bapak, ibu keluarga korban, yang saya dengar ada 10 orang pendamping Muhammad Rizieq Shihab yang katanya, katanya yang empat orang kabur katanya mengamankan Muhammad Rizieq Shihab. Mungkin apakah Bapak-Ibu kenal? Dan pernah enggak komunikasi dengan keluarga atau memang bapak-ibu kenal juga? Mungkin ini bisa dijawab oleh keluarga atau lawyer,” tutur Sahroni.
“Kemudian pertanyaan saya selanjutnya, ke manakah Muhamad Rizieq Shihab berada?” lanjut Sahroni bertanya. (Baca juga: Habib Rizieq Tersangka, FPI Bilang Ini Kriminalisasi dan Ketidakadilan Terhadap Ulama)
Kemudian, pertanyaan tersebut dijawab oleh Wakil Sekretaris Umum FPI sekaligus kuasa hukum FPI Aziz Yanuar. Aziz menyebut bahwa hanya ada enam orang yang menjadi korban terkait insiden itu. Namun Aziz tidak menjawab pertanyaan terkait keberadaan Habib Rizieq.
“Menurut saya, menurut info, hanya enam orang yang syahid, dan memang enam orang dalam satu mobil, kalau dalam informasi dalam satu mobil ada 10 orang, tidak benar, itu saja,” jawabnya.
Selanjutnya, Sahroni juga menegaskan bersama Komisi III akan terus berupaya menyampaikan aspirasi dari keluarga korban untuk mencari keadilan. Karena, informasi yang beredar sangat berantakan dan berbeda-beda.
“Kita enggak mau negara ini porak poranda, pecah belah atas informasi yang belum tepat untuk disampaikan. Kita memahami kesedihan, kepedihan yang Bapak Ibu rasakan, tapi minimal kita dalam konteks Komisi III akan menerima keluhan Bapak Ibu untuk mencari keadilan dan kami akan terima dengan sangat luas dan kita akan sampaikan itu nanti setelah polisi menyampaikan transpransi tentang kasus yang ada,” tuturnya. ]
(dam)