Tere Liye Kritik Koruptor lewat Sajak Monyet, Netizen: Mewakili Hati Kami

Minggu, 06 Desember 2020 - 16:59 WIB
loading...
A A A
*Sajak Monyet

Nyet,
Uang ratusan trilyun yang digunakan
Untuk membantu rakyat selama susah
Bukan punya nenek elu
Itu uang dari utang
Besok lusa bakal dibayar anak cucu
Jangan elu jadikan bancakan

Nyet,
Kekayaan alam Indonesia itu
Di laut, di tanah, di semuanya
Bukan punya kakek elu
Yang bisa elu monopoli
Atur2, cincai2,
Buat memperkaya kelompok elu

Ayolah, Nyet,
Elu sebenarnya masih mahkluk berhati
Atau sudah mati nurani
Mulai dari monyet kelas desa, kelurahan
Sampai monyet kelas ibukota negara
Mulai dari monyet kelas kader kampung
Sampai monyet kelas elit parpol

Nyet,
Lantas bagaimana dengan keluargamu
Kau kasih makan apa mereka?
Malu mereka lihat kamu masuk penjara?
Pernah mereka protes soal asal uangmu?
Atau tetanggamu?
Teman2mu?
Masih haha-hihi sama kamu?
Karena jangan, memang sama2 monyet?

Inilah sajak monyet,
Dan maafkan kami wahai monyet yang asli
Kalian kalau mencuri, cukup sekenyang saja
Monyet di tempat kami,
Mereka mencuri, sampai ditumpuk hartanya
Tetap rakus, rakus dan rakus lagi
Jago sekali soal ngeles, bikin alasan
Dan tetap saja masih banyak monyet lain
Yang mendukung dan membelanya
Disebut monyet2 netizen

*Tere Liye, pengamat monyet, penulis novel "Negeri Para Monyet", eh, "Negeri Para Bedebah"
(dam)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1851 seconds (0.1#10.140)