Gaet Tokoh Muda hingga Artis, Parpol Mulai Pikat Milenial untuk 2024
loading...
A
A
A
JAKARTA - Beragam cara dilakukan partai politik untuk memikat pemilih pemula maupun generasi milenial . Mulai dari menggaet artis-artis muda hingga menjadikan aktivis sosiopreneur dan tokoh pemuda sebagai pengurus partai.
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) misalnya. Partai yang kini dipimpin oleh Ahmad Syaikhu itu telah meluncurkan lambang, mars dan hymne baru dalam gelaran Munas V PKS di Bandung, Minggu 29 November 2020. PKS juga menjadikan aktivis sosiopreneur dan tokoh pemuda, dr Gamal Albinsaid sebagai Ketua bidang Kepemudaan Dewan Pengurus Pusat (DPP).
Wakil Sekretaris Jenderal Komunikasi Publik DPP PKS Ahmad Fathul Bari mengatakan bahwa PKS sangat konsen pada kebijakan terkait anak muda atau milenial. "Bahkan bagi kami, milenial bukan sekadar objek politik, tetapi menjadi subjek politik dan kebijakan," ujar Ahmad Fathul Bari kepada SINDOnews, Kamis 3 Desember 2020.
Dia menjelaskan, sejak awal PKS adalah partai politik yang sebagian besar pendiri dan aktivisnya adalah anak-anak muda, sehingga sudah sejak awal ini menjadi perhatian penting partainya.
"Di PKS sendiri, kami punya bidang khusus terkait kepemudaan atau milenial, bahkan sayap pemuda kami cukup banyak dan sebagian besar aktif, termasuk dalam pemenangan Pilkada 2024," katanya.
Hal tersebut, kata dia, juga disampaikan oleh Presiden PKS Ahmad Syaikhu dalam pidato politik di Munas V PKS beberapa waktu yang lalu. Selain itu, kata dia, kebijakan yang selama ini diperjuangkan PKS banyak yang berorientasi terhadap milenial.
"Hadirnya Gamal Albinsaid serta tokoh-tokoh muda lainnya di PKS juga menjadi salah satu gambaran betapa seriusnya PKS untuk menggalang pemilih milenial. Bahkan lambang PKS yang baru, salah satu perbedaannya yakni adanya warna oranye, yang kami maknai sebagai semangat muda," ujarnya.
Sehingga, lanjut dia, diharapkan semua kader PKS akan terus memiliki semangat muda, terus mengupayakan kebijakan terbaik untuk milenial, bahkan menjadikan milenial sebagai subjek politik dan kebijakan. "Sehingga mudah-mudahan hal itu menjadi bekal kami dalam menggaet suara milenial dan membangun semangat antusiasme mereka juga untuk menjadi bagian proses demokrasi dan kebijakan," pungkasnya.( )
Sementara itu, Ketua bidang Kepemudaan DPP PKS Gamal Albinsaid mengatakan bahwa PKS tidak rela, tidak sepakat, dan tidak suka jika generasi muda dilihat sebagai objek politik, komoditas politik, mangsa politik, target politik, dan sasaran politik.
Untuk itu, kata Gamal, fokus, orientasi, dan tujuan PKS bukan untuk mengincar atau merebut suara milenial, melainkan untuk bekerja keras dan menggunakan berbagai instrumen partai politik dalam memberikan kebermanfaatan kepada generasi milenial.
"Kita berpartai dan berpolitik bukan semata-mata untuk kontestasi politik. Lebih dari itu untuk meluaskan dampak, memperbesar dedikasi, dan memperbanyak kontribusi. Oleh karena itu, kami tidak akan memberikan janji-janji politik untuk generasi milenial, tapi kami akan menggunakan apa-apa yang kami miliki saat ini dan apa-apa yang kami bisa lakukan untuk memberikan kontribusi, dedikasi, dan pengabdian kepada generasi milenial," tutur Gamal kepada SINDOnews.(
)
Dia menuturkan, mindset PKS jelas bahwa pada hari-hari mendatang akan fokus menghadirkan program sesuai kebutuhan, harapan, dan keinginan generasi milenial Indonesia, serta menyelesaikan masalah dan tantangan generasi milenial.
Sementara itu, Partai Amanat Nasional (PAN) masih "konsisten" menjadikan artis-artis sebagai kadernya. Sederet nama selebritas masih duduk di partai tersebut, bahkan masuk Senayan. Di antaranya Eko Hendro Purnomo atau Eko Patrio, Desy Ratnasari.
Diberitakan SINDOnews sebelumnya pada Jumat 28 Agustus 2020, Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PAN Eddy Soeparno menegaskan bahwa PAN serius mempersiapkan anak-anak muda jadi pemimpin dan bukan sekadar gimmick atau main-main.
"Milenial bagi PAN adalah potensi yang harus dikembangkan, difasilitasi minat dan bakatnya serta dilibatkan ide serta gagasannya dalam mengambil kebijakan," kata Wakil Ketua Komisi VII DPR RI itu dalam diskusi Milenial Talk secara daring, Jumat 28 Agustus lalu.
Hal yang sama disampaikan Ketua Kaukus Milenial PAN Athari Gauthi Ardi. Menurut Athari, di PAN anak muda diberi kesempatan yang besar untuk menjadi pemimpin. "Di PAN ada enam orang anggota DPR di bawah usia 32 tahun. Anak-anak muda diberikan kesempatan untuk tampil menjadi pemimpin," kata Athari.
Dia menjelaskan bahwa Kaukus Milenial akan menjadi wadah bagi anak-anak muda untuk berkreasi, berkarya dan juga berkontribusi untuk bangsa. Adapun program-program yang telah disiapkan antara lain, Milenial Meet sebagai ruang untuk bertemu dan berbagi sesama milenial. Lalu Milenial Talk sebagai wadah diskusi dan belajar dari para experts dan Bakti Milenial sebagai program untuk berbagi pada sesama. ( )
Ketua DPP PAN Saleh Partaonan Daulay mengatakan, partainya terbuka bagi setiap kelompok masyarakat. Garis perjuangannya, lanjut dia, jelas membela kaum marjinal dan di bawah garis kemiskinan.
Dalam konteks itu, sambung dia, siapa pun orang yang memiliki pemikiran, pengalaman, dan minat yang sama, diperkenankan untuk bergabung. Dia menambahkan tentu tidak hanya dari kalangan artis, tetapi juga kelompok masyarakat lainnya. Saleh mengatakan, kika selama ini banyak dari kalangan artis, itu artinya selama ini PAN memiliki komunikasi yang bagus dengan mereka.
"Kalau di PAN, para artis tidak hanya sekedar mencalonkan untuk jadi anggota legislatif. Ada banyak di antaranya yang terbukti berhasil menjadi anggota DPR. Dan harus diakui, bahwa mereka ternyata cerdas dan mampu melaksanakan tugas dan kewajiban kedewanan dengan baik," Ujar Saleh kepada SINDOnews, Kamis (3/12/2020).
Pelaksana Harian Ketua Fraksi PAN ini melanjutkan, PAN tentu mempersiapkan segala sesuatu untuk menghadapi pemilu berikut. Termasuk di antaranya membentuk komunitas milenial.
Komunitas itu, kata dia, diharapkan menjadi tempat bagi kalangan muda untuk belajar politik. Pada akhirnya, Saleh mengatakan, diharapkan juga bisa ikut berkompetisi dalam Pileg yang akan datang.
"Anggota DPR kami periode ini banyak yang milenial. Setidaknya ada delapan anggota yang benar-benar milenial. Merekalah yang menggerakkan komunitas milenial di PAN," tutur Wakil Ketua MKD DPR ini.( )
Seperti diketahui, langkah PAN untuk menggaet milenial juga terlihat dalam kepengurusan DPP PAN. Salah satunya dengan menempatkan Sigit Purnomo atau bisa dikenal Pasha Ungu sebagai ketua bidang Seni, Budaya, dan Olahraga DPP PAN.
Manta vokalis band ngetop yang juga Wakil Wali Kota Palu ini bisa menjadi magnet bagi PAN untuk memikat milenial.
Sederet kalangan selebritas juga masuk di DPW PAN DKI Jakarta. Dipimpin Eko Purnomo atau lebih dikenal Eko Patrio, PAN DKI menggaet sejumlah artis yang biasa wara-wiri di televisi, sebut saja Deni Cagur, Gita Sinaga, Keira, Putri Tasya (putri kebudayaan ).
Eko menjelaskan, untuk komposisi kepengurusan DPW PAN DKI Jakarta, selain diisi oleh figur-figur yang memang sudah lama berkiprah di PAN DKI Jakarta tapi juga diisi oleh publik figur lainnya.
Kehadiran para publik figur ini diharapkan PAN DKI Jakarta ke depan semakin dikenal dan mendapatkan simpati dan dukungan dari publik
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) misalnya. Partai yang kini dipimpin oleh Ahmad Syaikhu itu telah meluncurkan lambang, mars dan hymne baru dalam gelaran Munas V PKS di Bandung, Minggu 29 November 2020. PKS juga menjadikan aktivis sosiopreneur dan tokoh pemuda, dr Gamal Albinsaid sebagai Ketua bidang Kepemudaan Dewan Pengurus Pusat (DPP).
Wakil Sekretaris Jenderal Komunikasi Publik DPP PKS Ahmad Fathul Bari mengatakan bahwa PKS sangat konsen pada kebijakan terkait anak muda atau milenial. "Bahkan bagi kami, milenial bukan sekadar objek politik, tetapi menjadi subjek politik dan kebijakan," ujar Ahmad Fathul Bari kepada SINDOnews, Kamis 3 Desember 2020.
Dia menjelaskan, sejak awal PKS adalah partai politik yang sebagian besar pendiri dan aktivisnya adalah anak-anak muda, sehingga sudah sejak awal ini menjadi perhatian penting partainya.
"Di PKS sendiri, kami punya bidang khusus terkait kepemudaan atau milenial, bahkan sayap pemuda kami cukup banyak dan sebagian besar aktif, termasuk dalam pemenangan Pilkada 2024," katanya.
Hal tersebut, kata dia, juga disampaikan oleh Presiden PKS Ahmad Syaikhu dalam pidato politik di Munas V PKS beberapa waktu yang lalu. Selain itu, kata dia, kebijakan yang selama ini diperjuangkan PKS banyak yang berorientasi terhadap milenial.
"Hadirnya Gamal Albinsaid serta tokoh-tokoh muda lainnya di PKS juga menjadi salah satu gambaran betapa seriusnya PKS untuk menggalang pemilih milenial. Bahkan lambang PKS yang baru, salah satu perbedaannya yakni adanya warna oranye, yang kami maknai sebagai semangat muda," ujarnya.
Sehingga, lanjut dia, diharapkan semua kader PKS akan terus memiliki semangat muda, terus mengupayakan kebijakan terbaik untuk milenial, bahkan menjadikan milenial sebagai subjek politik dan kebijakan. "Sehingga mudah-mudahan hal itu menjadi bekal kami dalam menggaet suara milenial dan membangun semangat antusiasme mereka juga untuk menjadi bagian proses demokrasi dan kebijakan," pungkasnya.( )
Sementara itu, Ketua bidang Kepemudaan DPP PKS Gamal Albinsaid mengatakan bahwa PKS tidak rela, tidak sepakat, dan tidak suka jika generasi muda dilihat sebagai objek politik, komoditas politik, mangsa politik, target politik, dan sasaran politik.
Untuk itu, kata Gamal, fokus, orientasi, dan tujuan PKS bukan untuk mengincar atau merebut suara milenial, melainkan untuk bekerja keras dan menggunakan berbagai instrumen partai politik dalam memberikan kebermanfaatan kepada generasi milenial.
"Kita berpartai dan berpolitik bukan semata-mata untuk kontestasi politik. Lebih dari itu untuk meluaskan dampak, memperbesar dedikasi, dan memperbanyak kontribusi. Oleh karena itu, kami tidak akan memberikan janji-janji politik untuk generasi milenial, tapi kami akan menggunakan apa-apa yang kami miliki saat ini dan apa-apa yang kami bisa lakukan untuk memberikan kontribusi, dedikasi, dan pengabdian kepada generasi milenial," tutur Gamal kepada SINDOnews.(
Baca Juga
Dia menuturkan, mindset PKS jelas bahwa pada hari-hari mendatang akan fokus menghadirkan program sesuai kebutuhan, harapan, dan keinginan generasi milenial Indonesia, serta menyelesaikan masalah dan tantangan generasi milenial.
Sementara itu, Partai Amanat Nasional (PAN) masih "konsisten" menjadikan artis-artis sebagai kadernya. Sederet nama selebritas masih duduk di partai tersebut, bahkan masuk Senayan. Di antaranya Eko Hendro Purnomo atau Eko Patrio, Desy Ratnasari.
Diberitakan SINDOnews sebelumnya pada Jumat 28 Agustus 2020, Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PAN Eddy Soeparno menegaskan bahwa PAN serius mempersiapkan anak-anak muda jadi pemimpin dan bukan sekadar gimmick atau main-main.
"Milenial bagi PAN adalah potensi yang harus dikembangkan, difasilitasi minat dan bakatnya serta dilibatkan ide serta gagasannya dalam mengambil kebijakan," kata Wakil Ketua Komisi VII DPR RI itu dalam diskusi Milenial Talk secara daring, Jumat 28 Agustus lalu.
Hal yang sama disampaikan Ketua Kaukus Milenial PAN Athari Gauthi Ardi. Menurut Athari, di PAN anak muda diberi kesempatan yang besar untuk menjadi pemimpin. "Di PAN ada enam orang anggota DPR di bawah usia 32 tahun. Anak-anak muda diberikan kesempatan untuk tampil menjadi pemimpin," kata Athari.
Dia menjelaskan bahwa Kaukus Milenial akan menjadi wadah bagi anak-anak muda untuk berkreasi, berkarya dan juga berkontribusi untuk bangsa. Adapun program-program yang telah disiapkan antara lain, Milenial Meet sebagai ruang untuk bertemu dan berbagi sesama milenial. Lalu Milenial Talk sebagai wadah diskusi dan belajar dari para experts dan Bakti Milenial sebagai program untuk berbagi pada sesama. ( )
Ketua DPP PAN Saleh Partaonan Daulay mengatakan, partainya terbuka bagi setiap kelompok masyarakat. Garis perjuangannya, lanjut dia, jelas membela kaum marjinal dan di bawah garis kemiskinan.
Dalam konteks itu, sambung dia, siapa pun orang yang memiliki pemikiran, pengalaman, dan minat yang sama, diperkenankan untuk bergabung. Dia menambahkan tentu tidak hanya dari kalangan artis, tetapi juga kelompok masyarakat lainnya. Saleh mengatakan, kika selama ini banyak dari kalangan artis, itu artinya selama ini PAN memiliki komunikasi yang bagus dengan mereka.
"Kalau di PAN, para artis tidak hanya sekedar mencalonkan untuk jadi anggota legislatif. Ada banyak di antaranya yang terbukti berhasil menjadi anggota DPR. Dan harus diakui, bahwa mereka ternyata cerdas dan mampu melaksanakan tugas dan kewajiban kedewanan dengan baik," Ujar Saleh kepada SINDOnews, Kamis (3/12/2020).
Pelaksana Harian Ketua Fraksi PAN ini melanjutkan, PAN tentu mempersiapkan segala sesuatu untuk menghadapi pemilu berikut. Termasuk di antaranya membentuk komunitas milenial.
Komunitas itu, kata dia, diharapkan menjadi tempat bagi kalangan muda untuk belajar politik. Pada akhirnya, Saleh mengatakan, diharapkan juga bisa ikut berkompetisi dalam Pileg yang akan datang.
"Anggota DPR kami periode ini banyak yang milenial. Setidaknya ada delapan anggota yang benar-benar milenial. Merekalah yang menggerakkan komunitas milenial di PAN," tutur Wakil Ketua MKD DPR ini.( )
Seperti diketahui, langkah PAN untuk menggaet milenial juga terlihat dalam kepengurusan DPP PAN. Salah satunya dengan menempatkan Sigit Purnomo atau bisa dikenal Pasha Ungu sebagai ketua bidang Seni, Budaya, dan Olahraga DPP PAN.
Manta vokalis band ngetop yang juga Wakil Wali Kota Palu ini bisa menjadi magnet bagi PAN untuk memikat milenial.
Sederet kalangan selebritas juga masuk di DPW PAN DKI Jakarta. Dipimpin Eko Purnomo atau lebih dikenal Eko Patrio, PAN DKI menggaet sejumlah artis yang biasa wara-wiri di televisi, sebut saja Deni Cagur, Gita Sinaga, Keira, Putri Tasya (putri kebudayaan ).
Eko menjelaskan, untuk komposisi kepengurusan DPW PAN DKI Jakarta, selain diisi oleh figur-figur yang memang sudah lama berkiprah di PAN DKI Jakarta tapi juga diisi oleh publik figur lainnya.
Kehadiran para publik figur ini diharapkan PAN DKI Jakarta ke depan semakin dikenal dan mendapatkan simpati dan dukungan dari publik
(dam)