Rakor sekaligus menjadi sarana penajaman progam prioritas pengelolaan perbatasan negara pada 2021 ini diikuti kurang lebih 500 peserta dengan penerapkan protokol kesehatan di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Rabu (2/12/2020). Para peserta yang tidak datang di tempat akan mengikuti kegiatan secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting.
(Baca Juga: BPIP dan BNPP Tangkal Radikalisme di Wilayah Perbatasan dengan Pancasila)
Selain itu untuk memastikan peningkatan efektivitas sekaligus melaksanakan percepatan pengelolaan perbatasan negara secara terpadu, dalam rangka memperkokoh tegaknya kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan meningkatnya kesejahteraan masyarakat di kawasan perbatasan.
Baca Juga:
Pelaksana Tugas Sekretaris BNPP Suhajar Diantoro dalam sambutannya memaparkan sejumlah rencana strategis mengenai pembangunan perbatasan negara. BNPP terus mematangkan rencana pembangunan kawasan strategis nasional tersebut yang diharapkan akan segera disetujui oleh Presiden sehingga dapat dikerjakan pada 2021.
“Kami sedang menyusun rencana induk tahap akhir perbatasan negara, targetnya selesai dalam satu minggu ke depan. Kita berharap akan ditandatangani dan akan menjadi pedoman mengelola pembangunan di perbatasan negara dari tahun 2020 sampai tahun 2024,” ujar Suhajar.
(Baca Juga: BNPP: Negara Harus Hadir Secara Rill di Tapal Batas dalam Bentuk Tegaknya Hukum)
Dia juga menyampaikan perkembangan serta rencana manajemen pengelolaan lalu lintas orang dan barang di Pos Lintas Batas Negara (PLBN). Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, diharapkan dapat menjadi sentra ekonomi baru dan mendatangkan kesejahteraan bagi warga sekitar dan masyarkat secara luas.