Pemerintah Optimistis Vaksin Merah Putih Siap Digunakan Kuartal IV 2021
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah optimistis vaksin Covid-19 buatan dalam negeri, atau yang lebih dikenal dengan Vaksin Merah Putih, siap digunakan pada kuartal IV 2021. Saat ini enam institusi terlibat dalam pengembangan Vaksin Merah Putih.
Enam institusi dimaksud, yakni Lembaga Eijkman Bandung, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Universitas Airlangga (Unair). “Dari enam institusi ini, ada tiga yang sudah mendekati uji praklinis vaksin pada hewan, yakni Lembaga Eijkman, UI, dan Unair. Dengan perkembangan ini, kemungkinan pada triwulan IV 2021, Vaksin Merah Putih sudah bisa diproduksi massal dan digunakan,” ujar Menteri Inovasi/Menristek Bambang PS Brodjonegoro saat menerima audiensi virtual MNC Portal Indonesia, Rabu (2/12/2020). (Baca juga: Dorong Lahirnya Vaksin, Menristek Bentuk Tim Akselerasi Vaksin Merah Putih)
Vaksin Merah Putih adalah vaksin Covid-19 menggunakan isolat virus yang bertransmisi di Indonesia. Pengembangan vaksin dikerjakan oleh ahli Indonesia dan produksinya di Indonesia. Lembaga Eijkman Bandung, LIPI, UI, UGM, ITB, dan Unair mengembangkan vaksin ini dengan platform berbeda-beda. (Baca juga: Satgas Covid-19: Pemerintah Kawal Akselerasi Vaksin Merah Putih)
Selain mengembangkan Vaksin Merah Putih, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap vaksin Covid-19, pemerintah juga menjajaki kerja sama dengan produsen dari luar negeri. “Kita double track. Untuk kebutuhan vaksin dalam jangka pendek, kita penuhi dengan impor, kemudian untuk jangka menengah panjang akan diupayakan melalui Vaksin Merah Putih,” ujarnya.
Saat menerima audiensi virtual MNC Portal Indonesia, Bambang PS Brodjonegoro didampingi oleh Staf Khusus Menteri Inovasi/Menristek Ekoputro Adijayanto dan Danang Rizki Ginanjar. Adapun dari MNC Portal Indonesia hadir Direktur Keuangan Erwin Andersen, Direktur Marketing Jasmine Pratiwi, dan Direktur Pemberitaan Yadi Hendriana.
Enam institusi dimaksud, yakni Lembaga Eijkman Bandung, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Universitas Airlangga (Unair). “Dari enam institusi ini, ada tiga yang sudah mendekati uji praklinis vaksin pada hewan, yakni Lembaga Eijkman, UI, dan Unair. Dengan perkembangan ini, kemungkinan pada triwulan IV 2021, Vaksin Merah Putih sudah bisa diproduksi massal dan digunakan,” ujar Menteri Inovasi/Menristek Bambang PS Brodjonegoro saat menerima audiensi virtual MNC Portal Indonesia, Rabu (2/12/2020). (Baca juga: Dorong Lahirnya Vaksin, Menristek Bentuk Tim Akselerasi Vaksin Merah Putih)
Vaksin Merah Putih adalah vaksin Covid-19 menggunakan isolat virus yang bertransmisi di Indonesia. Pengembangan vaksin dikerjakan oleh ahli Indonesia dan produksinya di Indonesia. Lembaga Eijkman Bandung, LIPI, UI, UGM, ITB, dan Unair mengembangkan vaksin ini dengan platform berbeda-beda. (Baca juga: Satgas Covid-19: Pemerintah Kawal Akselerasi Vaksin Merah Putih)
Selain mengembangkan Vaksin Merah Putih, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap vaksin Covid-19, pemerintah juga menjajaki kerja sama dengan produsen dari luar negeri. “Kita double track. Untuk kebutuhan vaksin dalam jangka pendek, kita penuhi dengan impor, kemudian untuk jangka menengah panjang akan diupayakan melalui Vaksin Merah Putih,” ujarnya.
Saat menerima audiensi virtual MNC Portal Indonesia, Bambang PS Brodjonegoro didampingi oleh Staf Khusus Menteri Inovasi/Menristek Ekoputro Adijayanto dan Danang Rizki Ginanjar. Adapun dari MNC Portal Indonesia hadir Direktur Keuangan Erwin Andersen, Direktur Marketing Jasmine Pratiwi, dan Direktur Pemberitaan Yadi Hendriana.
(cip)