Jokowi Kecewa Penanganan COVID-19 Memburuk, Moeldoko: Ini Peringatan Keras

Selasa, 01 Desember 2020 - 15:52 WIB
loading...
Jokowi Kecewa Penanganan COVID-19 Memburuk, Moeldoko: Ini Peringatan Keras
Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko mengatakan Jokowi selalu mengacu dengan data saat akan mengeluarkan kebijakan atau pernyataan. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) kecewa indikator kasus COVID-19 di Indonesia memburuk. Hal itu terlihat dari meningkatnya kasus aktif dan menurunnya angka kesembuhan pada pekan ini. Ia mewanti-wanti jajarannya agar bekerja lebih baik lagi.

Merespons itu, Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengatakan Jokowi selalu mengacu dengan data saat akan mengeluarkan kebijakan atau pernyataan. Menurut dia, kekecewaan Jokowi tak lepas dari naiknya angka kasus aktif COVID-19 dan menurunnya kesembuhan. (Baca juga: Jokowi Kecewa Berat Penanganan COVID-19 di Indonesia Memburuk)

"Presiden selalu pendekatannya data, ada data yang menunjukkan kenaikan angka kurang lebih 1,4 persen atas COVID-19. Untuk itu Presiden memberikan penekanan yang lebih keras lagi," ujar Moeldoko saat jumpa pers di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (1/12/2020).

Menurut Moeldoko, tujuan Jokowi memberi penekanan lebih keras lagi dalam penanganan virus Corona, agar tidak ada pihak yang kebablasan. "Tujuannya apa? Tujuannya jangan sampai kebablasan," imbuhnya.

Lebih lanjut, Moeldoko menyebut sebenarnya saat ini kondisi COVID-19 di Indonesia masih cukup baik ketimbang negara lainnya. Namun memang terjadi pemburukan pada pekan ini dibanding Minggu sebelumnya.

"Kondisi kita sebenarnya kalau dibandingkan dengan luar masih cukup bagus, tapi Presiden tidak menginginkan kita menjadi teledor, untuk itu ditegaskan kembali, karena ada kecenderungan yang biasanya dari 12 persen jadi 13,41, ini penting untuk ditekankan kembali agar semuanya waspada, itu sebenarnya di balik penekanan keras presiden," tuturnya.

Moeldoko menyebut peringatan keras Presiden Jokowi bukan hanya ditujukan kepada pemerintah pusat dan pemerintah daerah tetapi juga untuk masyarakat.

"Bukan hanya kepada pemerintah, pemda tapi seluruh masyarakat harus aware telah terjadi kenaikan pada hari Minggu kemarin, untuk itu ini menjadi semangat bersama untuk meningkatkan kesadaran kembali," imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) kecewa kondisi penanganan COVID-19 di Indonesia saat ini memburuk. Berdasarkan data yang ia terima per 29 November 2020, jumlah kasus aktif COVID-19 di Tanah Air meningkat yakni sebesar 13,41%. Padahal pada pekan sebelumnya angka kasus aktif masih berada di posisi 12,78%.

"Kasus aktif kita sekarang ini meningkat menjadi 13,41 persen meskipun ini lebih baik dari rata-rata dunia, tapi ini hati-hati lebih tinggi dari Minggu lalu, Minggu lalu masih 12,78, sekarang 13,41," ucap Jokowi dalam rapat terbatas 30 November 2020.

Angka kesembuhan dari virus Corona juga turun, dari 84,03% pada pekan lalu menjadi 83,44% pada Minggu ini. Jokowi mengingatkan hal ini harus diwaspadai. Sebab penanganan virus Corona di Indonesia saat ini memburuk.

Di sisi lain, Jokowi mengingatkan jajarannya memberi perhatian khusus kepada Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Tengah karena di sana angka penularan virus Corona-nya meningkat drastis sekali. (Baca juga: Jokowi Soroti Tingginya Kasus Covid-19 di DKI Jakarta dan Jawa Tengah)

"Tugas kepala daerah adalah melindungi keselamatan warganya dan juga sudah saya sampaikan keselaamatan rakyat adalah hukum tertinggi," tutupnya.
(kri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1449 seconds (0.1#10.140)