Jokowi Soroti Tingginya Kasus Covid-19 di DKI Jakarta dan Jawa Tengah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) secara khusus menyinggung tingginya angka Covid-19 di dua provinsi di Indonesia yakni DKI Jakarta dan Jawa Tengah . Dia mengatakan kasus Covid-19 di dua provinsi ini terus meningkat.
"Saya ingin ingatkan bahwa ada dua provinsi yang menurut saya perlu perhatian khusus. (Ini) karena peningkatan dalam minggu ini, dalam dua-tiga hari ini peningkatannya sangat drastis sekali yaitu Jawa Tengah dan DKI Jakarta," katanya saat membuka rapat terbatas, Senin (30/11/2020).
Dia meminta agar dicari penyebab mengapa angka kasus Covid-19 di dua provinsi ini terus meningkat. "Agar dilihat betul-betul kenapa peningkatannya begitu sangat drastis," ujarnya.
( ).
Pada kesempatan itu, Jokowi juga menyinggung kembali bahwa tugas utama kepala daerah adalah melindungi keselamatan masyarakatnya. Hal ini dilakukan dengan selalu memperhatikan angka Covid-19 di wilayahnya masing-masing
"Sudah saya sampaikan keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi dengan memegang angka-angka kasus, kasus aktif, angka kesembuhan, angka kematian, dan indikator-indikator ekonomi yang ada," pungkasnya.( ).
"Saya ingin ingatkan bahwa ada dua provinsi yang menurut saya perlu perhatian khusus. (Ini) karena peningkatan dalam minggu ini, dalam dua-tiga hari ini peningkatannya sangat drastis sekali yaitu Jawa Tengah dan DKI Jakarta," katanya saat membuka rapat terbatas, Senin (30/11/2020).
Dia meminta agar dicari penyebab mengapa angka kasus Covid-19 di dua provinsi ini terus meningkat. "Agar dilihat betul-betul kenapa peningkatannya begitu sangat drastis," ujarnya.
( ).
Pada kesempatan itu, Jokowi juga menyinggung kembali bahwa tugas utama kepala daerah adalah melindungi keselamatan masyarakatnya. Hal ini dilakukan dengan selalu memperhatikan angka Covid-19 di wilayahnya masing-masing
"Sudah saya sampaikan keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi dengan memegang angka-angka kasus, kasus aktif, angka kesembuhan, angka kematian, dan indikator-indikator ekonomi yang ada," pungkasnya.( ).
(zik)