PP Muhammadiyah Belum Temukan Hadits Soal Seruan Jihad lewat Azan

Selasa, 01 Desember 2020 - 07:01 WIB
loading...
PP Muhammadiyah Belum...
Sekretaris Umum (Sekum) PP Muhammadiyah Abdul Muti. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Sekretaris Umum (Sekum) Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah Abdul Mu'ti angkat bicara soal viralnya seruan jihad yang diserukan dalam bacaan azan. Ajakan jihad melalui azan Hayya alal jihaad itu dikumandangkan oleh pengikut Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab .

Menurut Mu'ti, hal tersebut tidak terdapat dalam hadist manapun. "Tanggapan saya soal azan hayya alal jihad, saya belum menemukan Hadits yang menjadi dasar azan tersebut. Saya juga tidak tahu apa tujuan mengumandangkan azan dengan bacaan 'hayya alal jihad'," kata Abdul Mu'ti kepada wartawan, Senin 30 November 2020.

Ia juga meminta kepada pihak berwenang untuk menyelidiki seruan jihad itu. Mu'ti juga mengajak kepada ormas-ormas Islam dapat mengikuti ajaran berdasarkan Alquran dan Assunnah. ( )

"Aparatur keamanan dapat melakukan penyelidikan dan memblokir supaya video azan tersebut tidak semakin beredar dan meresahkan masyarakat. Balitbang Kementerian Agama dapat segera meneliti. Ormas-ormas Islam perlu segera memberikan tuntunan kepada para anggota agar tetap teguh mengikuti ajaran agama Islam yang lurus," pparnya.



Sekadar informasi, video ajakan jihad yang dilakukan melalui azan dengan mengubah lafal azan pada umumnya ajakan salat. Video itu menyebar di media sosial (medsos), termasuk di sejumlah grup WhatsApp (WA). ( )

Dalam video viral tersebut, terlihat sejumlah orang seperti hendak melakukan salat berjamaah. Seorang di antaranya kemudian mengumandangkan azan. Namun, bacaan azan terdengar berbeda dengan azan pada umumnya ketika hendak salat. Pada bacaan "Hayya alas shalat" yang artinya mari menunaikan salat, diganti dengan "Hayya alal jihaad" yang artinya mari berjihad. Sejumlah orang yang berada di belakangnya kemudian menjawab secara kompak "Hayya alal jihaad" sambil mengepalkan tangan ke atas.
(mhd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1435 seconds (0.1#10.140)