Dibutuhkan Kesadaran Kolektif Melawan Covid-19

Jum'at, 27 November 2020 - 09:15 WIB
loading...
Dibutuhkan Kesadaran Kolektif Melawan Covid-19
Dengan semangat gotong-royong dan solidaritas dari seluruh unsur masyarakat, terutama relawan, perlahan ada harapan untuk selekasnya menyudahi pandemi yang berdampak sangat luas ini. Foto: dok/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Pandemi corona ( Covid-19 ) tak terasa sudah 9 bulan merebak di Tanah Air. Dengan semangat gotong-royong dan solidaritas dari seluruh unsur masyarakat, terutama relawan, perlahan ada harapan untuk selekasnya menyudahi pandemi yang berdampak sangat luas ini.

Dibutuhkan Kesadaran Kolektif Melawan Covid-19


Patut diakui, dalam situasi kedaruratan, relawan memiliki peran sangat besar dalam melengkapi kehadiran program dan intervensi pemerintah karena sifat aksinya yang fleksibel dan cepat. Relawan bisa diandalkan untuk membuat perubahan yang lebih baik dan bersama-sama menawarkan solusi yang inovatif di sektor kesehatan, terutama tentu kontribusi nyata ke tujuan, target, dan indikator penanganan Covid-19 yang membutuhkan partisipasi. (Baca: Ketika Ujian Kekurangan Harta Menerpa)

Ketua Bidang Koordinasi Relawan Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Andre Rahadian mengungkapkan salah satu yang menjadi tantangan para relawan Satgas Covid-19 adalah mengajak masyarakat untuk berdisiplin atas protokol kesehatan dan melakukan perubahan perilaku. Ini penting diwujudkan karena mustahil melawan pandemi jika tidak ada kesatupaduan dan kerja sama.

“Jadi memang yang namanya kerelawanan ini kan selalu dihadapkan dengan tantangan-tantangan baru. Sekarang tantangan yang kita adalah membantu pemerintah, membantu Satgas untuk memperkenalkan dan mengajak semua elemen bangsa, semua masyarakat untuk kita menerapkan protokol dan melakukan perubahan perilaku,” ujar Andre dalam diskusi “Dedikasi Relawan di Masa Pandemi” di Media Center Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Graha BNPB, Jakarta, kemarin.

Menurut Andre, dalam seminggu hari terakhir kasus Covid-19 masih terus meningkat cukup tinggi. Kondisi ini menyusul maraknya kerumunan dan mulai lalainya masyarakat menerapkan protokol kesehatan penanganan Covid-19. Sementara cara untuk memutus penyebaran adalah dengan kita semua sadar dan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan, yaitu memakai masker, terus menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun (3M). (Baca juga: Mendikbud: Hak untuk Guru Akan Terus Diperjuangkan)

Saat ini makin banyak kegiatan relawan, baik medis maupun nonmedis, yang dibutuhkan dalam penanganan kesehatan. Maka itulah ada rekrutmen untuk relawan tracer (pelacakan) di puskesmas-puskesmas, termasuk juga sedang dilakukan pelatihan-pelatihan relawan, terutama di tujuh provinsi prioritas. Bahkan kemarin ada pembukaan pelatihan di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel), yang melibatkan 1.000 relawan untuk lima hari depan.

“Jadi itu salah satu kegiatan dan cara kita untuk tetap menjaga semangat relawan. Kita buat program, kita mengajak mereka untuk melakukan pelatihan dan kita menyampaikan informasi-informasi terakhir mengenai kondisi penyebaran Covid-19 . Dan apa yang bisa mereka lakukan sebagai anggota masyarakat, sebagai relawan, kira-kira itu,” sambung Andre.

Andre juga menjelaskan Satgas Bidang Kerelawanan ada dua kelompok besar, yaitu relawan medis dan relawan nonmedis. Relawan medis yang terdiri atas dokter, perawat, dan tenaga kesehatan masyarakat ini membantu fasilitas kesehatan, rumah sakit sampai puskesmas. Sementara relawan nonmedis adalah dari unsur masyarakat yang tugasnya jauh lebih banyak. (Baca juga: 5 Fakta Menarik Perilaku Traveling di Liburan Akhir Tahun)

“Mereka melakukan sosialisasi, edukasi, mengingatkan masyarakat tentang pentingnya protokol kesehatan. Ini semua bertujuan agar kita bisa bersama-sama melaksanakan perubahan perilaku mulai dari diri sendiri, keluarga, juga lingkungan,” papar Andre.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1282 seconds (0.1#10.140)