Napoleon Sebut Ada Restu Azis Syamsuddin untuk Cek Red Notice Djoko Tjandra

Rabu, 25 November 2020 - 00:20 WIB
loading...
Napoleon Sebut Ada Restu...
Terdakwa kasus dugaan suap penghapusan red notice Djoko Tjandra, Irjen Pol Napoleon Bonaparte saat sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (16/11/2020). FOTO/SINDOnews/SUTIKNO
A A A
JAKARTA - Mantan Kadiv Hubinter Polri, Irjen Pol Napoleon Bonaparte mengungkap adanya restu dari Wakil Ketua DPR asal Partai Golkar Azis Syamsuddin untuk membantu pengusaha Tommy Sumardi mengecek status red notice buronan Joko Soegiarto Tjandra ( Djoko Tjandra ).

Hal ini disampaikan Napoleon Bonaparte saat bersaksi di sidang lanjutan perkara dugaan suap terkait pengurusan penghapusan nama Joko Soegiarto Tjandra dari daftar red notice Polri. Napoleon Bonaparte bersaksi untuk terdakwa Tommy Sumardi.

Awalnya, kata Napoleon, Tommy Sumardi sempat menyeret nama Kabareskrim Polri Komjen Listyo Sigit Prabowo untuk meyakinkan dirinya. Menurut Napoleon yang juga menjadi terdakwa kasus dugaan suap penghapusan red notice Djoko Tjandra, Tommy berupaya meyakinkan dirinya agar dapat membantu mengecek status red notice Djoko Tjandra. ( )

Kendati demikian, Napoleon mengklaim dirinya tidak seutuhnya percaya kepada Tommy Sumardi. Meskipun, Tommy Sumardi menemui Napoleon didampingi dengan seorang Brigjen Prasetijo Utomo, ditambah adanya klaim soal kedekatannya dengan Kabareskrim.

Berdasarkan cerita Napoleon, Tommy tak patah semangat untuk meyakinkan dirinya. Bahkan, kata Napoleon, Tommy sempat menghubungi Wakil Ketua DPR Azis syamsuddin untuk meyakinkan dirinya.

"Terdakwa menelepon seseorang. Setelah sambung, terdakwa seperti ingin memberikan teleponnya pada saya. Saya bilang siapa yang Anda telepon mau disambungkan pada saya? Terdakwa mengatakan Bang Azis, Azis siapa? Azis Ayamsuddin. oh Wakil ketua DPR RI? Ya," beber Napoleon saat menceritakan perbincangannya dengan Tommy di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Selasa (24/11/2020). ( )

Napoleon mengaku sempat mengenal Azis Syamsuddin saat menjadi Perwira Menengah (Pamen). Atas dasar itulah Napoleon kemudian menerima sambungan telepon dari Azis Syamsuddin menggunakan handphone Tommy Sumardi. "Karena dulu waktu masih pamen, saya pernah mengenal beliau, jadi saya sambung," tuturnya.

Ia pun menceritakan obrolan singkat dengan Azis Syamsuddin menggunakan handphone milik Tommy. Intinya, kata Napoleon, Azis Syamsuddin mempersilakan Napoleon untuk membantu Tommy Sumardi mengecek status Djoko Tjandra.

"Assalamualaikum, selamat siang Pak Azis. Eh bang apa kabar?. Baik. Pak Azis saya sampaikan, ini di hadapan saya ada datang Pak Haji Tommy Sumardi, dengan maksud tujuan ingin mengecek status red notice. Mohon petunjuk dan arahan pak?. Silakan saja, Pak Napoleon. Baik," bebernya.

"Kemudian telepon ditutup, saya serahkan kembali. Menggunakan nomor hape dari milik terdakwa (Tommy Sumardi)," imbuhnya.



Sekadar informasi, Irjen Napoleon Bonaparte didakwa oleh jaksa penutut umum telah menerima uang sebesar SGD200.000 dan USD270.000 atau senilai Rp6 miliar dari Joko Soegiarto Tjandra (Djoko Tjandra).

Uang itu diduga sebagai upaya untuk menghapus nama Joko Soegiarto Tjandra dari Daftar pencarian Orang (DPO) yang dicatatkan di Direktorat Jenderal Imigrasi (Ditjen imigrasi). Untuk melancarkan aksinya, Djoko Tjandra dibantu oleh rekannya, Tommy Sumardi.

Irjen Napoleon diduga melakukan upaya penghapusan nama Joko Soegiarto Tjandra dari DPO bersama-sama dengan Brigjen Prasetijo Utomo selaku Kepala Biro Koordinator Pengawas PPNS Bareskrim Polri.
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
KPK Ungkap Dugaan Pertemuan...
KPK Ungkap Dugaan Pertemuan Djoko Tjandra dan Harun Masiku di Malaysia
Selesai Diperiksa KPK,...
Selesai Diperiksa KPK, Djoko Tjandra Ngaku Tak Kenal Harun Masiku
KPK Periksa Djoko Tjandra...
KPK Periksa Djoko Tjandra Terkait Kasus Harun Masiku
Kasus Pungli Rutan KPK,...
Kasus Pungli Rutan KPK, Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan Pemeriksaan
KPK Panggil Azis Syamsuddin...
KPK Panggil Azis Syamsuddin Jadi Saksi Kasus Pungli Rutan
Ketum Golkar Airlangga...
Ketum Golkar Airlangga Hartarto Benarkan Azis Syamsuddin Sudah Bebas
Azis Syamsuddin Bebas...
Azis Syamsuddin Bebas Bersyarat Sejak 18 Agustus Berkat Remisi 6,5 Bulan
Kasus Djoko Tjandra,...
Kasus Djoko Tjandra, Polri Beri Sanksi Demosi ke Irjen Pol Napoleon Bonaparte
Hasil Sidang Etik Irjen...
Hasil Sidang Etik Irjen Napoleon Bonaparte: Tidak Dipecat, Cuma Demosi 3 Tahun
Rekomendasi
Setiba dari Yordania,...
Setiba dari Yordania, Mentan Langsung Sidak Bulog dan PIHC
Duduki Pimpinan DPRD,...
Duduki Pimpinan DPRD, Anggota Legislatif dari Partai Perindo Siap Majukan Mamberamo Raya
Tentara Israel Akan...
Tentara Israel Akan Tetap Bertahan di Gaza, Akankah Jadi Misi Bunuh Diri?
Berita Terkini
Halalbihalal Partai...
Halalbihalal Partai Golkar, Bahlil Bicara Reshuffle Pengurus DPP
1 jam yang lalu
Menguji Diplomasi Prabowo...
Menguji Diplomasi Prabowo lewat Gaza
1 jam yang lalu
Kejagung Kembalikan...
Kejagung Kembalikan Berkas Perkara Pagar Laut Tangerang ke Bareskrim, Minta Gunakan UU Tipikor
2 jam yang lalu
Atalia Praratya Hadir...
Atalia Praratya Hadir Sendirian di Halalbihalal Partai Golkar, ke Mana Ridwan Kamil?
3 jam yang lalu
Dokter Sakit Jiwa Apa...
Dokter 'Sakit Jiwa' Apa Obatnya? Simak Jawabannya di One On One SINDOnews TV Jumat Lusa
3 jam yang lalu
3 Hakim yang Periksa...
3 Hakim yang Periksa Kasus Korupsi Minyak Goreng Akui Terima Suap
4 jam yang lalu
Infografis
Buah Lontar Memiliki...
Buah Lontar Memiliki Manfaat yang Sangat Baik untuk Menu Diet
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved