V-Factor Indonesia Wujudkan Kreatifitas Pendidikan Vokasi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pademi Covid 19 harus bisa dimanfaatkan dengan baik dan terus mewujudkan kreatifitas dan inovatif, terutama bagi siswa maupun mahasiswa yang menempuh pendidikan vokasi, sehingga bisa mengasah ketrampilan dan keahlian.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah membuat wadah dan terus menggiatkan percepatan terwujudnya ‘link and match’. Salah satunya adalah dengan menggelar program ‘Unjuk Karya Vokasi (V-Factor) Indonesia’ yang akan berlangsung tanggal 16-22 November 2020.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Pendidikan (Dirjen) Vokasi Wikan Sakarinto pada peluncuran program V-Factor, di Hotel Sheraton Gandaria City, Jakarta, Senin (16/11/2020).
“Program V-Faktor merupakan perwujudan ruang inkubasi, ruang ekspresi, ruang fasilitasi, dan ruang apresiasi bagi peserta didik vokasi yang inovatif dan kreatif,” ujarnya.
Menurut Wikan, dengan gelar unjuk karya dan kompetensi vokasi Indonesia atau V-Factor diharapkan dapat merespons stigma masyarakat tentang pendidikan vokasi.
Kemudian, turut mendorong percepatan lahirnya tenaga-tenaga terampil dan ahli di bidangnya yang siap menghadapi era revolusi industri 4.0. Wikan menyebutkan V-Factor Indonesia adalah sebuah program yang dilaksanakan dalam rangka menunjukkan kepada publik karya dan kompetensi terbaik peserta didik vokasi.
“Sehingga menciptakan kebanggaan kepada seluruh peserta didik vokasi bahwa vokasi sama baiknya dengan pendidikan umum lainnya,” ucapnya.
Selain itu, lanjut Wikan, digelarnya V-Factor Indonesia sebagai upaya meyakinkan dunia usaha dan dunia industri bahwa peserta didik vokasi andal dan siap menghadapi dunia kerja.
“Dengan adanya kegiatan V-Factor ini akan semakin menumbuhkan kecintaan dan rasa bangga terhadap pendidikan vokasi di Indonesia. Sehingga cita-cita ‘Vokasi Kuat, Menguatkan Indonesia’ akan terwujud,” tuturnya.
Wikan menambahkan, di tahun ini ada 132 orang peserta didik vokasi yang menghasilkan 31 karya dan akan berkompetensi pada bidang manufaktur, konstruksi, hospitality, care service, hingga industri kreatif.
“Menyesuaikan dengan situasi pandemi, V-Factor akan disiarkan melalui kanal YouTube milik Ditjen Pendidikan Vokasi,” imbuhnya.
“Kami harap, dukungan dan komitmen berbagai pihak, dapat membuat pelaksanaan V-Factor berjalan dengan sebaik-baiknya, dan memenuhi prinsip transparan dan akuntabel,” pungkas Wikan.
Kegiatan ini akan dilaksanakan mulai tanggal 16-22 November 2020 dengan disiarkan melalui Yuotube dengan dikemas dengan gaya santai namun sarat akan pesan inovatif bagi anak-anak muda.
Wikan mengatakan, acara ini menunjukan faktor X-nya vokasi, semua insan vokasi memiliki faktor X. “Semua punya kelebihan dan daya kreatif. Faktor X berkonotasi prestasi, ini lebih bagaimana menyajikan faktor X vokasi kepada masyarakat, yang bertujuan kepada kalangan milenial,” kata Wikan.
Acara yang dipandu oleh presenter kondang Edi Brokoli ini dimaksudkan untuk melakukan promosi pendidikan vokasi kepada anak-anak muda termasuk kepada para orang tua, agar lebih mengenal pendidikan vokasi, khususnya pendidikan SMK, dan tingkat diploma.
Mengadopsi tayangan pencarian bakat soal faktor-X, V-Factor Indonesia juga menghadirkan para komentator. Misalnya, produser film Lala Timothy, Bebi Romeo, dan dua komika yang pernah mengenyam pendidikan vokasi tingkat menengah atas, yakni Rahmet Ababil dan Arafah Rianti. (Syarif Wibowo)
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah membuat wadah dan terus menggiatkan percepatan terwujudnya ‘link and match’. Salah satunya adalah dengan menggelar program ‘Unjuk Karya Vokasi (V-Factor) Indonesia’ yang akan berlangsung tanggal 16-22 November 2020.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Pendidikan (Dirjen) Vokasi Wikan Sakarinto pada peluncuran program V-Factor, di Hotel Sheraton Gandaria City, Jakarta, Senin (16/11/2020).
“Program V-Faktor merupakan perwujudan ruang inkubasi, ruang ekspresi, ruang fasilitasi, dan ruang apresiasi bagi peserta didik vokasi yang inovatif dan kreatif,” ujarnya.
Menurut Wikan, dengan gelar unjuk karya dan kompetensi vokasi Indonesia atau V-Factor diharapkan dapat merespons stigma masyarakat tentang pendidikan vokasi.
Kemudian, turut mendorong percepatan lahirnya tenaga-tenaga terampil dan ahli di bidangnya yang siap menghadapi era revolusi industri 4.0. Wikan menyebutkan V-Factor Indonesia adalah sebuah program yang dilaksanakan dalam rangka menunjukkan kepada publik karya dan kompetensi terbaik peserta didik vokasi.
“Sehingga menciptakan kebanggaan kepada seluruh peserta didik vokasi bahwa vokasi sama baiknya dengan pendidikan umum lainnya,” ucapnya.
Selain itu, lanjut Wikan, digelarnya V-Factor Indonesia sebagai upaya meyakinkan dunia usaha dan dunia industri bahwa peserta didik vokasi andal dan siap menghadapi dunia kerja.
“Dengan adanya kegiatan V-Factor ini akan semakin menumbuhkan kecintaan dan rasa bangga terhadap pendidikan vokasi di Indonesia. Sehingga cita-cita ‘Vokasi Kuat, Menguatkan Indonesia’ akan terwujud,” tuturnya.
Wikan menambahkan, di tahun ini ada 132 orang peserta didik vokasi yang menghasilkan 31 karya dan akan berkompetensi pada bidang manufaktur, konstruksi, hospitality, care service, hingga industri kreatif.
“Menyesuaikan dengan situasi pandemi, V-Factor akan disiarkan melalui kanal YouTube milik Ditjen Pendidikan Vokasi,” imbuhnya.
“Kami harap, dukungan dan komitmen berbagai pihak, dapat membuat pelaksanaan V-Factor berjalan dengan sebaik-baiknya, dan memenuhi prinsip transparan dan akuntabel,” pungkas Wikan.
Kegiatan ini akan dilaksanakan mulai tanggal 16-22 November 2020 dengan disiarkan melalui Yuotube dengan dikemas dengan gaya santai namun sarat akan pesan inovatif bagi anak-anak muda.
Wikan mengatakan, acara ini menunjukan faktor X-nya vokasi, semua insan vokasi memiliki faktor X. “Semua punya kelebihan dan daya kreatif. Faktor X berkonotasi prestasi, ini lebih bagaimana menyajikan faktor X vokasi kepada masyarakat, yang bertujuan kepada kalangan milenial,” kata Wikan.
Acara yang dipandu oleh presenter kondang Edi Brokoli ini dimaksudkan untuk melakukan promosi pendidikan vokasi kepada anak-anak muda termasuk kepada para orang tua, agar lebih mengenal pendidikan vokasi, khususnya pendidikan SMK, dan tingkat diploma.
Mengadopsi tayangan pencarian bakat soal faktor-X, V-Factor Indonesia juga menghadirkan para komentator. Misalnya, produser film Lala Timothy, Bebi Romeo, dan dua komika yang pernah mengenyam pendidikan vokasi tingkat menengah atas, yakni Rahmet Ababil dan Arafah Rianti. (Syarif Wibowo)
(srf)