Masa Kecil Djoko Santoso: Pendiam yang Jadi Pelindung Adik-adiknya
loading...
A
A
A
SOLO - Kabar meninggalnya mantan Panglima TNI Jenderal Purn Djoko Santoso mengejutkan keluarga dan kerabatnya yang tinggal di Solo, Jawa Tengah.
Djoko Santoso merupakan anak pertama dari sembilan bersaudara. Dia dilahirkan dari keluarga sederhana yang tinggal di Kampung Baru, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo.
Pria kelahiran 8 September 1952 ini adalah anak pasangan Djoko Suyono-Surani. Ayahnya merupakan seorang guru dan ibunya dalam keseharian sebagai ibu rumah tangga.
“Dari kecil karakternya memang tegas, tapi hatinya tidak pernah tega sama orang,” kata Tutik Suyono, adik kandung Djoko Santoso saat ditemui di rumahnya di Solo, Minggu (10/5/2020).
Rumah di Kampung Baru, Kecamatan Pasarkliwon Solo, merupakan rumah orangtua Djoko Santoso. Sejak kecil hingga SMA, Djoko santoso dibesarkan di rumah ini. Karier militer Djoko Santoso dimulai setelah masuk Akademi Militer (Akmil) dan lulus tahun 1975.
“Begitu lulus langsung ditugaskan di Timor Timur,” katanya. ( )
Saat masi kecil, Djoko Santoso bersekolah di SD Siswo Mangkunegaran Solo. Kemudian melanjutkan sekolah di SMP Negeri 2 Surakarta yang dulu juga berada di kawasan Mangkunegaran. Setelah lulus kemudian bersekolah di SMA Negeri 1 Surakarta.
Bagi Tutik, sosok kakaknya itu memiliki karakter yang melindungi adik-adiknya. Ketika ada orang nakal yang mengganggu adik-adiknya, dia langsung membela.“Sampai tua pun juga begitu, sangat peduli dengan adik adiknya,” kenangnya.
Semasa sekolah, kakaknya dikenal sangat usil tetapi memiliki otak yang cerdas. Sehingga para guru rata rata ingat dengan sosok muridnya tersebut. Dalam keseharian, orangtuanya menanamkan disiplin yang tinggi.
Teman-teman Djoko Santoso dulu sering datang ke rumah untuk belajar bersama. Orangtuanya juga sangat disiplin dalam hal pendidikan. Ayahnya sering melakukan sweeping buku pelajaran dicek satu per satu. Jika ada pelajaran yang tidak dikerjakan, maka hukuman telah menanti.
Djoko Santoso merupakan anak pertama dari sembilan bersaudara. Dia dilahirkan dari keluarga sederhana yang tinggal di Kampung Baru, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo.
Pria kelahiran 8 September 1952 ini adalah anak pasangan Djoko Suyono-Surani. Ayahnya merupakan seorang guru dan ibunya dalam keseharian sebagai ibu rumah tangga.
“Dari kecil karakternya memang tegas, tapi hatinya tidak pernah tega sama orang,” kata Tutik Suyono, adik kandung Djoko Santoso saat ditemui di rumahnya di Solo, Minggu (10/5/2020).
Rumah di Kampung Baru, Kecamatan Pasarkliwon Solo, merupakan rumah orangtua Djoko Santoso. Sejak kecil hingga SMA, Djoko santoso dibesarkan di rumah ini. Karier militer Djoko Santoso dimulai setelah masuk Akademi Militer (Akmil) dan lulus tahun 1975.
“Begitu lulus langsung ditugaskan di Timor Timur,” katanya. ( )
Saat masi kecil, Djoko Santoso bersekolah di SD Siswo Mangkunegaran Solo. Kemudian melanjutkan sekolah di SMP Negeri 2 Surakarta yang dulu juga berada di kawasan Mangkunegaran. Setelah lulus kemudian bersekolah di SMA Negeri 1 Surakarta.
Bagi Tutik, sosok kakaknya itu memiliki karakter yang melindungi adik-adiknya. Ketika ada orang nakal yang mengganggu adik-adiknya, dia langsung membela.“Sampai tua pun juga begitu, sangat peduli dengan adik adiknya,” kenangnya.
Semasa sekolah, kakaknya dikenal sangat usil tetapi memiliki otak yang cerdas. Sehingga para guru rata rata ingat dengan sosok muridnya tersebut. Dalam keseharian, orangtuanya menanamkan disiplin yang tinggi.
Teman-teman Djoko Santoso dulu sering datang ke rumah untuk belajar bersama. Orangtuanya juga sangat disiplin dalam hal pendidikan. Ayahnya sering melakukan sweeping buku pelajaran dicek satu per satu. Jika ada pelajaran yang tidak dikerjakan, maka hukuman telah menanti.