Implementasi Roadmap Era Digital Ditregident Korlantas Polri
loading...
A
A
A
JAKARTA - Di era globalisasi, Direktorat Registrasi dan Identifikasi (Ditregident) Korlantas Polri dituntut peka terhadap permasalahan yang dihadapi publik. Masyarakat kini berharap kecepatan dan ketepatan dalam memperoleh pelayanan.
Direktur Registrasi dan Identifikasi Korlantas Polri, Brigjen Pol Yusuf mengatakan untuk itu pelayanan prima adalah pelayanan terbaik yang harus kita lakukan. Tujuannya untuk menimbulkan kepercayaan dan kepuasan masyarakat. (Baca juga: Memuaskan, Inovasi Ditregident Korlantas Polri di Tengah Pandemi)
"Apabila kita sudah bisa bersinergi maka tidak akan ada lagi keluhan dari masyarakat. Harus kita sadari, menjamurnya media sosial merupakan alat kontrol dan pengawasan bagi mereka terhadap kinerja birokrat dari segala aspek," ujarnya kepada wartawan kaitannya dengan implementasi peta jalan atau roadmap Ditregident Korlantas Polri pada era digital 4.0 menuju Indonesia maju, Jumat (13/11/2020).
"Diingatkan, jika masyarakat tidak puas terhadap kinerja kita, maka mereka bisa dengan mudah menyebarkan informasi apa yang dialami dan dirasakan di media sosial. Dampak negatifnya luar biasa," sambungnya.
Menurut Yusuf, inilah yang harus dipahami kita semua pentingnya pelayanan prima. Dalam artian, prosedur pelayanan yang mudah, cepat dan tidak berbelit-belit, mudah dipahami dan mudah dilaksanakan. Semua ini bisa berjalan lancar dibutuhkan kerja sama antar semua stakeholder yang terlibat di dalamnya.
Apalagi Presiden Joko Widodo (Jokowi) pernah menyampaikan keluhannya tentang lambatnya pelayanan publik, di dalamnya termasuk pelayanan SIM, STNK, BPKB dan lain-lain. Menjawab keluhan presiden, kata dia, di sinilah perlunya membangun sistem digitalisasi secara terpadu antar direktorat. Sinergitas pelayanan publik melalui komunikasi secara online,akan mampu mewujudkan efisiensi dan efektivitas.
"Proses pelayanan masyarakat bisa berjalan cepat dan efektif apabila kita dengan sungguh-sungguh memanfaatkan teknologi informasi yang tersedia. Apalagi sekarang ini hampir semua hal dilakukan secara online. Sistem online juga mampu memberikan pengawasan lebih ketat, mengingat semua informasi masuk terstruktur dan mendetail," jelasnya.
Yusuf menegaskan pembangunan program informasi teknologi (IT) dalam bentuk aplikasi saat ini merupakan langkah tepat dan terbaik dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dan mempermudah pelaksanaan tugas-tugas Polantas ke depan. Program yang kita siapkan ini merupakan terobosan kreatif penjabaran kebijakan Kapolri Jenderal Pol Idgam Azis dalam pengelolaan media yang dilaksanakan secara sistemik dengan pendekatan berbasis teknologi serta terbangunnya big data dalam back office.
Sistem jaringan IT yang dibangun dan dioperasionalkan merupakan sistem back office, aplication dan net work untuk mendukung program inisiatif anti korupsi, reformasi birokrasi dan mewujudkan pelayanan prima, cepat, tepat, akurat, transparan, akuntabel, informatif dan mudah diakses.
Dikatakan dia, inovasi pelayanan publik harus terus dilakukan agar supaya kita mampu beradaptasi dengan hambatan, tantangan dan gangguan yang kita hadapi. Hal ini perlu mengingat saat ini guncangan dampak pandemi COVID-19 sangat kita rasakan.
Direktur Registrasi dan Identifikasi Korlantas Polri, Brigjen Pol Yusuf mengatakan untuk itu pelayanan prima adalah pelayanan terbaik yang harus kita lakukan. Tujuannya untuk menimbulkan kepercayaan dan kepuasan masyarakat. (Baca juga: Memuaskan, Inovasi Ditregident Korlantas Polri di Tengah Pandemi)
"Apabila kita sudah bisa bersinergi maka tidak akan ada lagi keluhan dari masyarakat. Harus kita sadari, menjamurnya media sosial merupakan alat kontrol dan pengawasan bagi mereka terhadap kinerja birokrat dari segala aspek," ujarnya kepada wartawan kaitannya dengan implementasi peta jalan atau roadmap Ditregident Korlantas Polri pada era digital 4.0 menuju Indonesia maju, Jumat (13/11/2020).
"Diingatkan, jika masyarakat tidak puas terhadap kinerja kita, maka mereka bisa dengan mudah menyebarkan informasi apa yang dialami dan dirasakan di media sosial. Dampak negatifnya luar biasa," sambungnya.
Menurut Yusuf, inilah yang harus dipahami kita semua pentingnya pelayanan prima. Dalam artian, prosedur pelayanan yang mudah, cepat dan tidak berbelit-belit, mudah dipahami dan mudah dilaksanakan. Semua ini bisa berjalan lancar dibutuhkan kerja sama antar semua stakeholder yang terlibat di dalamnya.
Apalagi Presiden Joko Widodo (Jokowi) pernah menyampaikan keluhannya tentang lambatnya pelayanan publik, di dalamnya termasuk pelayanan SIM, STNK, BPKB dan lain-lain. Menjawab keluhan presiden, kata dia, di sinilah perlunya membangun sistem digitalisasi secara terpadu antar direktorat. Sinergitas pelayanan publik melalui komunikasi secara online,akan mampu mewujudkan efisiensi dan efektivitas.
"Proses pelayanan masyarakat bisa berjalan cepat dan efektif apabila kita dengan sungguh-sungguh memanfaatkan teknologi informasi yang tersedia. Apalagi sekarang ini hampir semua hal dilakukan secara online. Sistem online juga mampu memberikan pengawasan lebih ketat, mengingat semua informasi masuk terstruktur dan mendetail," jelasnya.
Yusuf menegaskan pembangunan program informasi teknologi (IT) dalam bentuk aplikasi saat ini merupakan langkah tepat dan terbaik dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dan mempermudah pelaksanaan tugas-tugas Polantas ke depan. Program yang kita siapkan ini merupakan terobosan kreatif penjabaran kebijakan Kapolri Jenderal Pol Idgam Azis dalam pengelolaan media yang dilaksanakan secara sistemik dengan pendekatan berbasis teknologi serta terbangunnya big data dalam back office.
Sistem jaringan IT yang dibangun dan dioperasionalkan merupakan sistem back office, aplication dan net work untuk mendukung program inisiatif anti korupsi, reformasi birokrasi dan mewujudkan pelayanan prima, cepat, tepat, akurat, transparan, akuntabel, informatif dan mudah diakses.
Dikatakan dia, inovasi pelayanan publik harus terus dilakukan agar supaya kita mampu beradaptasi dengan hambatan, tantangan dan gangguan yang kita hadapi. Hal ini perlu mengingat saat ini guncangan dampak pandemi COVID-19 sangat kita rasakan.