Akses Listrik Berbasis EBT, Dongrak Perekonomian Desa Lubuk Bangkar, Jambi

Jum'at, 13 November 2020 - 15:01 WIB
loading...
Akses Listrik Berbasis...
DJEBTKE KESDM bekerja sama dengan UNDP melalui proyek Market Transformation through Design and Implementation of Appropriate Mitigation Actions in Energy Sector (MTRE3)
A A A
JAKARTA - Pandemi Covid-19 yang terjadi secara global membawa perubahan yang luar biasa dan sangat berdampak negatif terhadap kesehatan, ekonomi masyarakat dan lingkungan. Hampir seluruh kelompok masyarakat tidak luput dari dampak pandemi, dan masyarakat pra-sejahtera adalah kelompok yang paling rentan terkena dampaknya.

Kondisi krisis seperti sekarang ini semakin menyadarkan kita akan pentingnya ketahanan atas kebutuhan dasar, di antaranya pangan, tempat tinggal, air, dan infrastruktur listrik. Ketersediaan listrik menjadi semakin penting disaat pandemi.

Sudah menjadi kewajiban pemerintah dan pemangku kepentingan terkait untuk memastikan masyarakat yang tidak teralirkan oleh listrik dapat mengakses kebutuhan dasar tersebut. Agar ke depannya, bisa lebih siap menghadapi kondisi-kondisi serupa yang terjadi di luar ekspektasi.

Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Koservasi Energi (DJEBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) bekerja sama dengan United Nations Development Programme (UNDP) melalui proyek Market Transformation through Design and Implementation of Appropriate Mitigation Actions in Energy Sector (MTRE3), mendukung implementasi aksi-aksi mitigasi perubahan iklim pada sektor pembangkit energi dan penggunaan akhir (end use).

Di Provinsi Jambi, melalui proyek MTRE3 bekerja sama dengan BAZNAS dan Bank Jambi, berhasil membangun Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) berkapasitas 60Kw (kilowatt) di Desa Lubuk Bangkar, Provinsi Jambi.

PLTMH adalah teknologi penyediaan listrik yang bersumber dari tenaga air. Selain tidak merusak lingkungan, PLTMH juga memberi beberapa manfaat kepada lingkungan, seperti kontrol terhadap banjir, irigasi dan suplai air.

PLTMH ini telah membuka banyak peluang hidup bagi masyarakat setempat. Sebelum adanya pembangkit ini, masyarakat hanya memiliki penerangan dari generator berbahan bakar diesel atau lampu minyak. Saat itu, listrik merupakan barang mewah.

Masyarakat seringkali harus menghentikan aktifitas karena tidak adanya penerangan. Mereka tidak merasa aman untuk berada diluar rumah ketika malam hari, terutama kelompok perempuan.Kini, akses listrik yang dihasilkan dari PLTMH telah membawa terang dalam kehidupan masyarakat.

Terlebih di saat pandemi Covid-19, listrik menjadi kebutuhan penting bagi masyarakat untuk dapat beraktivitas di dalam rumah sepanjang hari. Pelajar dapat tetap menjalankan aktivitas belajar meskipun di dalam rumah.

Masyarakat dapat membaca, membersihkan rumah dan memasak hingga malam hari. Hal ini terutama membantu kelompok perempuan karena mereka-lah yang seringkali memiliki peran domestik lebih besar.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1990 seconds (0.1#10.140)