Moeldoko Sebut Bakal Ada Persoalan Teknis Distribusi Vaksin Covid-19, Apa Itu?

Kamis, 12 November 2020 - 17:32 WIB
loading...
Moeldoko Sebut Bakal...
Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko mengatakan ada potensi persoalan teknis dalam distribusi vaksin Covid-19 . Menurutnya, vaksin Covid-19 tidak bisa didistribusikan secara sembarangan.

"Ada persoalan-persoalan teknis ya dari sisi apa itu, dari sisi perlakuan teknis terhadap vaksin itu dingin ya," kata Moeldoko , Kamis (12/11/2020).

Menurutnya, Indonesia sebagai wilayah tropis akan menghadapi kesulitan saat distribusi. Utamanya dalam memastikan agar vaksin Covid-19 tetap pada temperatur dingin.

"Untuk daerah-daerah seperti kita ini sepertinya akan menghadapi kesulitan. Ini karena apa, jaring apa yang itu dinginya harus melalui temperatur. Sehingga nanti pada saat distribusi dari satu wilayah ke wilayah lain akan menghadapi masalah. Itu persoalan teknisnya di situ," ujar Moeldoko .

( )

"Tapi saya pikir ini sebuah apa kesempatan bagi pemerintah adalah semaksimal mungkin bisa menyelamatkan masyarakatnya. Nanti persyaratan-persyaratan teknisnya akan dilihat seperti apa. Apakah memungkinkan atau tidak," ujarnya.
Moeldoko Sebut Bakal Ada Persoalan Teknis Distribusi Vaksin Covid-19, Apa Itu?

Ditanya kemungkinan Indonesia untuk membeli vaksin Pfizer , Moeldoko menyebut hal itu mungkin saja. Seperti diketahui, vaksin buatan perusahaan asal Amerika Serikat Pfizer dan mitranya dari Jerman BioNTech dinilai memiliki keefektivan yang tinggi dalam mencegah Covid-19.

( ).

"Saya pikir seperti itu. Peluangnya banyak di antaranya Eijkman juga mau mengembangkan vaksin Merah Putih . Nanti mungkin ada lagi pabrik vaksin lagi di Indonesia. Mungkin semuanya akan menjadi pertimbangan. Pertimbangannya adalah pertimbangan efektivitas. Kedua mungkin juga pertimbangan harga mungkin pertimbangan teknis dan lain-lain," paparnya.

Namun, dia mengatakan pemerintah masih fokus pada vaksin yang telah ada kesepakatan pembelian. Di antaranya Sinovac dan Sinopharm. "Yang pasti ya orientasi pertamanya Sinovac dan Sinopharm ya," pungkasnya.
(zik)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1674 seconds (0.1#10.140)