Dituduh Rizal Ramli Kerap Menjegal, JK Malah Tertawa dan Kasihan

Senin, 09 November 2020 - 07:30 WIB
loading...
Dituduh Rizal Ramli Kerap Menjegal, JK Malah Tertawa dan Kasihan
Mantan Wapres Jusuf Kalla menilai Rizal Ramli sebagai orang yang tidak bisa memimpin. Foto/youtube Karni Ilyas
A A A
JAKARTA - Ekonom Rizal Ramli dalam wawancara dengan wartawan senior Karni Ilyas pernah mengungkapkan peran Jusuf Kalla (JK) yang berkali-kali menjegalnya untuk menjadi menteri keuangan. Rizal mengungkapkan, Presiden Joko Widodo sebenarnya ingin dirinya menjadi menteri keuangan. Tetapi JK sebagai wakil presiden mengganjalnya.

Rizal juga mengungkapkan bagaimana JK mencegahnya menjadi menteri keuangan di masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Padahal, SBY sudah menandatangani namanya sebagai menteri keuangan, sampai akhirnya muncul opsi menteri perindustrian yang kemudian dia tolak. ”Itu bukan bidang keunggulan saya,” ujar Rizal dalam video di saluran youtube Karni llyas.

Mendengar tuduhan Rizal Ramli itu, JK malah tertawa. Mantan wakil presiden di periode pertama SBY dan Jokowi itu balik menyerang Rizal. ”Rizal itu mungkin pintar, tapi dia tidak bisa kerja dengan orang lain,” ujar dia kepada Karni Ilyas dalam video yang diunggah, Sabtu (7/11/2020).

(Baca: Di Era SBY, Jusuf Kalla Sangat Terlihat Perannya)

JK lalu buka-bukaan soal sepak terjang Rizal Ramli. Dia bercerita bahwa di masa Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Rizal sempat menjabat sebagai Menko Perekonomian selama 10 bulan dan Menteri Keuangan selama dua bulan. Di masa pemerintahan SBY-JK, JK mengatakan Rizal melakukan lobi-lobi ke mana-mana untuk bisa masuk kabinet.

”Seakan-akan dia sudah dicalonkan sebagai menteri keuangan atau BUMN. Padahal dia yang pilih menteri keuangan atau menteri BUMN. Yang basah lah, kita tahulah, yang anulah..yang ada hubungannya lah,” ujar Ketua Umum PMI itu.

Menurut JK, pada waktu itu calon menteri dipanggil dulu oleh SBY sebagai presiden untuk diwawancara. ”Dia tidak pernah dipanggil. Jadi tidak benar saya larang. Memang tidak diperhitungkan oleh Pak SBY, kalau dkperhitungakan dia dipanggil,” katanya.

Justru, pada saat-saat terakhir penyusunan kabinet, SBY bertanya kepadanya. ”Bagaimana? Masih ada nggak kursi kosong? Saya bilang masih ada perindustrian. Beliau menawarkan bagaimana kalau Rizal Ramli, saya bilang boleh. Saya lalu telepon dia. Dia sebenarnya sudah menunggu, tapi dia tidak pernah dipanggil, jangan lupa,” tutur JK.

(Baca: Rizal Ramli Teringat Ucapan Habibie soal Penjara dan Politik)

Dalam pembicaraan telepon, JK mengatakan kepada Rizal Ramli bahwa pos yang tersedia adalah menteri Perindustrian. ”Kan temen, saya bilang Zal kita putuskan Anda Menteri Perindustrian. Dia bilang, Anda ini teman tapi tidak adil. Saya (Rizal Ramli) kan maunya di menteri keuangan atau BUMN. Ya itu maunya. Padahal ini kan yang menentukan presiden,” ujar dia.

Pertimbangan lain mengapa Rizal Ramli tidak diplot ke kementerian keuangan yaitu adanya penolakan dari internal. JK mengungkapkan 11 orang eselon 1 kementerian keuangan dating menemuinya begitu mendengar isu Rizal Ramli akan menjadi menteri keuangan.

”Dipimpin Darmin Nasution. Mereka bilang seluruh dirjen akan mundur kalau menteri keuangannya Rizal Ramli. Saya tanya kenapa ga suka Rizal Ramli, mereka katakan pertama tidak mengerti persoalan, yang kedua kita ini dianggap binatang. Kalau marah-marah dari kucing sampai anjing lah semua orang. Jadi diboikot, tidak diterima. Kementerian BUMN lagi, sama juga,” kata dia.

(Baca: Didoakan Jadi Presiden, Begini Reaksi Rizal Ramli)

Perilaku Rizal yang seperti itu masih juga berlanjut ketika menjabat Menko Maritim di masa Presiden Jokowi. Ini pula yang membuat Rizal hanya 10 bulan menjabat. Menurut JK, Rizal Ramli tidak terima ketika diganti. JK bercerita Rizal Ramli yang dipanggil ke Istana Negara terus saja mendebat apa yang disampaikan Presiden Jokowi. Akhirnya Jokowi meminta waktu kepada untuk menyelesaikan hal lain dulu.

Rizal diminta menunggu di ruang lain dan setelah selesai akan dipanggil lagi. Tetapi tanpa sepengetahuan Rizal, Jokowi bersama JK diam-diam meninggalkan istana dan pulang. "Sampai sekarang saya kasihan sama dia," ujar JK.
(muh)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1246 seconds (0.1#10.140)