Burhanudin Muhtadi Ungkap Dugaan Pihak yang Mencatut Nama Indikator

Sabtu, 07 November 2020 - 11:05 WIB
loading...
Burhanudin Muhtadi Ungkap...
Burhanudin Muhtadi mengaku tak pernah mempublikasikan tentang data survei Pilkada Kalimantan Tengah baik dalam bentuk gambar, grafis dan sejenisnya. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Lembaga survei Indikator Politik Indonesia yang dikomandai Burhanudin Muhtadi mengaku tidak pernah publikasikan data survei Pilkada Kalimantan Tengah baik dalam bentuk gambar, grafis dan sejenisnya.

(Baca juga: Menristek Siapkan Rp300 Miliar untuk Uji Klinis Vaksin Merah Putih)

Dalam rilis yang ditandatangani Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Buhanuddin Muhtadi (3/11/2020) menyatakan, berdasarkan informasi di kalangan masyarakat Kalteng, pihaknya menemukan beredarnya data dalam bentuk gambar/grafik (capture) tabel perolehan 2 (dua) paslon pilkada Kalteng khususnya di media sosial (facebook).

(Baca juga: Masuk Zona Resesi, Indonesia Optimis Ekonomi Segera Bangkit)

"Indikator Politik Indonesia tidak pernah mempublikasikan data survei Pilkada Kalimantan Tengah, baik dalam bentuk gambar, grafis dan sejenisnya," kata Burhanudin dalam keterangan tertulisnya.

Dikatakannya, dalam infografik yang disebarkan lewat Facebook itu tertulis di gambar (capture gambar): 'Indikator Pusat Kajian Opini Publik'. Namun ditegaskannya lembaga/institusi/nama tersebut bukan dan tidak ada hubungan sama sekali dengan lembaga lembaga survei Indikator Politik Indonesia.

Burhanudin juga menginformasikan bahwa logo, identitas dan publikasi Indikator Politik Indonesia bisa dicek di web resmi: www.indikator.co.id.

"Kami menduga ada pihak-pihak yang dengan sengaja menggunakan nama “INDIKATOR” untuk menegaskan seakan-akan nama “Indikator Pusat Kajian Opini Publik” tersebut adalah bagian dari Indikator Politik Indonesia," ujarnya.

Oleh sebab itu lanjut dia, pihaknya meminta pihak bersangkutan untuk segera mencabut, menghapus, postingan gambar tersebut dan meminta maaf.

"Kami juga mengharapkan lembaga yang menamakan dirinya “Indikator Pusat Kajian Opini Publik” tersebut segera memberikan penjelasan agar tidak menimbulkan kebingungan di kalangan masyarakat Kalimantan Tengah," katanya.

Sementara itu, Divisi Komunikasi dan Media Indikator Politik Indonesia, F Hidayat menegaskan bahwa pihaknya masih menunggu permohonan maaf dari pihak yang telah menyebarkan informasi tersebut dan meminta segera mencabut dan menghapusnya dari status facebook yang pernah ditayangkan.

Ditanya apakah Indikator akan menempuh jalur hukum terkait pencatutan nama lembaga survei terverifikasi KPU tersebut, Hidayat menyatakan belum. "Kami masih menunggu tanggapan dari yang bersangkutan dulu," ucapnya.

Diketahui, beberapa akun facebook menayangkan table/grafik data survei yang mengatasnamakan Indikator. Salah satunya https://www.facebook.com/photo?fbid=136499274892132&set=pcb.1261047274250166 (Relawan Ben-ujang)

Kemudian https://www.facebook.com/photo?fbid=1271707046562633&set=pcb.1679832815509928 atau https://www.facebook.com/saras.bhocill, dan https://www.facebook.com/photo?fbid=3928533317181132&set=pcb.3928533463847784 atau https://www.facebook.com/darius.jatta.
(maf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1441 seconds (0.1#10.140)