Gatot Nurmantyo Bakal Dianugerahi Bintang Mahaputera, Deklarator KAMI Anggap Wajar
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo , yang kini aktif di Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) , bakal dianugerahi Bintang Mahaputera oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Salah seorang deklarator KAMI Andrianto menganggap wajar penganugerahan tanda kehormatan tersebut.
"Saya rasa wajar saja penghargaan itu. Kan setiap mantan menteri dan Panglima TNI selalu dapat," kata Andrianto kepada SINDOnews, Rabu (4/11/2020) malam.
Andrianto mengatakan, ada dua penilaian yang berkembang dengan penganugerahan Bintang Mahaputera untuk Gatot Nurmantyo tersebut. Pertama, pemerintah berhitung cermat dengan KAMI dan akan mengubah pendekatan kepada KAMI. Kedua, pemerintah ingin menjinakkan KAMI .
Ditanya apakah KAMI akan tetap kritis meski pentolannya yakni Gatot Nurmantyo bakal diberi penghargaan, Andrianto mengatakan, KAMI sejak awal jelas merupakan gerakan moral yang pasti tendensinya kritis. "Karena banyak tokoh hebat bergabung membuat KAMI sangat diperhitungkan," ujarnya.
( ).
Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menganugerahkan Bintang Mahaputera kepada mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo . Tidak hanya Gatot, penghargaan serupa juga diberikan kepada mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Arief Hidayat.
Penganugerahan Bintang Mahaputera akan dilaksanakan pada 10-11 November mendatang. Presiden Jokowi juga akan menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Sultan Muhammad Amin dan Soekanto.
(Lihat Juga Foto: Fahri Hamzah Terima Bintang Mahaputera Nararya dari Presiden Jokowi ).
"Tanggal 10 dan 11 November 2020 Presiden akan menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional (PN) dan Bintang Mahaputera (BM). Yang dapat gelar PN, antara lain, SM Amin dan Soekanto; yang dapat BM, antara lain, Gatot Nurmantyo dan Arief Hidayat," tulis Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD melalui akun Twitter-nya @mohmahfudmd, Selasa (3/11/2020).
Sehari kemudian Mahfud sudah menduga pasti ada yang mempersoalkan pemberian penghargaan kepada mantan Panglima TNI tersebut. Namun, Mahfud menegaskan Bintang Mahaputera adalah hak Gatot Nurmantyo. ( )
Mahfud tidak menampik jika nantinya ada yang menuding penghargaan itu diberikan untuk membungkam Gatot. Sebaliknya, ada pula yang menganggap diskriminatif jika penghargaan itu tidak diberikan kepada Gatot.
"Pemerintah tahu bahwa memberi atau tidak memberi Bintang Mahaputra kepada Pak Gatot Nurmantyo (GN) pasti ada yang menyoal. Jika diberi dibilang untuk membungkam, jika tak diberi dibilang diskriminatif kepada yang kritis. Tapi Bintang Mahaputra itu hak Pak GN seperti juga haknya Bu Susi Pujiastuti dan lain-lain," kata Mahfud MD melalui akun Twitter-nya, @mohmahfudmd, Rabu 4 November 2020.( ).
"Saya rasa wajar saja penghargaan itu. Kan setiap mantan menteri dan Panglima TNI selalu dapat," kata Andrianto kepada SINDOnews, Rabu (4/11/2020) malam.
Andrianto mengatakan, ada dua penilaian yang berkembang dengan penganugerahan Bintang Mahaputera untuk Gatot Nurmantyo tersebut. Pertama, pemerintah berhitung cermat dengan KAMI dan akan mengubah pendekatan kepada KAMI. Kedua, pemerintah ingin menjinakkan KAMI .
Ditanya apakah KAMI akan tetap kritis meski pentolannya yakni Gatot Nurmantyo bakal diberi penghargaan, Andrianto mengatakan, KAMI sejak awal jelas merupakan gerakan moral yang pasti tendensinya kritis. "Karena banyak tokoh hebat bergabung membuat KAMI sangat diperhitungkan," ujarnya.
( ).
Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menganugerahkan Bintang Mahaputera kepada mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo . Tidak hanya Gatot, penghargaan serupa juga diberikan kepada mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Arief Hidayat.
Penganugerahan Bintang Mahaputera akan dilaksanakan pada 10-11 November mendatang. Presiden Jokowi juga akan menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Sultan Muhammad Amin dan Soekanto.
(Lihat Juga Foto: Fahri Hamzah Terima Bintang Mahaputera Nararya dari Presiden Jokowi ).
"Tanggal 10 dan 11 November 2020 Presiden akan menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional (PN) dan Bintang Mahaputera (BM). Yang dapat gelar PN, antara lain, SM Amin dan Soekanto; yang dapat BM, antara lain, Gatot Nurmantyo dan Arief Hidayat," tulis Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD melalui akun Twitter-nya @mohmahfudmd, Selasa (3/11/2020).
Sehari kemudian Mahfud sudah menduga pasti ada yang mempersoalkan pemberian penghargaan kepada mantan Panglima TNI tersebut. Namun, Mahfud menegaskan Bintang Mahaputera adalah hak Gatot Nurmantyo. ( )
Mahfud tidak menampik jika nantinya ada yang menuding penghargaan itu diberikan untuk membungkam Gatot. Sebaliknya, ada pula yang menganggap diskriminatif jika penghargaan itu tidak diberikan kepada Gatot.
"Pemerintah tahu bahwa memberi atau tidak memberi Bintang Mahaputra kepada Pak Gatot Nurmantyo (GN) pasti ada yang menyoal. Jika diberi dibilang untuk membungkam, jika tak diberi dibilang diskriminatif kepada yang kritis. Tapi Bintang Mahaputra itu hak Pak GN seperti juga haknya Bu Susi Pujiastuti dan lain-lain," kata Mahfud MD melalui akun Twitter-nya, @mohmahfudmd, Rabu 4 November 2020.( ).
(zik)