Distribusi Program Jaring Pengaman Sosial Harus Merata

Kamis, 16 April 2020 - 06:38 WIB
loading...
Distribusi Program Jaring...
Anggota Komisi IX DPR, Anggia Ermarini mengatakan kebijakan yang diambil pemerintah terkait program jaring pengaman sosial (social safety net) tidak bisa hanya menyasar profesi tertentu. Foto/SINDonews/Abdul Rochim
A A A
JAKARTA - Dampak ekonomi akibat pendemi Corona atau COVID-19 dialami hampir semua lapisan masyarakat, terutama kalangan menengah bawah. Data pemerintah menyebutkan lebih dari 1,6 juta karyawan sudah terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Karena itu, kebijakan yang diambil pemerintah terkait program jaring pengaman sosial (social safety net) tidak bisa hanya menyasar profesi tertentu, misalnya ojek online atau profesi tertentu lainnya.

"Menurut saya enggak bisa kalau memprioritaskan profesi tertentu saja karena yang terdampak, terutama dampak ekonomi dari COVID-19 ini enggak hanya tukang ojek, entah itu online atau pangkalan, tapi banyak, misalnya sektor pariwisata itu banyak, buruh-buruh pabrik, belum lagi di komunitas saya para guru ngaji, itu mereka juga terdampak semua," tutur Anggota Komisi IX DPR Anggia Ermarini dalam keterangannya, Rabu (15/4/2020).

Politikus PKB ini mengatakan, saat ini pegawai yang sudah dirumahkan karena Corona sangat banyak. "Jadi enggak bisa kalau hanya satu dua profesi saja yang diperhatikan, itu sama sekali tidak adil untuk konteks hari ini. Sopir-sopir perusahaan banyak yang dirumahkan, satpam, dan lainnya. Jadi lucu banget kalau kemudian ada prioritas profesi tertentu yang mendapatkan jaring pengaman sosial," katanya.

Namun, Ketua Umum PP Fatayat NU ini menuturkan sebenarnya dalam Program Jaring Pengaman Sosial sudah sangat jelas peruntukannya bukan sekadar untuk satu dua profesi saja. Dia mencontohkan Program Keluarga Harapan (PKH) kini telah diperluas kepesertaannya.

"Kalau ojol itu kan lebih banyak di kota-kota besar saja. Termasuk Kartu Prakerja, itu distribusinya juga harus adil. Saya ingin mengonfirmasi saja saya dengar, kalau benar ini sangat buruk sekali, bahwa cara seleksinya itu seperti diundi, komputerisasi. Berarti kan enggak ada kualifikasi mana yang berhak mendapatkan dan mana yang nggak, itu enggak bisa," katanya.

Menurutnya, pembagia Kartu Prakerja harus berdasarkan kualifikasi dan persebarannya pun harus merata. "Ini kan sistemnya online maka sebagian besar ya di kota-kota besar juga. Jadi harus ada persebaran yang proporsional tiap provinsi berapa. Intinya harus tepat sasaran. Pendataannya juga harus jelas," tuturnya.

Diakui Anggia, memang bukan perkara mudah untuk menangani persoalan ini. Apalagi, sistem data nasional juga masih belum cukup valid. Namun, pihaknya memiliki kewajiban untuk mengingatkan dan mengevaluasi kinerja pemerintah agar terwujud keadilan sosial.

"Jangan bilang, eh DPR tinggal ngomong, ya enggak. Memang tidak mudah, tapi tugas kita untuk saling mengingatkan, saling mengoreksi, mengevaluasi," tuturnya.
(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Berbagi Kebahagiaan...
Berbagi Kebahagiaan di Bulan Ramadan, Kitchenette Kunjungi Panti Tresna Werdha Budi Mulia 3
Kolaborasi dengan Forum...
Kolaborasi dengan Forum Pemred Charity, BSI Apresiasi Insan Media
Baznas-KSrelief Distribusikan...
Baznas-KSrelief Distribusikan 7.911 Paket Pangan Ramadan untuk 40 Kabupaten dan Kota
Peneliti Maarif Institute...
Peneliti Maarif Institute Jadi Doktor Administrasi Publik Pertama di UMJ
Mensos: Data Tunggal...
Mensos: Data Tunggal Sosial Ekonomi Kunci Penyaluran Bansos 2025
Antisipasi PPN 12% dan...
Antisipasi PPN 12% dan Pembatasan Subsidi, Pemerintah Tambah Bansos di 2025
Prabowo Tegaskan Pemberantasan...
Prabowo Tegaskan Pemberantasan Kemiskinan Jadi Program Prioritas Pemerintahannya
Positif Covid-19, Atalia...
Positif Covid-19, Atalia Minta Doa Supaya Ridwan Kamil Tak Tertular
KPK Sebut Bansos Presiden...
KPK Sebut Bansos Presiden yang Dikorupsi Sebanyak 6 Juta Paket
Rekomendasi
ASN di Jakarta Tiap...
ASN di Jakarta Tiap Rabu Wajib Naik Transportasi Umum secara Gratis
Hasil MotoGP Spanyol...
Hasil MotoGP Spanyol 2025: Alex Marquez Juara untuk Pertama Kalinya!
Review Weak Hero Class...
Review Weak Hero Class 2, Persahabatan, Trauma, dan Pertarungan di Lorong Sekolah
Berita Terkini
Ketua DPP Perindo: Kerja...
Ketua DPP Perindo: Kerja Keras dan Prestasi Jadi Kunci Peran Perempuan di Politik
1 menit yang lalu
Ledakan Dahsyat Guncang...
Ledakan Dahsyat Guncang Pelabuhan Iran, Kemlu Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban
15 menit yang lalu
Wamensesneg Ungkap Tujuan...
Wamensesneg Ungkap Tujuan Video Monolog Wapres Gibran: Supaya Tak Ada Lagi Informasi Bias
2 jam yang lalu
Mendagri Tito Buka Peluang...
Mendagri Tito Buka Peluang Revisi UU Ormas, DPR Terbuka: Kalau Urgen
3 jam yang lalu
PMRI Ajak Perantau Riau...
PMRI Ajak Perantau Riau Berkontribusi Membangun Bangsa
3 jam yang lalu
Inovasi AI Diyakini...
Inovasi AI Diyakini Bisa Bawa Dunia Teknologi Semakin Bermanfaat
4 jam yang lalu
Infografis
5 Manfaat Salat Tarawih...
5 Manfaat Salat Tarawih bagi Kesehatan yang Harus Diketahui
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved