Hati-hati Gelombang Kedua Covid-19
loading...
A
A
A
JAKARTA - Penambahan kasus positif Covid-19 di Negara-negara Eropa mengalami lonjakan tajam dalam beberapa hari terakhir. Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun meminta agar jajarannya meningkatkan kewaspadaan agar kondisi serupa tak terjadi di Indonesia.
Hingga hari ini Amerika Serikat tercatat sebagai Negara dengan jumlah dan tingkat penambahan kasus tertinggi di dunia. Posisi ini disusul India, Brasil, Rusia, Perancis, dan Spanyol. Rata-rata kasus positif di Negara-negara tersebut mencapai lebih dari satu juta per hari ini. Kondisi ini memaksa beberapa negara seperti Inggris terpaksa melakukan lockdown nasional untuk mencegah penyebaran wabah yang lebih parah. (Baca: Syafaat dan Siapa yang Berhak Mendapatkannya)
“Saya ingin menekankan sekali lagi hati-hati karena di Eropa sudah muncul gelombang kedua yang naiknya sangat drastis sekali. Jadi jangan sampai kita teledor, jangan kita kehilangan kewaspadaan sehingga kejadian itu terjadi di negara kita,” ujar Jokowi saat membuka sidang kabinet paripurna di Istana Negara, kemarin.
Dia mencontohkan beberapa negara di Eropa yang mengalami kenaikan kasus covid-19 secara drastis. Kondisi ini harus dijadikan peringatan agar semua pemangku kepentingan di tanah air bekerja lebih keras agar penyebaran Covid-19 bisa terkendali.
“Kita bisa lihat angka-angka beberapa apa negara Prancis melompatnya dari berapa ke berapa. Italy juga melompatnya, Inggris, Jerman, Spanyol ada kenaikan yang sangat drastis. Ini agar menjadi perhatian kita semuanya dan kehati-hatian kita semuanya,” ungkapanya.
Pada kesempatan itu dia juga meminta jajarannya agar mengatur dan menjaga keseimbangan titik kesimbangan antara penanganan kesehatan dengan pemulihan ekonomi. Keseimbangan ini penting agar dampak Covid-19 tidak kian membuat Indonesia kian terpuruk. “Ini yang saya kira sudah berpuluh-puluh kali saya sampaikan tetapi perlu sekali lagi saya tekankan,” ujarnya. (Baca juga: Ribuan Formasi CPNS Guru Kosong, Ini Langkah Kemendikud)
Selain itu dia juga mengatakan agar kasus aktif di Indonesia dapat terus ditekan. Meskipun memang saat ini kasus covid di Indonesia lebih rendah dari rata-rata dunia. “Kita memiliki kasus aktif sebesar 13,78%. Rata-rata dunia kasus aktifnya 25,22%. Ini yang terus harus ditekan sehingga angka 13,78%. Ini bisa kita perkecil lagi,” katanya.
Kemudian tingkat kesembuhan juga semakin baik. Dimana angka kesembuhan Indonesia sebesar 82,84%. Sementara rata-rata dunia 72%. “Angka kesembuhan juga lebih baik. Ini agar juga diperbaiki lagi,” ucapnya.
Dia mengakui bahwa yang masih tinggi adalah angka kematian akibat covid. Dia mengatakan kasus kematian di Indonesia masih lebih tinggi dari rata-rata dunia. “Itu kita masih di angka 3,38%. Rata-rata dunia berada di angka 2,5%. Ini yang patut utk menjadi perhatian kita semuanya,” katanya. (Baca juga: Usai Liburan, Kembali Bugar dengan Olahraga)
Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo mengatakan secara Global memang belum ada indikasi jika pandemic Covid-19 bakal segera berakhir. Saat ini kasus Covid-19 secara Global menyentuh angka 41 juta kasus. Bahkan di beberapa negara di dunia mengalami tiga kali gelombang Covid-19 salah satunya di Amerika. Dan saat ini beberapa negara di Eropa mengalami gelombang kedua.
“Perkembangan terakhir secara global banyak negara saat ini mengalami angka peningkatan kasus. Bahwa, Amerika telah mengalami tiga kali gelombang, yang ketiga sekarang. Dan di beberapa negara di Eropa mengalami gelombang kedua. Kasus secara Global telah mencapai lebih dari 41 juta kasus, yang wafat telah mencapai lebih dari 1,1 juta orang,” katanya dalam Rakornas KPI 2020: Penyiaran Dalam Penanggulangan Bencana Nasional Non Alam Covid-19, secara virtual, kemarin.
Lalu, bagaimana di Tanah Air? “Kita lihat di satu sisi angka Global mengalami peningkatan kasus aktif, tetapi di Tanah Air mengalami penurunan,” ungkap Doni. (Lihat videonya: Gubernur DKI Umumkan Kenaikan UMP 2021 di Tengah Pandemi)
Doni mengatakan bahwa penurunan kasus dari awal Oktober hingga awal November saat ini telah mengalami penurunan sebanyak 7,32%. “Dari awal Oktober sekitar 21,1% sekarang telah turun ke posisi 13,78%. Artinya telah mengalami penurunan sebanyak 7,32%. Jadi kasus aktif sekarang sekitar 56 ribu orang,” katanya.
Dia menegaskan bahwa ini merupakan suatu prestasi. Sekaligus dari perjuangan para dokter untuk menyembuhkan pasien Covid-19. “Suatu prestasi yang luar biasa menurut saya. Karena dokter kita semakin terampil, semakin terlatih dan pengetahuannya juga semakin baik ya,” kata Doni. (Dita Angga/Binti Mufarida)
Hingga hari ini Amerika Serikat tercatat sebagai Negara dengan jumlah dan tingkat penambahan kasus tertinggi di dunia. Posisi ini disusul India, Brasil, Rusia, Perancis, dan Spanyol. Rata-rata kasus positif di Negara-negara tersebut mencapai lebih dari satu juta per hari ini. Kondisi ini memaksa beberapa negara seperti Inggris terpaksa melakukan lockdown nasional untuk mencegah penyebaran wabah yang lebih parah. (Baca: Syafaat dan Siapa yang Berhak Mendapatkannya)
“Saya ingin menekankan sekali lagi hati-hati karena di Eropa sudah muncul gelombang kedua yang naiknya sangat drastis sekali. Jadi jangan sampai kita teledor, jangan kita kehilangan kewaspadaan sehingga kejadian itu terjadi di negara kita,” ujar Jokowi saat membuka sidang kabinet paripurna di Istana Negara, kemarin.
Dia mencontohkan beberapa negara di Eropa yang mengalami kenaikan kasus covid-19 secara drastis. Kondisi ini harus dijadikan peringatan agar semua pemangku kepentingan di tanah air bekerja lebih keras agar penyebaran Covid-19 bisa terkendali.
“Kita bisa lihat angka-angka beberapa apa negara Prancis melompatnya dari berapa ke berapa. Italy juga melompatnya, Inggris, Jerman, Spanyol ada kenaikan yang sangat drastis. Ini agar menjadi perhatian kita semuanya dan kehati-hatian kita semuanya,” ungkapanya.
Pada kesempatan itu dia juga meminta jajarannya agar mengatur dan menjaga keseimbangan titik kesimbangan antara penanganan kesehatan dengan pemulihan ekonomi. Keseimbangan ini penting agar dampak Covid-19 tidak kian membuat Indonesia kian terpuruk. “Ini yang saya kira sudah berpuluh-puluh kali saya sampaikan tetapi perlu sekali lagi saya tekankan,” ujarnya. (Baca juga: Ribuan Formasi CPNS Guru Kosong, Ini Langkah Kemendikud)
Selain itu dia juga mengatakan agar kasus aktif di Indonesia dapat terus ditekan. Meskipun memang saat ini kasus covid di Indonesia lebih rendah dari rata-rata dunia. “Kita memiliki kasus aktif sebesar 13,78%. Rata-rata dunia kasus aktifnya 25,22%. Ini yang terus harus ditekan sehingga angka 13,78%. Ini bisa kita perkecil lagi,” katanya.
Kemudian tingkat kesembuhan juga semakin baik. Dimana angka kesembuhan Indonesia sebesar 82,84%. Sementara rata-rata dunia 72%. “Angka kesembuhan juga lebih baik. Ini agar juga diperbaiki lagi,” ucapnya.
Dia mengakui bahwa yang masih tinggi adalah angka kematian akibat covid. Dia mengatakan kasus kematian di Indonesia masih lebih tinggi dari rata-rata dunia. “Itu kita masih di angka 3,38%. Rata-rata dunia berada di angka 2,5%. Ini yang patut utk menjadi perhatian kita semuanya,” katanya. (Baca juga: Usai Liburan, Kembali Bugar dengan Olahraga)
Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo mengatakan secara Global memang belum ada indikasi jika pandemic Covid-19 bakal segera berakhir. Saat ini kasus Covid-19 secara Global menyentuh angka 41 juta kasus. Bahkan di beberapa negara di dunia mengalami tiga kali gelombang Covid-19 salah satunya di Amerika. Dan saat ini beberapa negara di Eropa mengalami gelombang kedua.
“Perkembangan terakhir secara global banyak negara saat ini mengalami angka peningkatan kasus. Bahwa, Amerika telah mengalami tiga kali gelombang, yang ketiga sekarang. Dan di beberapa negara di Eropa mengalami gelombang kedua. Kasus secara Global telah mencapai lebih dari 41 juta kasus, yang wafat telah mencapai lebih dari 1,1 juta orang,” katanya dalam Rakornas KPI 2020: Penyiaran Dalam Penanggulangan Bencana Nasional Non Alam Covid-19, secara virtual, kemarin.
Lalu, bagaimana di Tanah Air? “Kita lihat di satu sisi angka Global mengalami peningkatan kasus aktif, tetapi di Tanah Air mengalami penurunan,” ungkap Doni. (Lihat videonya: Gubernur DKI Umumkan Kenaikan UMP 2021 di Tengah Pandemi)
Doni mengatakan bahwa penurunan kasus dari awal Oktober hingga awal November saat ini telah mengalami penurunan sebanyak 7,32%. “Dari awal Oktober sekitar 21,1% sekarang telah turun ke posisi 13,78%. Artinya telah mengalami penurunan sebanyak 7,32%. Jadi kasus aktif sekarang sekitar 56 ribu orang,” katanya.
Dia menegaskan bahwa ini merupakan suatu prestasi. Sekaligus dari perjuangan para dokter untuk menyembuhkan pasien Covid-19. “Suatu prestasi yang luar biasa menurut saya. Karena dokter kita semakin terampil, semakin terlatih dan pengetahuannya juga semakin baik ya,” kata Doni. (Dita Angga/Binti Mufarida)
(ysw)