Ini Tiga Agenda Utama Muktamar IX PPP di Makassar
loading...
A
A
A
JAKARTA - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) bakal menggelar Muktamar IX pada 18-21 Desember 2020 di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Ada tiga agenda dalam muktamar tersebut.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PPP Arsul Sani memaparkan tiga agenda utama penyelenggaraan Muktamar IX. Pertama, penyampaian laporan pertanggungjawaban DPP Periode 2016-2020. Kedua, pembahasan program kerja PPP ke depan termasuk pembaharuan visi misi, anggaran dasar, rekomendasi dan keputusan partai terkait posisi PPP lima tahun ke depan. "Ketiga, memilih ketua umum yang baru," ujar Arsul Sani saat Launching Muktamar IX PPP dengan tema 'Mempersatukan Umat Membangun Indonesia' di Kantor DPP PPP yang disiarkan secara virtual, Senin (2/11/2020).
Arsul Sani mengatakan, ada tiga komponen yang terdapat dalam logo Muktamar IX yakni lambang PPP, rumah Adat Toraja, dan Merah Putih. "Makna Rumah Adat Toraja karena Toraja adalah salah satu daerah yang juga melambangkan kebinekaan, inklusivitas masyarakat kita," tuturnya.
( ).
Menurut Wakil Ketua MPR ini, sebagian besar masyarakat Toraja adalah warga yang dari sisi agama nonmuslim. Pemilihan Rumah Adat Toraja dimaksudkan bahwa meski PPP adalah partai berbasis Islam, PPP adalah parpol yang inklusif. "Partai Islam yang memegang teguh empat konsensus bernegara, yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika," paparnya.
PPP , kata Arsul Sani, ingin menegaskan bahwa empat konsensus bernegara yang sudah disepakati bersama bagi PPP adalah final dan tidak bisa diubah-ubah atau diganti lagi.
Menurutnya, Muktamar adalah merupakan satu pijakan untuk melakukan manajemen perubahan. Diharapkan, ke depan PPP dapat melakukan perubahan-perubahan mendasar yang diperlukan, termasuk koreksi terhadap hal-hal yang oleh banyak kalangan di PPP sebagai hal-hal yang keliru, tidak pas, sehingga harus diperbaiki ke depan. "Forum Muktamar diharapkan bisa menjadi forum untuk memulai manajemen perubahan menyeluruh di PPP," tuturnya.
( ).
Karena pelaksanaan Muktamar dilakukan pada masa pandemi Covid-19, Arsul mengatakan bahwa pelaksanaan akan dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat.
Ketua OC Muktamar IX Amir Uskara mengatakan, pelaksanaan Muktamar IX akan dilaksanakan dengan protokol Covid-19 yang ketat. Seluruh peserta sebanyak 1.249 orang harus melakukan tes swab PCR. "Peserta harus bebas Covid-19 dengan membawa hasil tes PCR sehingga kita datang ke Makassar dalam kondisi steril," tuturnya.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PPP Arsul Sani memaparkan tiga agenda utama penyelenggaraan Muktamar IX. Pertama, penyampaian laporan pertanggungjawaban DPP Periode 2016-2020. Kedua, pembahasan program kerja PPP ke depan termasuk pembaharuan visi misi, anggaran dasar, rekomendasi dan keputusan partai terkait posisi PPP lima tahun ke depan. "Ketiga, memilih ketua umum yang baru," ujar Arsul Sani saat Launching Muktamar IX PPP dengan tema 'Mempersatukan Umat Membangun Indonesia' di Kantor DPP PPP yang disiarkan secara virtual, Senin (2/11/2020).
Arsul Sani mengatakan, ada tiga komponen yang terdapat dalam logo Muktamar IX yakni lambang PPP, rumah Adat Toraja, dan Merah Putih. "Makna Rumah Adat Toraja karena Toraja adalah salah satu daerah yang juga melambangkan kebinekaan, inklusivitas masyarakat kita," tuturnya.
( ).
Menurut Wakil Ketua MPR ini, sebagian besar masyarakat Toraja adalah warga yang dari sisi agama nonmuslim. Pemilihan Rumah Adat Toraja dimaksudkan bahwa meski PPP adalah partai berbasis Islam, PPP adalah parpol yang inklusif. "Partai Islam yang memegang teguh empat konsensus bernegara, yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika," paparnya.
PPP , kata Arsul Sani, ingin menegaskan bahwa empat konsensus bernegara yang sudah disepakati bersama bagi PPP adalah final dan tidak bisa diubah-ubah atau diganti lagi.
Menurutnya, Muktamar adalah merupakan satu pijakan untuk melakukan manajemen perubahan. Diharapkan, ke depan PPP dapat melakukan perubahan-perubahan mendasar yang diperlukan, termasuk koreksi terhadap hal-hal yang oleh banyak kalangan di PPP sebagai hal-hal yang keliru, tidak pas, sehingga harus diperbaiki ke depan. "Forum Muktamar diharapkan bisa menjadi forum untuk memulai manajemen perubahan menyeluruh di PPP," tuturnya.
( ).
Karena pelaksanaan Muktamar dilakukan pada masa pandemi Covid-19, Arsul mengatakan bahwa pelaksanaan akan dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat.
Ketua OC Muktamar IX Amir Uskara mengatakan, pelaksanaan Muktamar IX akan dilaksanakan dengan protokol Covid-19 yang ketat. Seluruh peserta sebanyak 1.249 orang harus melakukan tes swab PCR. "Peserta harus bebas Covid-19 dengan membawa hasil tes PCR sehingga kita datang ke Makassar dalam kondisi steril," tuturnya.
(zik)