Dikenal Vokal, Pendeta Yeremia Diduga Sudah Menjadi Target

Senin, 02 November 2020 - 14:25 WIB
loading...
Dikenal Vokal, Pendeta...
Komnas HAM mengungkap Pendeta Yeremia Zanambani dikenal vokal dan diduga telah lama menjadi target. Foto/ist
A A A
JAKARTA - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia ( Komnas HAM ) menduga Pendeta Yeremia Zanambani mengalami tindakan kekerasan sebelum meninggal. Para pelaku diduga melakukan itu untuk meminta keterangan dan pengakuan dari korban mengenai senjata TNI yang hilang dan keberadaan Organisasi Papua Merdeka ( OPM ).

Komisioner Komnas HAM M. Choirul Anam mengatakan luka pada lengan kiri bagian dalam memiliki diameter 5-7 centimeter (CM)dengan panjang 10 CM. Luka itu merupakan diduga berasal dari tembakan yang dilepaskan dalam jarak kurang dari satu meter (M).

“Meski demikian, tim berkeyakinan luka tersebut juga dimungkinkan akibat adanya kekerasan senjata tajam lainnya. sebab, ujung lukanya simetris,” ujarnya dalam konferensi pers daring, Senin (1/11/2020).

(Baca: Komnas HAM Ungkap Pendeta Yeremia Dicap TNI sebagai Musuh)

Selain itu, Komnas HAM menduga ada tindakan lain berupa intravital pada leher. Ada luka di bagian belakang leher yang berbentuk bulat. Korban diduga dipaksa berlutut untuk mempermudah eksekusi.

Komnas HAM menduga sempat ada kontak kontak fisik antara korban dengan pelaku. “Korban mengalami kekerasan lain berupa jeratan, baik menggunakan tangan ataupun tali, untuk memaksakan korban berlutut. Itu dibuktikan dengan jejak abu tungku yang terlihat pada lutut kanan korban,” papar Anam.

(Baca: Enam Catatan Komnas HAM untuk Satu Tahun Jokowi-Ma’ruf Amin )

Dia menjelaskan Pendeta Yeremia diduga sudah menjadi target atau dicari oleh terduga pelaku. Indikasinya, anggota TNI Koramil Hitadipa Alpius Hasim Madi yang menyebut Yeremia sebagai musuh.

Pendeta Yeremia dikenal cukup vokal dalam menanyakan keberadaan dua orang keluarganya yang hilang kepada TNI. “Jadi ada dua anggota suku dibawa tentara, sampai sekarang belum keberadaannya. Kalau meninggal di mana makamnya, kalau hidup di mana posisinya,” pungkas Anam.

(muh)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1832 seconds (0.1#10.140)