Megawati 'Sentil' Anak Muda yang Hobi Demo dan Rusak Fasum

Rabu, 28 Oktober 2020 - 22:09 WIB
loading...
Megawati Sentil Anak...
Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesi Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menyoroti fenomena aksi demonstrasi yang belakangan sangat marak.

Megawati mengakui aturan hukum membolehkan demonstrasi. Pasca Reformasi 1998 setelah runtuhnya Orde Baru, Indonesia masuk ke dalam alam demokrasi. Namun, Megawati menegaskan bahwa demonstrasi bukan berarti boleh melakukan aksi perusakan fasilitas umum (fasum).

"Kurang apa saya bilang kepada mereka yang mau demo-demo, ngapain sih kamu demo-demo? Kalau tak cocok, pergi ke DPR. Di sana ada yang namanya rapat dengar pendapat. Itu terbuka bagi aspirasi," kata Megawati saat Peresmian 13 Kantor PDIP dan Patung Bung Karno sekaligus Peringatan Sumpah Pemuda secara virtual, Rabu (28/10/2020).

"Masya Allah, susah-susah bikin halte-halte Transjakarta, enak aja dibakar, emangnya duit lo? Ditangkap tak mau, gimana ya. Aku sih pikir lucu banget nih Republik Indonesia sekarang," lanjutnya. (Baca: Ganjar Ungguli Prabowo dan Anies, Puan-Muhaimin Urutan Buncit)

Megawati lalu bertanya kepada Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat, mantan gubernur DKI Jakarta yang duduk di sebelahnya soal biaya untuk membangun sebuah halte. Djarot menjawab biayanya sekitar Rp3 miliar.

Mengetahui itu, Megawati mengatakan biayanya saat ini kemungkinan lebih besar karena pengaruh inflasi. "Kalau ibu-ibu, patokannya harga emas gitu. Mana mungkin lagi sekarang kalau mau diperbaiki itu Rp3 miliar cukup? Coba bayangkan. Itu rakyat siapa ya? Itu yang namanya anak-anak muda, saya ngomong gini itu dalam Sumpah Pemuda lho," tutur Megawati.

Dia lantas membandingkan dengan para pemuda di era kemerdekaan yang hidup di tengah tekanan penjajahan karena belum merdeka, namun justru berani membuat gerakan hingga muncul Sumpah Pemuda. "Ayo kalau kalian hari ini bisa bikin sumpah kayak begitu. Saya suka terkagum-kagum kok. Waduh pikirannya zaman dulu lho, sampai boleh bersatu bikin sumpah. Eh zaman penjajahan, mereka ditangkep lah. Nah sekarang ini sudah merdeka, dirusak sendiri. Gimana ya?" ungkapnya kesal. (Baca: Elektabilitas Ganjar Pranowo Tinggi Malah Bikin Pusing PDIP)

Megawati mengaku tidak mempermasalahkan pihak-pihak yang ingin maju sebagai calon presiden mendatang. "Kalau banyak yang mau jadi presiden, silakan. Itu adalah hakmu. Tetapi ingat kamu hidup di sebuah negara yang namanya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sabar saja lah, ntar juga datang 2024, kita tanding lagi. Coba bayangkan sampai saya mikir mau jadi apa ini orang Indonesia, sudah lupa yang namanya sejarah," pungkasnya.

(dam)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1484 seconds (0.1#10.140)