Lawan Corona lewat Sikap Disiplin Ikuti Aturan dan Protokol Kesehatan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Suasana Ramadhan tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Saat ini Indonesia sedang dilanda pandemi virus Corona (Covid).
Masyarakat yang sedang menjalani ibadah puasa diminta tetap menjaga kewaspadaan terhadap penularan virus tersebut. Meskipun tidak perlu panik, tapi jangan pula menganggap remeh penyebaran Corona.
Selama berpuasa, masyarakat harus tetap disiplin dan bersama-sama melawan virus tersebut. Itu dilakukan demi memutus mata rantai penyebarannya.
Oleh karena itu, protokol kesehatan dalam bekerja dari rumah, harus senantiasa selalu diperhatikan. “Kami meminta masyarakat tetap mengikuti dan manaati imbauan pemerintah serta fatwa dan taushiyah dari MUI untuk tetap berada dan bekerja dari rumah,” tutur Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangkaraya, Khairil Anwar, di Palangka Raya, Kamis 7 Mei 2020.
Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kalimantan Tengah ini meyampaikan agar masyarakat yang berada di zona merah menghindari salat berjamaah di masjid dengan tetap melakukan salat di rumah untuk sementara waktu bersama keluarganya.
“Di kawasan zona merah, sebaiknya salat Jumat di masjid bisa diganti dengan salat Zuhur di rumah. Begitu pula salat Tarawih dan tadarus Alquran, buka puasa bersama, dan salat Idul Fitri untuk sementara dilaksanakan di rumah saja. Yakinlah bahwa sepanjang kita disiplin dan penuh kebersamaan mentaati perintah ulil amri (pemerintah dan ulama), pencegahan Corona akan cepat berhasil,” tuturnya.
Meskipun dalam masa pandemi, Khairili mengimbau umat Islam senantiasa ikhlas, bersyukur dan bersabar dalam menjalani ibadah puasa di bulan Ramadhan ini.
“Ikhlas menjalani ibadah puasa di tengah pademi Covid-19 karena musibah ini sejatinya datangnya dari Allah SWT. Syukur terhadap nikmat yang diberikan kepada kita, seperti nikmat kesehatan dalam beribadah selama ini. Sabar terhadap musibah Corona yang melanda umat manusia dan bangsa Indonesia. Yakinlah bahwa musibah ini adalah ujian bagi kita orang yang beriman,” tuturnya
Menurut dia, kebersamaan dan gotong royong juga dapat diwujudkan untuk bersama-sama menghadapi pandemi dengan berbagi dan menolong sesama.
“Orang yang kaya membantu dengan kekayaannya. Orang berilmu, cerdik cendekia membantu dengan ilmunya. Ulama membantu dengan nasihat dan ceramahnya yang menyejukkan. Dokter dan para medis membantu dengan ilmu medisnya. Orang yang sehat membantu membentuk sukarelawan dan membantu dengan tenaganya,” tutur Ketua Umum Badan Pengelola dan Imam Masjid Raya Darussalam (Islamic Center) Palangka Raya ini.
Masyarakat yang sedang menjalani ibadah puasa diminta tetap menjaga kewaspadaan terhadap penularan virus tersebut. Meskipun tidak perlu panik, tapi jangan pula menganggap remeh penyebaran Corona.
Selama berpuasa, masyarakat harus tetap disiplin dan bersama-sama melawan virus tersebut. Itu dilakukan demi memutus mata rantai penyebarannya.
Oleh karena itu, protokol kesehatan dalam bekerja dari rumah, harus senantiasa selalu diperhatikan. “Kami meminta masyarakat tetap mengikuti dan manaati imbauan pemerintah serta fatwa dan taushiyah dari MUI untuk tetap berada dan bekerja dari rumah,” tutur Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangkaraya, Khairil Anwar, di Palangka Raya, Kamis 7 Mei 2020.
Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kalimantan Tengah ini meyampaikan agar masyarakat yang berada di zona merah menghindari salat berjamaah di masjid dengan tetap melakukan salat di rumah untuk sementara waktu bersama keluarganya.
“Di kawasan zona merah, sebaiknya salat Jumat di masjid bisa diganti dengan salat Zuhur di rumah. Begitu pula salat Tarawih dan tadarus Alquran, buka puasa bersama, dan salat Idul Fitri untuk sementara dilaksanakan di rumah saja. Yakinlah bahwa sepanjang kita disiplin dan penuh kebersamaan mentaati perintah ulil amri (pemerintah dan ulama), pencegahan Corona akan cepat berhasil,” tuturnya.
Meskipun dalam masa pandemi, Khairili mengimbau umat Islam senantiasa ikhlas, bersyukur dan bersabar dalam menjalani ibadah puasa di bulan Ramadhan ini.
“Ikhlas menjalani ibadah puasa di tengah pademi Covid-19 karena musibah ini sejatinya datangnya dari Allah SWT. Syukur terhadap nikmat yang diberikan kepada kita, seperti nikmat kesehatan dalam beribadah selama ini. Sabar terhadap musibah Corona yang melanda umat manusia dan bangsa Indonesia. Yakinlah bahwa musibah ini adalah ujian bagi kita orang yang beriman,” tuturnya
Menurut dia, kebersamaan dan gotong royong juga dapat diwujudkan untuk bersama-sama menghadapi pandemi dengan berbagi dan menolong sesama.
“Orang yang kaya membantu dengan kekayaannya. Orang berilmu, cerdik cendekia membantu dengan ilmunya. Ulama membantu dengan nasihat dan ceramahnya yang menyejukkan. Dokter dan para medis membantu dengan ilmu medisnya. Orang yang sehat membantu membentuk sukarelawan dan membantu dengan tenaganya,” tutur Ketua Umum Badan Pengelola dan Imam Masjid Raya Darussalam (Islamic Center) Palangka Raya ini.