Partai Perindo Minta Pemerintah Jaga Stabilitas Harga Pangan Jelang Ramadan
loading...
![Partai Perindo Minta...](https://pict.sindonews.net/webp/732/pena/news/2023/03/18/12/1050403/jelang-ramadan-partai-perindo-minta-pemerintah-jaga-stabilitas-harga-pangan-jwa.webp)
Ketua DPP Partai Perindo Bidang Sosial dan Kesejahteraan Rakyat Yerry Tawalujan meminta pemerintah menjaga stabilitas harga pangan jelang Ramadan. Foto/SINDOnews
A
A
A
JAKARTA - Kenaikan harga pangan di pasar kerap terjadi menjelang Ramadan. Untuk menjaga stabilitas harga pangan, Partai Persatuan Indonesia ( Perindo ) meminta pemerintah melalui instansi terkait untuk memantau pergerakan harga pasar.
“Meminta Bapanas (Badan Pangan Nasional), DPR, dan pemerintah untuk benar-benar serius turun ke lapangan melihat langsung di pasar-pasar bagaimana pergerakan harga dari hari ke hari, sehingga itu langsung ada langkah-langkah terukur untuk mengendalikan harga,” kata Ketua DPP Partai Perindo Bidang Sosial dan Kesejahteraan Rakyat Yerry Tawalujan dalam diskusi secara virtual, Sabtu (18/3/2023).
Menurut Yerry, Pemerintah harus melakukan langkah-langkah preventif dalam menangani harga pangan di pasar menjelang Ramadan. Menurutnya, pemerintah jangan melakukan tindakan setelah adanya lonjakan harga pangan di pasar.
“Sebelum nanti harga bergerak di atas 10%, kita kan sudah tahu trennya kalau sudah bergerak 6%, 7% nah ini pasti akan mendekati 10%. Ini pasti akan lewat 10%. Langsung dihentikan dengan operasi pasar,” ujarnya.
“Meminta Bapanas (Badan Pangan Nasional), DPR, dan pemerintah untuk benar-benar serius turun ke lapangan melihat langsung di pasar-pasar bagaimana pergerakan harga dari hari ke hari, sehingga itu langsung ada langkah-langkah terukur untuk mengendalikan harga,” kata Ketua DPP Partai Perindo Bidang Sosial dan Kesejahteraan Rakyat Yerry Tawalujan dalam diskusi secara virtual, Sabtu (18/3/2023).
Menurut Yerry, Pemerintah harus melakukan langkah-langkah preventif dalam menangani harga pangan di pasar menjelang Ramadan. Menurutnya, pemerintah jangan melakukan tindakan setelah adanya lonjakan harga pangan di pasar.
“Sebelum nanti harga bergerak di atas 10%, kita kan sudah tahu trennya kalau sudah bergerak 6%, 7% nah ini pasti akan mendekati 10%. Ini pasti akan lewat 10%. Langsung dihentikan dengan operasi pasar,” ujarnya.
(cip)