Pasien COVID-19 Disarankan Konsumsi Protein dan Energi Lebih Tinggi

Kamis, 07 Mei 2020 - 20:07 WIB
loading...
Pasien COVID-19 Disarankan...
Pasien dalam pengawasan (PDP) diwajibkan mengkonsumsi makan berprotein dan kalori tinggi. Hal itu bertujuan untuk meningkatkan imunitas tubuh. Foto/SINDOphoto
A A A
JAKARTA - Pasien dalam pengawasan (PDP) diwajibkan mengkonsumsi makan berprotein dan kalori tinggi. Hal itu bertujuan untuk meningkatkan imunitas tubuh.

Pengurus Dewan Pusat Perwakilan Persatuan Ahli Gizi (DPP Persagi), Triyani Kresnawan mengatakan mereka mendapatkan asupan gizi dengan rekomendasi tertentu selama menjalani perawatan di rumah sakit. Protein untuk pasien-pasien yang terinfeksi COVID-19 itu memang lebih tinggi daripada kebutuhan orang normal.

“Karena protein ini salah satunya berguna untuk meningkatkan dan mengoptimalkan imunitas tubuh. Juga menggantu jaringan-jaringan yang rusak dan menguatkan otot-otot supaya tidak terjadi malnutrisi,” ujarnya dalam konferensi pers di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Kamis (7/5/2020).

Triyani menjelaskan jika pasien mengalami panas atau demam dengan suhu di atas 37 derajat celcius itu membutuhkan tambahan energi 13% dari normal. Ia menceritakan pasien di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet itu diharuskan diet. Mereka yang masih sadar diberikan makanan yang mengandung protein tinggi.

Sementara yang dalam keadaan kritis, asupan gizinya berbeda lagi. Triyani mengajak masyarakat umum yang masih sehat dan orang dalam pemantauan (ODP) untuk mengkonsumsi makanan bergizi. Mereka, katanya, tetap membutuhkan zat gizi makro, seperti protein, karbohidrat, lemak, sayur, dan buah-buahan.

“Konsumsi makanan bergizi sangat penting dalam membentuk sistem kekebalan tubuh yang kuat. Sumber karbohidrat lain, seperti nasi dan jagung. Sumber protein, antara lain, daging, ayam, telur, tahu, tempe, dan kacang hijau,” tuturnya.

Triyani mengimbau masyarakat Indonesia untuk mengkonsumsi sayur dan buah. Contoh menu sarapan pagi adalah nasi putih, telur mata sapi, dan stop wortel. Penambahan energi dan protein perlakuannya tetap seperti biasa. Misal, menu terdiri dari nasi, sayur, buah, dan ikan 50 gram.

“Konsumsi ikan ditambah menjadi 100 gram agar asupan protein bertambah. Kemudian, energi yang tambahan sebanyak 13 persen bisa diperoleh dari nasi atau sumber karbohidrat lain,” pungkasnya.
(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0978 seconds (0.1#10.140)