Minimalisir Banjir di Samarinda, Ditjen SDA Revitalisasi Bendungan Lempake

Jum'at, 23 Oktober 2020 - 15:12 WIB
loading...
Minimalisir Banjir di...
Minimalisir Banjir di Samarinda, Ditjen SDA Revitalisasi Bendungan Lempake
A A A
Ditjen SDA melalui BWS Kalimantan III menyiapkan solusi jangka panjang yang disusun ke dalam Masterplan Pengendalian Banjir Kota Samarinda. Program tersebut dibagi ke beberapa segmen yang disesuaikan dengan kondisi wilayahnya.

Salah satunya, pada bagian hulu diperbanyak kolam retensi yang berguna untuk menampung air hujan sebelum dialirkan ke Sungai Karangmumus yang berakhir ke Sungai Mahakam. Selain itu, melakukan revitalisasi terhadap Bendungan Lempake, juga menaturalisasi sungai di kawasan Bayur.

Di beberapa segmen lainnya, akan dibangun tanggul untuk meminimalisir dampak banjir, revitalisasi rawa, pembuatan sistem polder dan pompa pada beberapa perumahan yang berpotensi terkena dampak banjir, juga memperbanyak kolam retensi sebagai tampungan air.

Terkait hal ini BWS Kalimantan III bekerja sama dengan Pemerintah Kota Samarinda untuk pembebasan lahan agar program Masterplan Pengendalian Banjir Kota Samarinda tersebut bisa terlaksana dengan baik.

Seperti kita ketahui, banjir yang melanda Samarinda pada tahun 2019 lalu, terjadi akibat curah hujan yang tinggi dengan durasi hujan lebih dari 8 jam. Dampaknya, banyak wilayah yang digenangi air setinggi 50-150 cm. Bencana ini mengakibatkan banyak kegiatan yang lumpuh, juga kerugian yang menimpa warganya.

Oleh karena itu, dengan langkah-langkah tersebut banjir dapat diminimalisir baik dampak maupun kejadiannya. Mengingat banjir merupakan salah satu bencana yang tidak bisa dihilangkan sama sekali, hanya bisa diminimalisir saja.

Sejumlah hal yang menyebabkan banjir, diantaranya curah hujan yang tinggi. Dan Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki curah hujan yang tinggi.

Banjir juga disebabkan oleh aktivitas yang dilakukan oleh manusia. Dimana seiring berkembangnya pembangunan, jumlah penduduk di Indonesia semakin banyak pun demikian dengan aktivitas yang dilakukan oleh manusia.

Daya serap tanah yang terus berkurang akibat aktivitas manusia, menyebabkan tidak maksimalnya penyerapan air hujan ke tanah. Selain itu banjir bisa disebabkan oleh bagian hulu sungai sudah semakin gundul akibat penebangan pohon sembarangan.

Meningkatnya pertumbuhan penduduk juga meningkatkan kebutuhan rumah hunian atau sejumlah gedung. Akibatnya drainase semakin berkurang. Selain itu, hunian di bantaran sungai yang semakin marak, menyebabkan daerah-daerah yang dulunya menjadi tempat untuk air bisa meresap sebelum mengalir ke laut menjadi kurang yang akhirnya menyebabkan banjir di berbagai daerah, salah satunya Samarinda.
(atk)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Operasi Modifikasi Cuaca...
Operasi Modifikasi Cuaca Diperpanjang, 22 Ton Garam Telah Ditabur di Langit Jawa Barat
Prabowo Minta Sekolah...
Prabowo Minta Sekolah hingga Fasilitas Publik Terdampak Banjir Bekasi Segera Diperbaiki
Partai Perindo Salurkan...
Partai Perindo Salurkan Bantuan, Korban Banjir Bekasi: Sangat Membantu
Partai Perindo Bantu...
Partai Perindo Bantu Korban Banjir Bekasi, Salurkan 8.000 Liter Air Bersih
Bagana Ansor Evakuasi...
Bagana Ansor Evakuasi Korban Banjir Jabodetabek hingga Pasok Logistik
Tak Hanya di Awal Puasa,...
Tak Hanya di Awal Puasa, Cuaca Ekstrem Juga Berpotensi Terjadi saat Lebaran
Jantung Nasional Dikepung...
Jantung Nasional Dikepung Banjir, Menko PMK: Jangan Sampai Merembet ke Masalah Politik
Banjir Rob Terjang Pesisir...
Banjir Rob Terjang Pesisir hingga 7 Februari 2025, Ini Daftar Wilayah Terdampak
19 Persen Wilayah Indonesia...
19 Persen Wilayah Indonesia Masuk Puncak Musim Hujan, Banjir Mengancam
Rekomendasi
Jadwal Imsak dan Buka...
Jadwal Imsak dan Buka Puasa Jakarta, Ahad 16 Maret 2025/16 Ramadan 1446 H
IAI Gelar Sosialisasi...
IAI Gelar Sosialisasi Penyelenggaraan Sayembara Arsitektur
6 Alasan Pasukan Ukraina...
6 Alasan Pasukan Ukraina yang Menduduki Kursk Jadi Penghalang Gencatan Senjata
Berita Terkini
62 Brigjen Pol Dimutasi...
62 Brigjen Pol Dimutasi Kapolri di Maret 2025, Ini Daftar Namanya
1 jam yang lalu
Pilih Hotel Mewah Bintang...
Pilih Hotel Mewah Bintang 5 untuk Bahas RUU TNI, Sekjen DPR: Available dan Terjangkau!
3 jam yang lalu
Ditjenpas Sebut 7 Tahanan...
Ditjenpas Sebut 7 Tahanan Lapas Kutacane yang Kabur Belum Kembali
6 jam yang lalu
Soroti Penempatan Perwira...
Soroti Penempatan Perwira Polri di Lembaga Sipil, MPSI: Berpotensi Ancam Netralitas
6 jam yang lalu
Komisi I DPR: Revisi...
Komisi I DPR: Revisi UU TNI Tegaskan Supremasi Sipil dan Cegah Dwifungsi
7 jam yang lalu
KCIC Siapkan 808.000...
KCIC Siapkan 808.000 Tempat Duduk Angkutan Lebaran 2025
7 jam yang lalu
Infografis
5 Anggota NATO Terlemah...
5 Anggota NATO Terlemah di 2025, Ada Negara Paling Aman di Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved