Dirjen Otda: Pilkada Jadi Orkestrasi untuk Perlawanan Covid-19

Kamis, 22 Oktober 2020 - 20:13 WIB
loading...
Dirjen Otda: Pilkada...
Direktur Jenderal Otonomi Daerah (Dirjen Otda) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Akmal Malik. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Direktur Jenderal Otonomi Daerah (Dirjen Otda) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Akmal Malik mengatakan, momentum Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak Tahun 2020 menjadi sebuah orkestrasi yang kuat untuk menggalang kekuatan pemerintah pusat, pemerintah daerah agar bersama-sama melawan pandemi Covid-19.

Hal itu disampaikan Akmal seusai acara Webinar Sinkronisasi Peraturan Perundang-Undangan Bidang Otonomi Daerah” di Kantor Kemendagri, Jakarta pada Kamis, (22/10/2020).

“Dalam perspektif kami Pilkada ini menjadi sebuah orkestrasi yang kuat untuk menggalang pemerintah pusat, pemerintah daerah ataupun Kabupaten/Kota untuk bersama-sama melawan pandemi Covid-19, tetapi dengan protokol kesehatan,” tutur Akmal.

Pandemi Covid-19, lanjut Akmal, bukan hanya persoalan kesehatan, tetapi juga menimbulkan persoalan lainnya, seperti masalah sosial dan ekonomi. Itulah kenapa Kemendagri mendorong semua pihak mengusung tema tunggal selama masa kampanye, yakni bagaimana peran kepala daerah dalam menangani Covid-19 dan dampak sosial-ekonominya.

“Di sinilah kami mengajak semua paslon ataupun nanti yang akan memenangkan kontestasi Pilkada ini untuk mengusung 1 narasi tunggal, kita melawan covid beserta dampak sosial-ekonominya dengan mengedepankan protokol kesehatan dan bergerak bersama-sama, bersinergi, kebersamaan, sehingga kita bisa keluar dari pandemi ini beserta dampak-dampaknya,” kata Akmal dalam keterangan tertulisnya. (Baca juga: Pandemi Covid-19 Memberi Penanda bahwa Zaman Tengah Bergerak )

Akmal menambahkan, dalam kondisi pandemi para kandidat perlu menyampaikan apa yang akan mereka lakukan untuk mengatasi persoalan ini.

Mereka mesti memaparkan tentang bagaimana cara membawa masyarakat keluar dari persoalan pandemi ini beserta dampak sosial-ekonominya ini. Hal ini berbeda dengan Pilkada sebelumnya dalam kondisi normal. Kala itu kandidat bisa berjanji yang hebat-hebat.

“Tetapi sekarang tidak ada. Pilihan kita cuma satu mengatasi pandemi bersama dampak sosial ekonominya. Itulah kenapa mereka butuh partisipasi masyarakat. Pilkada inilah esensinya. Untuk membuat Pilkada yang berkualitas dan Pilkada yang bisa membantu mengedukasi masyarakat untuk memilih pemimpin yang bisa mengeluarkan kita dari krisis ini. Itulah kualitas demokrasi yang kita bangun,” tuturnya. (Baca juga: TKI Meninggal di Malaysia, Keluarga Diminta Siapkan Uang)
(dam)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1103 seconds (0.1#10.140)