Gubernur Lemhannas Sebut Pandemi Covid-19 Pengaruhi Lanskap Geopolitik di Dunia

Rabu, 21 Oktober 2020 - 11:39 WIB
loading...
Gubernur Lemhannas Sebut Pandemi Covid-19 Pengaruhi Lanskap Geopolitik di Dunia
Gubernur Lembaga Ketahanan Negara (Lemhannas) Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo dalam jumpa pers yang digelar di MNC Conference Hall, iNews Tower, Kebon Sirih, Jakarta, Rabu (21/10/2020). Foto/iNews.id/Felldy Utama
A A A
JAKARTA - Gubernur Lembaga Ketahanan Negara (Lemhannas) Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo menyebutkan bahwa dalam konteks hubungan antarnegara, ternyata pandemi Covid-19 telah memengaruhi lanskap geopolitik dalam banyak hal, dan keamanan adalah salah satu yang paling utama.

Menurut dia, disrupsi yang terjadi di seluruh dunia saat ini dapat mengarah pada pembentukan kembali terhadap politik kekuasaan, termasuk pertahanan dan keamanan. Hal itu diungkapkan dalam acara Jakarta Geopolitical Forum IV Tahun 2020 yang dilaksanakan Lemhannas RI.

Acara ini merupakan forum intelektual bagi para akademisi, praktisi, dan pemimpin dunia. Para ahli berbagi ide-ide untuk menciptakan tatanan dunia yang aman, sejahtera dan beradab. Ada dua subtema dalam forum tersebut, yaitu 'Implikasi Strategis Covid-19 terhadap Geopolitik' dan 'Implikasi Kebijakan Covid-19 dalam Konteks Ketahanan Nasional'.

"Topik-topik tersebut diangkat dengan memperhatikan bahwa pandemi Covid-19 telah menghasilkan efek berlapis untuk lingkungan geopolitik serta keamanan global dan regional," kata Agus Widjojo dalam jumpa pers yang digelar di MNC Conference Hall, iNews Tower, Kebon Sirih, Jakarta, Rabu (21/10/2020).

( ).

Menurut dia, kondisi ini juga telah memperkuat persaingan kekuatan besar yang ada di seluruh Indo Pasifik dan dapat meningkatkan ketegangan atas masalah perbatasan yang diperebutkan di Laut China Selatan.

Akan tetapi, di tengah pandemi, negara-negara besar seperti Amerika Serikat dan China sepertinya tidak cemas dengan risiko cepatnya penyebaran penyakit menular ini yang di wilayah tertentu sudah mencapai tingkat berbahaya.

( ).

"AS dan China dianggap tetap fokus pada kepentingan mereka sendiri untuk memajukan pengaruh mereka dan bertujuan untuk dominasi strategis, khususnya di kawasan Tenggara. Pada masa Covid-19, kompleksitas dan ketidakpastian akan muncul sehingga sulit untuk memprediksi risiko dan peluang serta menemukan solusinya," ujar dia.
(zik)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2171 seconds (0.1#10.140)