Doni Monardo Sebut Aman, Iman, dan Imun Jadi Kunci Selamat dari Covid-19
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan Covid-19 merupakan virus yang tidak kelihatan tetapi dapat dirasakan dampaknya. Bahkan, korban jiwa secara global telah mencapai lebih dari 1 juta orang. Sementara yang terdampak atau yang terpapar Covid-19 telah mencapai lebih dari 37 juta orang di seluruh dunia.
Lalu, di Tanah Air yang sudah terpapar virus ini telah mencapai lebih dari 350.000 orang. Sedangkan yang wafat sudah lebih dari 12.000 orang. “Sebuah angka yang sangat besar sekali. Walaupun angka kesembuhan itu mengalami peningkatan udah ada sekitar kurang dari 275.000 warga negara kita yang telah sembuh dari bahaya Covid ini,” ungkap Doni dalam diskusi Sosialisasi Iman, Aman dan Imun Hadapi Covid-19 secara virtual di Media Center Satgas Covid-19, Graha BNPB, Jakarta, Jumat (16/10/2020). (Baca juga: Update Corona: Positif 353.461 Orang, 277.544 Sembuh & 12.347 Meninggal)
Doni pun mengatakan ada tiga kunci agar selamat dari Covid-19. “Supaya kita aman, kita patuh pada protokol kesehatan. Apa itu? Yaitu memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, serta cuci tangan sesering mungkin dengan menggunakan sabun dan air mengalir. Atau kalau tidak ada tempat cuci tangan yang layak bisa menggunakan hand sanitizer,” katanya. (Baca juga: Sebelum Ada Vaksin Covid-19, Pemerintah Disarankan Suntikkan Vaksin Influenza)
Namun, Doni mengatakan mematuhi protokol kesehatan saja belum cukup. Harus dilengkapi dengan iman. “Tetapi itu saja belum cukup harus dilengkapi dengan meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah Subhanahu Wa Ta'Ala kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Kita harus bersabar, kita bersabar menghadapi musibah ini. Dengan bersabar diharapkan kita bisa mengendalikan diri,” katanya. (Baca juga: Yuk, Cuci Tangan Pakai Sabun)
Doni mengatakan perjuangan dengan patuh protokol kesehatan belumlah sebanding dengan perjuangan, pengorbanan dan penderitaan para dokter yang merawat pasien di rumah sakit untuk melayani pasien apakah itu pasien Covid dan non Covid. “Karena ternyata tidak sedikit dokter umum yang juga akhirnya wafat karena melayani pasien yang bukan pasien Covid ternyata tanpa diketahui pasien tersebut adalah OTG orang tanpa gejala. Yang mana orang tanpa gejala pun dapat menulari orang lain termasuk para dokter,” ungkap Doni.
Terakhir yakni meningkatkan imunitas tubuh agar tidak terpapar Covid-19. “Kemudian terkait dengan masalah tersebut di samping tadi saya katakan harus memproteksi diri kita supaya aman dan juga meningkatkan keimanan. Maka kita pun harus meningkatkan imunitas tubuh kita dengan cara olahraga yang teratur, istirahat yang yang cukup tidak boleh begadang, kemudian juga harus memakan makanan yang bervitamin, tidak boleh panik, dan hati pun harus gembira,” kata Doni.
“Nah, manakala metode kewajiban kita untuk menjaga keamanan dengan mematuhi protokol kesehatan juga wajib meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala serta wajib meningkatkan imunitas tubuh kita, maka kita semuanya Insya Allah akan terhindar dari musibah Covid ini,” jelas Doni.
Lalu, di Tanah Air yang sudah terpapar virus ini telah mencapai lebih dari 350.000 orang. Sedangkan yang wafat sudah lebih dari 12.000 orang. “Sebuah angka yang sangat besar sekali. Walaupun angka kesembuhan itu mengalami peningkatan udah ada sekitar kurang dari 275.000 warga negara kita yang telah sembuh dari bahaya Covid ini,” ungkap Doni dalam diskusi Sosialisasi Iman, Aman dan Imun Hadapi Covid-19 secara virtual di Media Center Satgas Covid-19, Graha BNPB, Jakarta, Jumat (16/10/2020). (Baca juga: Update Corona: Positif 353.461 Orang, 277.544 Sembuh & 12.347 Meninggal)
Doni pun mengatakan ada tiga kunci agar selamat dari Covid-19. “Supaya kita aman, kita patuh pada protokol kesehatan. Apa itu? Yaitu memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, serta cuci tangan sesering mungkin dengan menggunakan sabun dan air mengalir. Atau kalau tidak ada tempat cuci tangan yang layak bisa menggunakan hand sanitizer,” katanya. (Baca juga: Sebelum Ada Vaksin Covid-19, Pemerintah Disarankan Suntikkan Vaksin Influenza)
Namun, Doni mengatakan mematuhi protokol kesehatan saja belum cukup. Harus dilengkapi dengan iman. “Tetapi itu saja belum cukup harus dilengkapi dengan meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah Subhanahu Wa Ta'Ala kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Kita harus bersabar, kita bersabar menghadapi musibah ini. Dengan bersabar diharapkan kita bisa mengendalikan diri,” katanya. (Baca juga: Yuk, Cuci Tangan Pakai Sabun)
Doni mengatakan perjuangan dengan patuh protokol kesehatan belumlah sebanding dengan perjuangan, pengorbanan dan penderitaan para dokter yang merawat pasien di rumah sakit untuk melayani pasien apakah itu pasien Covid dan non Covid. “Karena ternyata tidak sedikit dokter umum yang juga akhirnya wafat karena melayani pasien yang bukan pasien Covid ternyata tanpa diketahui pasien tersebut adalah OTG orang tanpa gejala. Yang mana orang tanpa gejala pun dapat menulari orang lain termasuk para dokter,” ungkap Doni.
Terakhir yakni meningkatkan imunitas tubuh agar tidak terpapar Covid-19. “Kemudian terkait dengan masalah tersebut di samping tadi saya katakan harus memproteksi diri kita supaya aman dan juga meningkatkan keimanan. Maka kita pun harus meningkatkan imunitas tubuh kita dengan cara olahraga yang teratur, istirahat yang yang cukup tidak boleh begadang, kemudian juga harus memakan makanan yang bervitamin, tidak boleh panik, dan hati pun harus gembira,” kata Doni.
“Nah, manakala metode kewajiban kita untuk menjaga keamanan dengan mematuhi protokol kesehatan juga wajib meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala serta wajib meningkatkan imunitas tubuh kita, maka kita semuanya Insya Allah akan terhindar dari musibah Covid ini,” jelas Doni.
(cip)