Sebelum Ada Vaksin Covid-19, Pemerintah Disarankan Suntikkan Vaksin Influenza
loading...
A
A
A
JAKARTA - Seluruh dunia saat ini sedang menunggu kehadiran vaksin Covid-19 . Sembari menunggu Dokter Spesialis Penyakit Dalam Dirga Sakti Rambe menyarakan agar masyarakat disuntik vaksin influenza.
Dirga menjelaskan, menerangkan vaksin merupakan suatu zat yang diberikan kepada seseorang untuk memicu kekebalan terhadap suatu penyakit. Syarat utama, vaksin aman dan efektif untuk meningkatkan imunitas tubuh.
Dirga mengungkapkan kandungan vaksin yang utama adalah antigen. Vaksin bisa berasal dari virus atau bakteri yang nantinya dimasukkan ke dalam tubuh manusia dan membentuk antibodi.
“Vaksin itu tidak selalu berasal dari virus atau bakteri yang dilemahkan. Ada komponen lain, seperti Ajuvan untuk memperkuat imunogenisitas vaksin dan stabilizer untuk menjaga efektivitas vaksin selama penyimpanan. Semua kandungan dalam vaksin itu aman. Jangan membayangkan yang aneh-aneh,” ujar Dirga dalam diskusi daring dengan tema “Mengapa Vaksin Penting? Perlukan untuk Orang Dewasa”, Kamis (15/10/2020).
(Baca: Satgas: Belum Ada Laporan Efek Samping dari Uji Klinis Vaksin Covid-19)
Di masa pandemi Covid-19, World Health Organization (WHO) menyarankan semua orang melakukan divaksin influenza. Dirga mengatakan vaksin ini dapat menghindarkan seseorang untuk terkena Covid-19 dengan gejala berat.
Vaksin influenza termasuk yang harus disuntik secara rutin setiap tahun. Jika vaksin Covid-19 ditemukan, orang yang harus diprioritaskan pertama kali adalah tenaga kesehatan, orang dengan penyakit penyerta, dan yang aktif beraktivitas.
(Baca: Vaksin Influenza Efektif Mencegah Infeksi dan Komplikasi Virus Influenza)
Dia menjelaskan membuat vaksin itu sangat sulit dibandingkan dengan menciptakan obat baru. Alasannya, karena vaksin ini diperuntukkan mencegah virus masuk ke dalam tubuh orang sehat.
Prinsip yang selalu dikedepankan oleh para ilmuan dalam membuat vaksin adalah keamanan itu nomor satu. Uji coba awal, sebuah calon vaksin biasa dilakukan pada hewan.
Setelah itu, baru uji klinis terhadap manusia dengan jumlah secara bertahap, mulai dari puluhan, ratusan, dan ribuan. Produksi vaksin merupakan proses bioteknologi yang sangat complicated, mulai dari virus atau bakteri ditumbuhkan dan dipanen, hingga diformulasikan.
“Dalam keadaan normal membuat vaksin membutuhkan 10-15 tahun. Semua aman dan efektif. Sekalipun dipercepat, prinsipnya tidak bisa ditawar, yakni keamanan. Tidak bisa 3 bulan kelar. Paling tidak 6 bulan hingga 1 tahun,” pungkasnya.
Dirga menjelaskan, menerangkan vaksin merupakan suatu zat yang diberikan kepada seseorang untuk memicu kekebalan terhadap suatu penyakit. Syarat utama, vaksin aman dan efektif untuk meningkatkan imunitas tubuh.
Dirga mengungkapkan kandungan vaksin yang utama adalah antigen. Vaksin bisa berasal dari virus atau bakteri yang nantinya dimasukkan ke dalam tubuh manusia dan membentuk antibodi.
“Vaksin itu tidak selalu berasal dari virus atau bakteri yang dilemahkan. Ada komponen lain, seperti Ajuvan untuk memperkuat imunogenisitas vaksin dan stabilizer untuk menjaga efektivitas vaksin selama penyimpanan. Semua kandungan dalam vaksin itu aman. Jangan membayangkan yang aneh-aneh,” ujar Dirga dalam diskusi daring dengan tema “Mengapa Vaksin Penting? Perlukan untuk Orang Dewasa”, Kamis (15/10/2020).
(Baca: Satgas: Belum Ada Laporan Efek Samping dari Uji Klinis Vaksin Covid-19)
Di masa pandemi Covid-19, World Health Organization (WHO) menyarankan semua orang melakukan divaksin influenza. Dirga mengatakan vaksin ini dapat menghindarkan seseorang untuk terkena Covid-19 dengan gejala berat.
Vaksin influenza termasuk yang harus disuntik secara rutin setiap tahun. Jika vaksin Covid-19 ditemukan, orang yang harus diprioritaskan pertama kali adalah tenaga kesehatan, orang dengan penyakit penyerta, dan yang aktif beraktivitas.
(Baca: Vaksin Influenza Efektif Mencegah Infeksi dan Komplikasi Virus Influenza)
Dia menjelaskan membuat vaksin itu sangat sulit dibandingkan dengan menciptakan obat baru. Alasannya, karena vaksin ini diperuntukkan mencegah virus masuk ke dalam tubuh orang sehat.
Prinsip yang selalu dikedepankan oleh para ilmuan dalam membuat vaksin adalah keamanan itu nomor satu. Uji coba awal, sebuah calon vaksin biasa dilakukan pada hewan.
Setelah itu, baru uji klinis terhadap manusia dengan jumlah secara bertahap, mulai dari puluhan, ratusan, dan ribuan. Produksi vaksin merupakan proses bioteknologi yang sangat complicated, mulai dari virus atau bakteri ditumbuhkan dan dipanen, hingga diformulasikan.
“Dalam keadaan normal membuat vaksin membutuhkan 10-15 tahun. Semua aman dan efektif. Sekalipun dipercepat, prinsipnya tidak bisa ditawar, yakni keamanan. Tidak bisa 3 bulan kelar. Paling tidak 6 bulan hingga 1 tahun,” pungkasnya.
(muh)