Hadapi Pandemi Corona dengan Perkuat Solidaritas dan Persatuan

Rabu, 06 Mei 2020 - 22:42 WIB
loading...
Hadapi Pandemi Corona...
Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Provinsi DKI Jakarta, Dede Rosyada. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Ibadah puasa hakikatnya mengajarkan umat Islam untuk melawan hawa nafus dengan menahan rasa lapar dan dahaga.

Hal tersebut dilakukan bersama-sama seluruh umat muslim di dunia ini. Tidak ada perbedaan antara yang kaya dan miskin dan antara penguasa dengan rakyat jelata.

Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Provinsi DKI Jakarta, Dede Rosyada mengatakan, puasa juga mengajarkan umat untuk saling membantu karena itu merupakan ajaran Islam.

Apalagi di saat pandemi virus Corona atau Covid-19 saat ini, umat harus semakin memperkuat rasa persatuannya.

“Dalam konteks inilah masyarakat harus saling membantu sesuai ajaran Islam yang juga menjadi cita-cita bangsa Indonesia yang ada di dalam Pancasila sebagai dasar negara. Mari kita saling membantu tanpa melihat perbedaan agama, etnik dan budaya. Itu merupakan ajaran semua Agama yang ada di Indonesia bahkan dunia,” tutur Dede Rosyada di Jakarta, Rabu (6/5/2020).

Di lain sisi, menurut Dede, pemerintah juga harus serius dalam mengatasi persoalan Covid-19 ini. Pandemi memiliki dampak besar bagi kehidupan ekonomi masyarakat.

Menurut dia, pemerintah harus melibatkan partisipasi masyarakat untuk mengatasi masalah ini. “Banyak pegawai yang dirumahkan dan otomatis mereka tidak memperoleh penghasilan. Banyak pekerja harian, pedagang pasar maupun sektor informal lain yang harus berhenti bekerja karena kebijakan pembatasan sosial bersakala besar. Karena itu kebijakan pemerintah alangkah baiknya turut serta melibatkan partisipasi masyarakat untuk meringankan beban mereka,” tutur Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta periode 2015-2019 itu.

Anggota Dewan Pembina Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI) ini menilai pandemi Covid-19 dapat dijadikan sebagai pembelajaran bagi umat Islam di bulan Ramadhan ini.

Apalagi, salah satu yang dibina di bulan Ramadhan ini adalah sikap dan kebiasaan untuk memberi. “Agama mengajarkan untuk memberi makan orang berpuasa, Kemudian, di bulan Ramadhan juga Allah mewajibkan zakat fitrah untuk memberi makan orang miskin. Dengan demikian, di bulan Ramadhan ini Allah mendidik manusia untuk menjadi pemurah, berkomitmen untuk membantu sesama,” tutur Dede.

Menurut dia, masyarakat juga harus memahami dan mematuhi kebijakan dari pemerintah khususnya terkait pencegahan penyebaran Covid-19 seperti physical distancing mapaun PSBB.

“Posisi physical distancing dalam pandangan agama menjadi kewajiban setiap orang. Dalam prinsip Islam, setiap sesuatu yang diwajibkan maka melanggarnya adalah haram. Berarti, kalau physical distancing ini diwajibkan, maka kumpul-kumpul adalah haram. Jadi mari tahan nafsu kita untuk berkumpul karena salah satu hikmah puasa adalah menekan hawa nafsu,” tuturnya.

Dia juga mengingatkan agar masyarakat mematuhi setiap imbauan dari pemerintah agar pandemi Covid-19 ini segera berakhir. Menurut dia, penyelesaian Covid 19, tidak ada lain selain menjaga jarak agar virus itu tidak bisa menyebar.

“Bagi mereka yang sudah tertular diselesaikan di rumah sakit, biar tenaga kesehatan yang menyelesaikannya. Kita perkuat stamina dan daya tahan tubuh kita dengan makan makanan bergizi agar tidak mudah tertular virus tersebut,” tuturnya.
(dam)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2116 seconds (0.1#10.140)