Antisipasi Banjir Akibat La Nina, Doni Monardo Minta Daerah Siap Siaga

Senin, 12 Oktober 2020 - 19:04 WIB
loading...
Antisipasi Banjir Akibat...
Fenomena La Nina mempunyai efek terhadap anomali cuaca di Indonesia. Salah satu efeknya yakni bisa terjadi hujan dengan intensitas ringan dan sedang. Foto/SINDOnews/Isra Triansyah
A A A
JAKARTA - Fenomena La Nina mempunyai efek terhadap anomali cuaca di Indonesia. Salah satu efeknya yakni terjadi hujan dengan intensitas ringan dan sedang yang akan terjadi dalam beberapa bulan kedepan. Bahkan akan berdampak pada bencana hidrometeorologi salah satunya banjir bandang.

(Baca juga: DPR Luruskan 12 Fakta tentang Omnibus Law Cipta Kerja)

Informasi ini dikatakan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Doni Monardo dalam Update Komite PC PEN - Vaksin Covid-19, Protokol Kesehatan, dan Antisipasi Bencana Banjir Musim Hujan di Media Center Satgas Penanganan Covid-19, Graha BNPB, Jakarta, Senin (12/10/2020).

(Baca juga: KSP Sesalkan Aksi Demo Tolak UU Ciptaker Rusak Fasilitas Umum)

"Nah kita melihat bahwa terjadi anomali cuaca, pada tahun yang lalu bulan yang sama September, Oktober dan bahkan November masih terjadi kebakaran hutan dan lahan di sejumlah provinsi terutama di Riau, kemudian di Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan," ungkap Doni Monardo.

"Tetapi apa kita hadapi hari ini, provinsi-provinsi tersebut justru mengalami percepatan turunnya hujan. Dan ini juga sudah disampaikan oleh BMKG, bahwa dalam periode 3 bulan ke depan bahkan sampai dengan bulan Maret yang akan datang kita menghadapi curah hujan yang tinggi karena efek La Nina," tambahnya.

Doni menjelaskan, seperti halnya Jakarta pada tanggal 1 Januari 2020 lalu terjadi hujan lebat di bagian hulu terutama di kawasan Bogor dan sekitarnya, Gede Pangrango dan Halimun salak.

"Dan korban jiwa yang timbul akibat banjir tersebut juga cukup banyak, puluhan orang wafat dan itu termasuk angka yang tertinggi untuk wilayah Jakarta," ucapnya.

"Nah, kami dari Satgas kemudian juga dipandu oleh Bapak Menko Marves sudah mendapatkan informasi dari kepala BMKG Profesor Dwikorita dihadiri oleh para Gubernur di daerah-daerah yang berpotensi terjadinya banjir dan banjir bandang," sambung Doni.

Dalam hal ini, Doni mengatakan Satgas yang juga BNPB telah mengeluarkan sejumlah surat edaran kepada para Gubernur, Bupati, Walikota untuk mewaspadai beberapa hal. Pertama adalah mengikuti perkembangan yang disampaikan oleh BMKG.

"Kedua melakukan langkah-langkah persiapan apel kesiapsiagaan, mengecek perahu, mengecek tenda, tempat pengungsian, kemudian obat-obatan bagi masyarakat yang mungkin akan berdampak. Kemudian juga makanan siap saji, kemudian juga untuk ibu-ibu hamil, anak-anak kecil, balita selimut dan semuanya, sudah kita ingatkan untuk disiapkan lebih awal lagi," papar Doni.

Selain itu, Doni meminta bagi sejumlah daerah yang masih belum mengalami musim hujan, disarankan untuk melakukan susur sungai. Namun, dengan memilih orang-orang yang profesional, mereka yang terlatih.

"Jangan menugaskan orang-orang yang belum punya pengalaman karena dampaknya sangat berbahaya. Tiba-tiba ada hujan lantas terjadi banjir bandang bisa akibatkan korban jiwa," ujarnya.

Kemudian, Doni juga meminta kepada seluruh pimpinan sampai dengan tingkat RT/RW untuk mau bekerja gotong-royong membersihkan semua saluran drainase, selokan, kemudian sungai-sungai kecil tersumbat.

"Nah ini semuanya dibutuhkan kerjasama dalam kondisi pandemi ini kita juga dituntut untuk bisa memperhatikan alam sekitar kita. Jangan sampai nantinya terjadinya hujan kemudian banjir lantas ada apa namanya kerugian jiwa yang tidak diharapkan," ujarnya.

Termasuk kata Doni, juga sistem peringatan dini di sepanjang sungai. Bagi daerah yang sudah memiliki informasi adanya hujan di hulu. "Maka sebaiknya mereka yang berada di sepanjang sungai untuk diungsikan sementara agar ketika banjir bandang tiba mereka semuanya bisa selamat," tutupnya.
(maf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1776 seconds (0.1#10.140)